Google Adsense adalah salah satu program PPC (Pay Per Click) yang paling banyak digemari oleh publisher Indonesia untuk memonetize situs mereka. Sejak Google Adsense mendukung website berbahasa Indonesia tahun 2012 yang lalu, banyak sekali blogger Indonesia yang mendaftarkan blog mereka di Google Adsense. Sayangnya, untuk menjadi member dan mendapatkan penghasilan dari Google Adsense itu bukan hal yang mudah. Bahkan ada yang kesulitan tentang cara daftar Google Adsense, padahal sebenarnya cara mendaftar di program PPC Google ini tidak sulit juga sih.
Banyak blogger yang sudah mendaftar, namun tidak semua diterima menjadi publisher di Google Adsense. Ini karena website atau blog yang didaftarkan tidak memenuhi kriteria yang diharapkan oleh Google. Pihak Google Adsense menginginkan website/ blog yang menjadi publisher mereka adalah situs-situs yang berkualitas dan memenuhi aturan (TOS) mereka.
Kalau dulu, cara daftar Google Adsense itu sangat mudah. Tapi seiring pertumbuhan dan perkembangan internet, Google Adsense sudah melakukan banyak perubahan pada layanan mereka dan disesuaikan dengan perkembangan yang ada. Membuat sebuah blog ala kadarnya dan diisi dengan konten yang sangat “dangkal”, lalu mendaftarkannya di Google Adsense adalah sebuah tindakan yang sia-sia karena pasti tidak akan diterima.
Artikel terkait: $100 per hari dari Google Adsense, mau?
Lalu bagaimana cara mendaftar Google Adsense agar cepat diterima? Keunikan, nilai jual, dan originalitas sebuah website adalah syarat yang sangat penting agar diterima oleh Google Adsense. PPC ini adalah program periklanan yang sama halnya dengan program periklanan lainnya. Mereka tentunya menginginkan website yang menayangkan iklan mereka bisa memberikan promosi atau pemasaran yang baik bagi para pengiklan. Sebenarnya proses mendaftarnya sangat mudah, tapi untuk bisa diterima pada program PPC Google ini, Anda harus memperhatikan beberapa hal penting.
Pelajari lebih lanjut cara mendaftar di Google Adsense
Sebelum mendaftar, sebaiknya Anda memperhatikan beberapa hal penting berikut ini agar peluang diterima lebih besar:
1. Membuat Konten Yang Unik di Situs Anda
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, originalitas sebuah ide atau konten di dalam website Anda adalah nilai penting bagi Google Adsense. Mereka memperhatikan apakah konten di dalam sebuah website bermanfaat bagi orang lain atau tidak.
Sebenarnya konten-konten di internet itu banyak yang membahas topik yang sama. Namun, cara penyajiannya atau cara penulisannya yang berbeda. Misalnya, Anda menulis tentang “cara menanam bunga Mawar”, tentunya ada banyak konten di situs lain yang membahas tentang ini. Namun, cara menuliskan konten dan cara menyajikannya di blog Anda pasti berbeda dengan konten di blog orang lain. Nah, kalau konten Anda adalah hasil copy paste dari sumber lain, kemungkinan besar situs Anda tidak akan disetujui untuk ikut program PPC Google Adsense.
2. Perhatikan Umur Situs Yang Didaftarkan
Sebaiknya jangan terlalu terburu-buru untuk mendaftarkan blog Anda untuk Google Adsense karena mereka memperhatikan umur website, jumlah konten, jumlah pengunjung, page view, dan lain-lain. Bila Anda saat ini memiliki blog yang sudah berumur 6 bulan, sudah diisi banyak konten, dan memiliki unique visitor yang stabil, ini bisa meyakinkan pihak Google Adsense bahwa blog Anda adalah tempat yang baik untuk memasang iklan.
3. Perhatikan Jumlah Konten Di Website/ Blog Anda
Jumlah konten adalah salah satu faktor penting agar diterima di Google Adsense. Saya kurang yakin berapa jumlah konten minimun di dalam sebuah website agar bisa diterima, tapi menurut saya pribadi akan lebih mudah diterima bila website kita memiliki banyak konten. Saya pribadi menyarankan untuk membuat minimal 60 konten artikel sebelum mendaftar di Google Adsense.
Untuk situs berbentuk blog, sebaiknya Anda rajin meng-update konten di dalam blog Anda karena ini bisa mempengaruhi penilaian dari pihak Google. Blog yang sering di-update oleh pemiliknya tentunya akan memiliki peluang lebih baik diterima oleh Google Adsense dibandingkan dengan blog yang jarang sekali di-update.
Ingin menghasilkan $100 per hari dari Google Adsense? Pelajari caranya di Halaman Ini! Rahasianya adalah konsisten dan persisten dalam membangun konten website Anda!
4. Gunakan Blogger.com atau YouTube.com
Nah, ini sangat penting untuk kita perhatikan. Jika Anda sudah memiliki domain dan hosting sendiri, maka peluang untuk diterima oleh Google Adsense akan lebih besar, tentunya dengan memperhatikan poin-poin sebelumnya. Namun, jika Anda ingin menggunakan domain & hosting gratis, dan ingin menjadi publisher Google Adsense, maka sebaiknya Anda menggunakan Blogger.com.
Google Adsense tidak bisa dipasang pada blog yang dibuat dengan WordPress.com, baik itu subdomain di WordPress ataupun domain sendiri yang menggunakan free hosting di WordPress. Ini adalah kebijakan (TOS) dari pihak WordPress.com sendiri, bisa dibaca Di SINI. Blogger.com adalah layanan blog gratis yang diberikan oleh pihak Google. Tentunya ini keuntungan tersendiri bagi mereka yang menggunakannya karena selama ini pihak Google selalu memberikan kesempatan pada para pengguna Blogger.com untuk memonetize blog mereka dengan program Google Adsense.
Jika Anda tidak ingin membuat blog, masih ada cara lain, yaitu melalui YouTube.com. Tentunya Anda harus punya beberapa konten video original yang di-upload ke YouTube.com. Video ini harus memiliki views yang cukup banyak agar bisa diterima di program Google Adsense.
5. Informasi Pendukung
Ada baiknya situs Anda dilengkapi dengan halaman informasi pendukung, misalnya halaman About, Privacy Policy, Kontak, TOS. Ini akan membuat situs Anda terlihat serius dan memperhatikan pengunjung blog Anda.
Pelajari lebih lanjut cara mendaftar di Google Adsense
Konten yang Anda buat tidak harus “luar biasa” agar diterima oleh Google Adsense. Yang terpenting adalah menyajikan konten yang bermanfaat bagi orang lain dan tentunya ditulis dengan cara yang unik, bukan hasil meng-copy konten orang lain. Ada banyak blogger yang memiliki penghasilan rutin dari iklan Google Adsense di blog mereka, mulai dari ratusan hingga ribuan dollar per bulan. Nah, kalau Anda ingin memonitize website/ blog Anda dengan cara memasang iklan, Google Adsense salah satu program PPC yang harus Anda pertimbangkan.
Wednesday, 22 April 2015
Tuesday, 21 April 2015
Faktor Penyebab Perubahan Sosial Masyarakat
Faktor-Faktor Penyebab
Perubahan Sosial
Baiklah,pada kesempatan kali ini saya akan share faktor singkat penyebab perubahan dalam masyarakat,semoga bermanfaat
Faktor Intern antara lain:
·
Bertambah dan berkurangnya penduduk (kelahiran,
kematian, migrasi)
·
Adanya Penemuan Baru:
1.
Discovery: penemuan ide atau alat baru yang sebelumnya belum
pernah ada
2.
Invention : penyempurnaan penemuan baru
3.
Innovation /Inovasi: pembaruan atau penemuan baru
yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat sehingga menambah, melengkapi atau
mengganti yang telah ada. Penemuan baru didorong oleh : kesadaran
masyarakat akan kekurangan unsure dalam kehidupannya, kualitas ahli atau
anggota masyarakat
·
Konflik yang terjadii dalam masyarakat
·
Pemberontakan atau revolusi
Faktor ekstern antara lain:
1.
perubahan alam
2.
peperangan
3.
pengaruh kebudayaan lain melalui difusi(penyebaran
kebudayaan), akulturasi ( pembauran antar budaya yang masih terlihat
masing-masing sifat khasnya), asimilasi (pembauran antar budaya yang
menghasilkan budaya yang sama sekali baru batas budaya lama tidak tampak lagi)
1.
sikap menghargai hasil karya orang lain
2.
keinginan untuk maju
3.
system pendidikan yang maju
4.
toleransi terhadap perubahan
5.
system pelapisan yang terbuka
6.
penduduk yang heterogen
7.
ketidak puasan masyarakat terhadap bidang kehidupan
tertentu
8.
orientasi ke masa depan
9.
sikap mudah menerima hal baru.
PENGARUH IPTEK DALAM BIDANG SOSIAL DAN BUDAYA
PENGARUH
IPTEK DALAM BIDANG SOSIAL DAN BUDAYA
1.Permasalahan
Kehidupan
manusia di era ini memang tidak dapat dilepaskan dari teknologi. Hampir seluruh
aspek kehidupan manusia erat kaitannya dengan teknologi. Mulai dari bangun
tidur, beraktivitas hingga tidur lagi. Semuanya berhubungan dengan teknologi.
Teknologi
dimanfaatkan manusia untuk memudahkan manusia dalama memenuhi kebutuhan
hidupnya di berbagai hal. Dengan teknologi segalanya menjadi lebih mudah dan produktif.
Tak hanya itu, dengan teknologi manusia dapat mengefektifkan serta
mengefisienkan waktu, tenaga serta biaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Jadi, sudah bukan hal yang tabu lagi jika manusia zaman sekarang menginginkan
segalanya serba instan.
Inti
dari teknologi adalah media. Semua media yang dapat memudahkan manusia dalam
mengerjakan dan memenuhi kebutuhan hidupnya dikatakan teknologi. Ya, itulah
makna hal dari teknologi yang paling penting, media atau produk
teknologi. Bagaimana media tersebut dapat dijalankan atau dimanfaatkan
seoptimal mungkin dengan pengoperasian yang mudah untuk menghasilkan produk
yang sebaik mungkin dan memerlukan waktu, tenaga dan biaya seminim mungkin.
Kemajuan
teknologi tidak akan dapat dimanfaatkan dan dikembangkan tanpa adanya
publikasi. Teknologi yang satu ini sangat berkaitan dengan mobilitas kehidupan
manusia di era teknologi ini. Beberapa contoh media teknologi informasi dan
komunikasi diantaranya adalah ponsel, televisi, radio dan komputer. Maka tak
heran jika perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pun melaju secara
signifikan dan dapat dikatakan sangat cepat.
TIK
memegang peranan yang besar terhadap aktivitas kehidupan manusia. Salah satu
aktivitas tersebut adalah dalam bidang sosial dan budaya. Bidang ini erat
kaitannya dengan hubungan timbal balik manusia dengan lingkungannya, hal
sensitif yang dapat mempengaruhi aspek-aspek lain dalam kehidupan.
Dalam
hal sosial dan budaya, TIK memberikan dampak yang tak sedikit, baik dampak
positif maupun negatif. Dampak positif diantaranya adalah:
1.
Informasi yang ada di masyarakat dapat langsung dipublikasikan dan diterima
oleh masyarakat.
Sumber
informasi tidak hanya berasal dari satu orang saja. Dalam masyarakat, semua
orang dapat menjadi sumber informasi. Setiap orang dapat saling bertukar
informasi satu sama lain. Informasi itu pun menyebar sampai kepada seluruh
lapisan masyarakat dengan cepat melalui media-media TIK yang ada.
2.
Hubungan sosial antar masyarakat dapat berlangsung dimana saja dan kapan saja.
A berada
di kota Bandung dan B berada di kota Makassar. Mereka berkomunikasi melalui
ponsel. Mereka saling mengabarkan kondisi satu sama lain dan saling bertukar
cerita. Itulah sedikit gambaran pemafaatan TIK dalam hubungan interaksi sosial.
Walaupun berjauhan dan berada dalam zona waktu yang berbeda, mereka tetap dapat
berkomunikasi dan saling bertukar informasi.
3.
Sosialisasi kebijakan pemerintah dapat lebih cepat disampaikan kepada
masyarakat.
Peraturan
pemerintah serta kebijakannya dapat keluar pada waktu yang tidak dapat
diprediksi. Masa berlakunya pun kadang bersifat tentatif. Masyarakat pun sering
dibingungkan oleh masalah ini. Karena keterlambatan info, masyarakat dirugikan
oleh hal ini. Oleh karena itu, publikasi kebijakan serta peraturan pemerintah memerlukan
media TIK, misalnya televisi, radio dan internet. Dengan begitu, masyarakat
dapat dengan mudah dan cepat mengetahui peraturan dan kebijakan pemerintah yang
sudah maupun baru keluar.
4.
Tumbuhnya sikap percaya diri dan motivasi tinggi.
Masyarakat
memiliki rasa percaya diri yang tinggi dengan adanya TIK. Hal ini dibuktikan
dari fakta-fakta yang ada di dunia maya, misalnya jejaring sosial. Mereka
berani tampil secara terbuka, baik kepada orang yang dikenalnya bahkan yang
tidak kenal sama sekali. Mereka mengekspos pribadinya dengan memberikan
informasi-informasi yang sedang terjadi, baik itu penting atau tidak. Mereka
berlomba-lomba untuk mendapatkan dan menyampaikan info terkini, hal ini juga
dapat memperlihatkan tingkat kompetensi antar individu pun semakin besar.
5.
Adanya “share” budaya antar daerah.
Kebudayaan
dimiliki oleh setiap kelompok dari setiap daerah dalam setiap bangsa. Tidak
hanya dengan penampilan atau pertunjukkan saja budaya itu dipublikasikan.
Dengan TIK pun, antar kelompok masyarakat dapat menyampaikan kebudayaan yang
dimiliki oleh masing-masing untuk kemudian dipelajari dan dilestarikan. Tidak
hanya dalam satu Negara, tetapi dapat juga antar Negara.
Dampak
negatif tersebut diantaranya adalah:
1.
Timbulnya jenis kejahatan baru.
Kejahatan
yang timbul antara lain penipuan, pencurian nomor kartu kredit, pornografi,
pengiriman email sampah (spam), pengiriman virus, penyadapan saluran telepon,
memata-matai aktivitas seseorang (spyware), dan mengacaukan trafik jaringan.
Kejahatan-kejahatan ini sulit dideteksi karena dikerjakan dengan fasilitas TIK,
salah satunya internet.
2.
Maraknya perilaku menyimpang yang terjadi di kalangan masyarakat pada umumnya
dan remaja pada khususnya.
Perilaku
menyimpang disebabkan oleh merosotnya moral yang ada di masyarakat. Kurangnya
filterisasi akan informasi serta budaya yang diterima dari TIK menjadi faktor
pokok timbulnya permasalahn ini. Hal yang seharusnya salah justru dibenarkan
dan yang benar justru disalahkan. Perilaku yang melawan norma yang ada di
masyarakat pun kian merebak, tak hanya pada kalangan remaja atau pelajar saja
yang memang masih labil, tetapi juga pada masyarakat “dewasa”.
3.
Menurunnya tingkat kepercayaan kepada lingkungan sekitar.
Kemudahan
akses informasi semakin melemahkan rasa percaya pada orang-orang sekitar.
Banyak orang justru lebih men-”dewa”-kan internet (khususnya) untuk mencari
informasi dibandingkan bertanya langsung pada orang sekitar yang secara umum
mengetahui. Atau bahkan mereka pun kadang sudah sulit sekali percaya pada
polisi lalu lintas untuk menanyakan jalan sekalipun. Rasanya kalau tidak
“googling” tidak afdol.
4.
Kurangnya ruang privasi.
Hadirnya
situs-situs jejaring sosial tidak hanya membantu untuk menghubungkan individu
yang satu dengan yang lain atau dengan kelompoknya. Layanan ini memberikan
penggunanya kebebasan untuk membuka diri dan melihat-lihat info serta privasi
orang lain. Privasi bukan lagi menjadi barang mahal.
5.
Masuknya budaya asing yang kurang baik dan tidak difilter.
Banyak
budaya asing, baik penampilan maupun gaya hidup, yang masuk ke
kelompok-kelompok masyarakat. Tidak hanya budaya baik yang ada, tetapi budaya
yang kurang baik pun dapat masuk dan lambat laun apabila tidak difilter secara
dini, budaya tersebut bukannya membangun tapi malah justru mengerogoti budaya
asli yang ada di kelompok tersebut.
6.
Meningkatnya angka pengangguran.
Masalah
yang satu ini sangat menarik perhatian. Kini, teknologi seolah-olah
menggantikan manusia dalam segala bidang, termasuk pekerjaan. Kreatifitas
manusia pun menjadi tumpul. Mereka menjadi tergantung akan teknologi. Hampir
semua pekerjaan dilakukan oleh mesin-mesin otomatis. Sehingga makin banyak
pengangguran karena tenaga mereka tergantikan oleh mesin-mesin otomatis
tersebut.
2.Landasan Teori
Masyarakat
dan lingkungannya bergerak dinamis. Mereka dapat berubah-ubah. Mereka dapat
berkembang, maju atau bahkan mengalami keterpurukan. Dan semua itu dapat
dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor internal maupun eksternal.
Dalam
lingkungan sosial yang dinamis ini, setidaknya ada dua faktor yang mempengaruhi
perubahan sosial, yaitu pelaku perubahan dan objek yang terkena dampak
perubahan itu sendiri. Dalam hal ini, TIK dapat berperan dalam dua posisi
sekaligus, yakni sebagai pelaku pengubah dan sekaligus sebgaia sasaran dari
perubahan yang ingin dicapai.
Hampir
tidak ada sisi kehidupan manusia yang tak tersentuh lewat “jalan tol
informasi”, yakni komputer dan internet. Kecanggihan suatu teknologi memang
tidak menjamin penggunanya mendapatkan hal positif 100%, tetapi ada hal lain
yang dapat menyebabkan penggunanya secara tidak langsung terkena imbas negatif
komputer sekalipun dia tidak menyadarinya. Aspek teknologi menjadi pertimbangan
utama sehingga aspek sosial berkomputer dan berinternet cenderung tersisihkan.
Artinya, masyarakat kita belum memiliki kesiapan secara cultural untuk
menghadapi serbuan nilai-nilai baru yang tadinya tidak terlalu merisaukan.
Di
satu sisi teknologi dianggap sebagai alat yang menawarkan kemudahan dan pada
gilirannya memberikan kemakmuran, tetapi di sisi lain karena kemampuannya
memberikan kemakmuran, teknologi menjadi tujuan masyarakat agar dapat
memilikinya. Hubungan antara alat dan tujuan menjadi pangkal dari fenomena
sosial yang muncul dalam perkembangan teknologi. Sebagai alat, teknologi
hanyalah barang mati yang peran nyatanya sangat ditentukan oleh manusia yang
mengendalikannya. Jika pengendaliannya memiliki integritas yang tinggi terhadap
lingkungan sosialnya, maka teknologi akan bermanfaat bagi masyarakat, begitupun
sebaliknya. Dalam hubungannya sebagai tujuan, tak dapat dihindarkan bahwa
teknologi tertentu menjadi dambaan individu, masyarakat atau bahkan negara
untuk memilikinya dan atau berhasil menguasainya.
Di
antara bermacam teknologi, di tengah konteks pergulatan antara kemajuan di
bidang sosial dan teknologi serta interaksi saling pengaruh diantara keduanya,
TIK mempunyai peran sentral. Apa saja yang terjadi di berbagai bagian di muka
bumi ini menjadi semakin cepat tersebar dan mudah diketahui dengan pemanfaatan
TIK. Semua ini menjadikan TIK sebagai agen perubahan yang mampu mengubah
tatanan sosial kehidupan manusia di dunia.
3.Metode Pemecahan Masalah
Seperti
yang telah dipaparkan sebelumnya, TIK memberikan dampak yang tak sedikit pada
tatanan sosial dan kehidupan masyarakat. Banyak masalah yang timbul akibat
penyalahgunaan TIK, tetapi banyak juga manfaat yang dirasakan oleh masyarakat
dari TIK itu sendiri.
Dilema
memang. Satu sisi teknologi membantu, tetapi di sisi lain justru bias
menjatuhkan. Tidak ada yang salah dari TIK. Tidak ada yang salah juga dari
masyarakat. Kita tidak dapat menyalahkan kedua hal tersebut tanpa hal yang
jelas. Karena dengan begitu masalah yang timbul tidak akan terselesaikan sampai
kapanpun karena memang tidak aka nada ujung pangkal yang jelas.
Ini
merupakan permasalahan yang timbul dari dua rumpun ilmu yang berbeda. Dan
merupakan masalah yang cukup kompleks. Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk
sedikit demi sedikit memecahkan masalah yang cukup pelik ini. Kita dapat
menggunakan pendekatan pemecahan masalah multidisipliner/interdisipliner,
khususnya pendekatan krosdisipliner. Pendekatan pemecahan masalah tersebut
menggunakan tinjauan berbagai sudut pandang dua atau lebih ilmu dalam dua
atau lebih rumpun ilmu yang relevan. Dalam hal ini, kita dapat menggunakan
rumpun ilmu sosial, budaya dan kealaman (yang di dalamnya termasuk teknologi).
Metode
pemecahan masalah yang dapat dilakukan salah satunya adalah metode inquiri.
Metode ini menekankan pada penyelidikan terhadap suatu masalah dan
memecahkannya secara ilmiah. Dengan menggunakan metode ini suatu masalah yang
semula masih kabur atau samar-samar menjadi jelas. Dalam cara kerjanya metode
ini menawarkan dan menempuh tahapan tertentu dalam memecahkan masalah.
Tetapi,
pada asaanya pemecahan masalah mencakup lima tahapan atau langkah esensial,
yaitu merasakan adanya masalah, merumuskan masalah, menentukan anggapan dasar
dan jawaban sementara, mengumpulkan data dan menguji jawaban sementara, serta
membuat kesimpulan dan rekomendasi.
4.Solusi
Semua
masalah memiliki solusi pemecahan masalahnya sendiri. Tidak ada masalah yang
tidak memiliki solusi. Begitupun dengan permasalah yang timbul akibat TIK dalam
bidang sosial dan budaya.
Beberapa
solusi untuk menanggulangi serta memecahkan permasalahan TIK dalam bidang
sosial dan budaya diantaranya adalah:
1.
Adanya perlindungan hukum
terhadap privasi seseorang.
2.
Perlunya undang-undang yang
mengatur transaksi elektronik
3.
Mengkorelasikan antara
kreatifitas manusia dan teknologi.
4.
Perlunya filter dalam
penerimaan budaya asing.
5.
Meningkatkan pengawasan
orang tua terhadap anaknya tanpa pelarangan penggunaan TIK.
6.
Sosialisasi mengenai
pemanfaatan TIK yang benar dari pihak-pihak yang memiliki kompetensi di
bidangnya.
Cara Membuat Proposal
bSelamat Pagi guys,Kali ini ane mau share nih artikel tentang Proposal, kali aja ada yang membutuhkan , silahkan langsung di copy aja
A. Pengertian dan Tujuan
membuat Proposal
Dapat diartikan proposal merupakan suatu
penjabaran peneltian, tujuan dari pembuatan proposal biasanya untuk
mejabarkan penelitian yang sudah dilakukan, dapat dikatakan juga proposal
merupakan suatu dokumentasi hasil penelitian.
B.Jenis -
Jenis Proposal
Proposal Penelitian dibagi 4 yaitu:
1. Proposal Penelitian Pengembangan
2. Proposal Penelitian Kajian Pustaka
3. Proposal Penelitian Kualitatif
4. Proposal Penelitian Kuantitatif
1. Proposal Penelitian Pengembangan
Kegiatan yang menghasilkan rancangan atau produk yang dapat dipakai untuk
memecahkan masalah-masalah aktual. Dalam hal ini, kegiatan pengembangan
ditekankan pada pemanfaatan teori-teori, konsep-konsep, prinsip-prinsip, atau
temuan-temuan penelitian untuk memecahkan masalah.
Skripsi, tesis, dan disertasi yang ditulis berdasarkan hasil kerja pengembangan
menuntut format dan sistematika yang berbeda dengan skripsi, tesis, dan
disertasi yang ditulis berdasarkan hasil penelitian, karena karakteristik kegiatan
pengembangan dan kegiatan penelitian tersebut berbeda.
Kegiatan penelitian pada dasarnya berupaya mencari jawaban terhadap suatu
permasalahan, sedangkan kegiatan pengembangan berupaya menerapkan temuan atau
teori untuk memecahkan suatu permasalahan.
2. Proposal Penelitian Kajian Pustaka
Telaah yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya
bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang
relevan. Telaah pustaka semacam ini biasanya dilakukan dengan cara mengumpulkan
data atau informasi dari berbagai sumber pustaka yang kemudian disajikan dengan
cara baru dan atau untuk keperluan baru.
Dalam hal ini bahan-bahan pustaka itu diperlukan sebagai sumber ide untuk
menggali pemikiran atau gagasan baru, sebagai bahan dasar untuk melakukan
deduksi dari pengetahuan yang sudah ada, sehingga kerangka teori baru dapat
dikembangkan, atau sebagai dasar pemecahan masalah.
3. Proposal Penelitian Kualitatif
Penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala secara
holistik-kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan
memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian kualitatif
bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan
induktif. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam
penelitian kualitatif.
Ciri-ciri penelitian kualitatif mewarnai sifat dan bentuk laporannya. Oleh
karena itu, laporan penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang
bersifat kreatif dan mendalam serta menunjukkan ciri-ciri naturalistik yang
penuh keotentikan.
4. Proposal Penelitian Kuantitatif
Suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif.
Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, ataupun
pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi
permasalahan-permasalahan beserta pemecahan-pemecahannya yang diajukan untuk
memperoleh pembenaran (verifikasi) dalam
C. Unsur-Unsur Proposal
Secara umum proposal memiliki komponen
atau unsur-unsur sebagai berikut:
a. nama kegiatan,
b. dasar pemikiran,
c. tujuan dan manfaat kegiatan,
d. ruang lingkup,
e. waktu dan tempat kegiatan,
f. penyelenggara atau panitia,
g. anggaran biaya,
h. penutup.
Penulisan proposal yang lebih kompleks
digunakan pada saat seseorang mempunyai program yang besar, misalnya menulis
karangan ilmiah yang berupa tesis atau disertasi.
a a. Nama Kegiatan
Nama kegiatan yang direncanakan tidak
ubahnya sebuah judul proposal. Oleh sebab itu nama tersebut harus dibuat
semenarik mungkin sehingga menimbulkan rasa keingintahuan seorang pembaca.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan nama seperti berikut ini:
1) sesuai topik atau pokok permasalahan dalam kegiatan,
2) singkat, padat, dan jelas,
3) sebaiknya diungkapkan dalam bentuk frase.
b b. Dasar Pemikiran
Dasar pemikiran dalam proposal merupakan
alasan mengapa kegiatan itu harus dilaksanakan. Dalam hal ini, penyusun
proposal diharapkan dapat menunjukkan arti pentingnya pelaksanaan kegiatan yang
akan dilaksanakan.
. c. Tujuan dan Manfaat
Tujuan proposal yaitu sesuatu yang akan
dicapai kegiatan yang direncanakan tersebut. Dalam langkah kerja, tujuan ini
akan berfungsi mengarahkan aktivitas sehingga tidak mengalami lepas kontrol
dari sasaran. Biasanya, tujuan dibedakan atas dua hal yaitu: tujuan jangka
pendek dan jangka panjang.
Dalam merumuskan tujuan, harus diingat
pula manfaat yang akan dicapai, baik itu manfaat bagi individu perencana maupun
manfaat bagi masyarakat umum atau khalayak.
d Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan harus jelas,
artinya penyusun proposal harus menetapkan batas-batas pokok permasalahan,
sasaran peserta, wilayah, dan aspek lain yang memerlukan pembatasan. Dari
pembatasan ini seorang pembaca proposal dapat mengetahui kedalaman dan keluasan
objek materi yang direncakan.
e. Waktu dan Tempat Kegiatan
Penentuan waktu dan tempat kegiatan
sepertinya mudah, tetapi penyusun proposal jangan sekali-kali meremehkan hal
ini. Faktor ini sangat menunjang keberhasilan kegiatan, bahkan sekali salah
perhitungan mengenai waktu atau tempat, kegiatan akan mengalami kerugian yang
besar. Terlebih-lebih jika penyusunan proposal ini bertujuan untuk mencari
sponsor dalam rangka penggalangan dana, faktor waktu dan tempat dapat
mempengaruhi penilai proposal sampai pada penentuan disetujui atau ditolaknya
proposal tersebut.
f. Penyelenggara/Panitia
Penyusun proposal dapat bersifat pribadi
atau tim. Biasanya penyusun yang bersifat tim mengatasnamakan suatu organisasi.
Untuk membentuk panitia, penyusun proposal harus jeli dalam menempatkan
personal-personalnya sebab dengan membaca kepanitiaan ini seseorang dapat
memperkirakan kualitas kegiatan. Ingat, penempatan orangorang yang terkenal
sering mempengaruhi pembaca bahkan penyelenggara sering dianggap sebagai
jaminan kualitas kegiatan.
g. Anggaran Biaya
Proposal yang baik selalu mencantumkan
rincian biaya penyelenggaraan kegiatan. Sebaiknya biaya itu diperhitungkan secara
logis dan realistis, baik itu pemasukan maupun pengeluarannya. Estimasi
pembiayaan yang dibuat oleh seorang penyusun proposal akan menjadi pertimbangan
calon penyandang dana atau donatur. Anggaran biaya dapat dibedakan menjadi tiga
bagian, yaitu: persiapan, operasional dan laporan/hasil.
h. Penutup
Penutup merupakan akhir pembicaraan
perencanaan kegiatan. Oleh sebab itu, bagian ini merupakan rayuan terakhir
penyusun proposal kepada pembaca atau penilainya untuk menentukan diterima atau
ditolaknya suatu proposal. Untuk itu, pada bagian ini penyusun proposal harus
dapat memotivasi calon penyandang dana, donatur, sponsor, atau partisipan
dengan cara menunjuk-kan rasa optimistis (positive thinking) terhadap kegiatan
yang direncanakan
Subscribe to:
Posts (Atom)