Monday 20 April 2015

penduduk dan pangan



Hubungan Pertambahan Penduduk dengan Penyediaan Produksi Pangan
Tingkat pertumbuhan penduduk dan ketersediaan pangan memiliki hubungan yang sangat erat.Pertumbuhan penduduk dalam sebuah negara harus diimbangi dengan meningkatnya jumlah ketersediaan pangan bagi para penduduknya. Thomas Robert Malthus (1798) telah memprediksi bahwa dunia akan menghadapi ancaman karena ketidakmampuan penyediaan pangan yang memadai bagi penduduknya. Malthus dalam teorinya mengungkapkan bahwa peningkatan produksi pangan mengikuti deret hitung dan pertumbuhan penduduk mengikuti deret ukur sehingga manusia pada masa depan akan mengalami ancaman kekurangan pangan. Sehingga diperlukan suatu usaha yang maksimal untuk menciptakan sebuah keseimbangan antara tingkat pertumbuhan penduduk dan ketersediaan pangan
Penduduk Indonesia tumbuh pesat, tahun 1900 jumlahnya masih sekitar 40 juta. Peningkatan penduduk berdasar pada periode, yaitu 120 juta (1970), 147 juta (1980), 179 juta (1990), dan mencapai 206 juta (2000). Angka terbaru penduduk telah mencapai 225 juta (2007).Dalam 40 tahun tekahir, penduduk telah bertambah lebih dari 100 juta jiwa, sebuah peningkatan yang fantastis (BPS, 2009).
Indonesia dipandang cukup sukses dalam implementasi program keluarga berencana (KB) yang diintroduksi sejak 1968. Secara nasional, tingkat pertumbuhan penduduk dapat ditekan dari 2,31 persen tahun 1970-an menjadi 1,49 persen tahun 2000-an.
Angka pertumbuhan penduduk yang telah dicapai tersebut dipandang masih belum cukup jika dikaitkan dengan total penduduk nasional.Selain itu, pascareformasi dan implementasi otonomi dearah, kebijakan program KB berada dalam otoritas daerah di mana pada banyak kasus cenderung stagnan, bahkan turun karena rendahnya concern daerah terhadap kependudukan. Jika hal ini terabaikan, bukan tidak mungkin gejala ledakan penduduk akan terjadi dan berdampak sosial ekonomi yang lebih rumit dan membahayakan.

1.      Hubungan Pertambahan Penduduk dengan Pertambahan Fasilitas Kemasyarakatan
Berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kualitas penduduk dan dampaknya terhadap pembangunan adalah sebagai berikut:
a.       Masalah tingkat pendidikan
Keadaan penduduk di negara-negara yang sedang berkembang tingkat pendidikannya relatif lebih rendah dibandingkan penduduk di negara-negara maju, demikian juga dengan tingkat pendidikan penduduk Indonesia.Rendahnya tingkat pendidikan penduduk Indonesia disebabkan oleh:
1)   Tingkat kesadaran masyarakat untuk bersekolah rendah.
2)   Besarnya anak usia sekolah yang tidak seimbang dengan penyediaan sarana pendidikan.
3)   Pendapatan perkapita penduduk di Indonesia rendah.
Dampak yang ditimbulkan dari rendahnya tingkat pendidikan terhadap pembangunan adalah:
1)      Rendahnya penguasaan teknologi maju, sehingga harus mendatangkan tenaga ahli dari negara maju. Keadaan ini sungguh ironis, di mana keadaan jumlah penduduk Indonesia besar, tetapi tidak mampu mencukupi kebutuhan tenaga ahli yang sangat diperlukan dalam pembangunan.
2)      Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan sulitnya masyarakat menerima hal-hal yang baru. Hal ini nampak dengan ketidakmampuan masyarakat merawat hasil pembangunan secara benar, sehingga banyak fasilitas umum yang rusak karena ketidakmampuan masyarakat memperlakukan secara tepat. Kenyataan seperti ini apabila terus dibiarkan akan menghambat jalannya pembangunan. Oleh karena itu, pemerintah mengambil beberapa kebijakan yang dapat meningkatkan mutu pendidikan masyarakat.


Usaha-usaha tersebut di antaranya:
·         Pencanangan wajib belajar 9 tahun.
·         Mengadakan proyek belajar jarak jauh seperti SMP Terbuka dan Universitas Terbuka.
·         Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan (gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, dan lain-lain).
·         Meningkatkan mutu guru melalui penataran-penataran.
·         Menyempurnakan kurikulum sesuai perkembangan zaman.
·         Mencanangkan gerakan orang tua asuh.
·         Memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi.
b.      Masalah kesehatan
Tingkat kesehatan suatu negara umumnya dilihat dari besar kecilnya angka kematian, karena kematian erat kaitannya dengan kualitas kesehatan.
Kualitas kesehatan yang rendah umumnya disebabkan:
1)      Kurangnya sarana dan pelayanan kesehatan.
2)      Kurangnya air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
3)      Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan.
4)      Gizi yang rendah.
5)      Penyakit menular.
6)      Lingkungan yang tidak sehat (lingkungan kumuh).
Dampak rendahnya tingkat kesehatan terhadap pembangunan adalah terhambatnya pembangunan fisik karena perhatian tercurah pada perbaikan kesehatan yang lebih utama karena menyangkut jiwa manusia. Selain itu, jika tingkat kesehatan manusia sebagai objek dan subjek pembangunan rendah, maka dalam melakukan apa pun khususnya pada saat bekerja, hasilnya pun akan tidak optimal.
Untuk menanggulangi masalah kesehatan ini, pemerintah mengambil beberapa tindakan untuk meningkatkan mutu kesehatan masyarakat, sehingga dapat mendukung lancarnya pelaksanaan pembangunan. Upaya-upaya tersebut di antarnya:
1)      Mengadakan perbaikan gizi masyarakat.
2)      Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
3)      Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan.
4)      Membangun sarana-sarana kesehatan, seperti puskesmas, rumah sakit, dan lain-lain.
5)      Mengadakan program pengadaan dan pengawasan obat dan makanan.
6)      Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan gizi dan kebersihan lingkungan.
c.       Masalah tingkat penghasilan/pendapatan
Tingkat penghasilan/pendapatan suatu negara biasanya diukur dari pendapatan per kapita, yaitu jumlah pendapatan rata-rata penduduk dalam suatu negara.
Negara-negara berkembang umumnya mempunyai pendapatan per kapita rendah, hal ini disebabkan oleh:
1)      Pendidikan masyarakat rendah, tidak banyak tenaga ahli, dan lain-lain.
2)      Jumlah penduduk banyak.
3)      Besarnya angka ketergantungan.
Berdasarkan pendapatan per kapitanya, negara digolongkan menjadi 3, yaitu:
1)      Negara kaya, pendapatan per kapitanya > US$ 1.000.
2)      Negara sedang, pendapatan per kapitanya = US$ 300 – 1.00.
3)      Negara miskin, pendapatan per kapitanya < US$ 300.
Adapun dampak rendahnya tingkat pendapatan penduduk terhadap pembangunan adalah:
1)      Rendahnya daya beli masyarakat menyebabkan pembangunan bidang ekonomi kurang berkembang baik.
2)      Tingkat kesejahteraan masyarakat rendah menyebabkan hasil pembangunan hanya banyak dinikmati kelompok masyarakat kelas sosial menengah ke atas.
Untuk meningkatkan pendapatan masyarakat (kesejahteraan masyarakat), sehingga dapat mendukung lancarnya pelaksanaan pembangunan pemerintah melakukan upaya dalam bentuk:
1)      Menekan laju pertumbuhan penduduk.
2)      Merangsang kemauan berwiraswasta.
3)      Menggiatkan usaha kerajinan rumah tangga/industrialisasi.
4)      Memperluas kesempatan kerja.
5)      Meningkatkan GNP dengan cara meningkatkan barang dan jasa.

2.      Contoh Kemakmuran Suatu Negara tidak Hanya Tergantung Pada Sumber Alam yang Dimilikinya
Sumber daya alam yang kita miliki harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Sumber daya alam yang ada sangat erat hubungannya dengan kegiatan ekonomi masyarakat.Setiap kegiatan ekonomi masyarakat harus dapat memanfaatkan sumber daya alam yang kita miliki.Namun, tidak selamanya kemakmuran suatu Negara tergantung pada sumber daya alam yang dimilikinya, melainkan sumber daya manusia juga sangat berperan serta factor factor lainnya.
Negara-negara yang dilimpahkan kekayaan alam berupa minyak mentah di Timur Tengah ini sangat bergantung kepada negara-negara maju atau negara-negara industri barat. Perhatikan saja negara-negara Timur Tengah yang makmur seperti: Saudi Arabia, Kuwait, Uni Emirat Arab, Qatar dan lain sebagainya adalah mereka yang bersahabat dengan negara-negara barat. Negara-negara yang kurang bersahabat dengan negara-negara barat seperti: Irak (masa pemerintahan Saddam Hussein), Suriah, Libya dan lain sebagainya kehidupan rakyatnya “tidak seberuntung” mereka di negara2 tetangga mereka yang bersahabat dengan negara-negara barat, dengan sedikit catatan, kehidupan atau kemakmuran di Libya meningkat sejak barat dan PBB mencabut embargo kepada Libya di bulan September 2003 lalu.
Ketergantungan negara-negara Timur Tengah kaya minyak tersebut dengan negara-negara maju bukan hanya dalam bidang eksplorasi minyak dan perdagangan minyak saja, namun terus berlanjut hingga pembangunan kota-kota megah mereka.Tanpa bantuan teknologi dan kepakaran dari negara-negara maju tidak mungkin Dubai (contohnya) dapat menjadi sementereng dan semegah sekarang. Tanpa campur tangan kontraktor-kontraktor dan ahli-ahli dari negara maju rasanya mustahil orang-orang UEA bisa membangun sendiri The World, Dubai Palm Island, ‘Burj al-Arab ataupun ‘Burj Dubai yang megah itu. Pendek kata dengan hanya modal kekayaan alam saja, kita akan tetap saja sangat bergantung dari negara-negara lain…..
Perekonomian yang berdasarkan sumberdaya manusia alias sains dan teknologi terbukti di manapun lebih ampuh dalam memakmurkan apalagi memajukan sebuah bangsa dibandingkan sebuah bangsa yang perekonomiannya bergantung pada kekayaan alam.Hal ini mungkin disebabkan karena perekonomian yang berorientasi pada sumberdaya manusia mampu memproduksi produk-produk yang bernilai tambah tinggi atau mungkin malah eksklusif yang tentu dapat mendongkrak pendapatan suatu negara.Perekonomian yang berbasis kemajuan sains dan teknologi dan SDM juga dipercaya (dan memang) mampu menyerap tenaga kerja yang jauh lebih besar dibandingkan perekonomian sumberdaya alam.Hal ini juga didukung fakta bahwa negara-negara yang maju lebih tidak bergantung pada negara-negara lain sehingga memperbesar peluang terbukanya lapangan-lapangan kerja untuk tenaga-tenaga kerja dalam negeri dan masih banyak lagi keuntungan-keuntungan negara-negara yang perekonomiannya bergantung pada sumberdaya manusia.
Contoh nyata kesuksesan perekonomian yang miskin sumberdaya alam tapi kaya kualitas sumberdaya manusia adalah: Korea (Selatan). Pada saat negara kita sudah merdeka 10 tahun, orang-orang Korea baru saja mulai bangkit dari puing-puing kehancuran perang Korea yang dahsyat itu.Namun kini setelah 40 tahun??Mereka sudah mendapatkan “segalanya” atau mereka sudah melangkah jauh dan berprestasi jauh di atas kita.


3.      Akibat dari Keinginan Cepat Kaya tanpa Mengindahkan Norma Hukum
Dalam permasalahan ini kita dapat mengambil sebuah contoh yaitu  kasus korupsi.Korupsi adalah jenis tindak pidana (kejahatan) dari sikap hidup satu kelompok masyarakat yang memakai uang sebagai standar kebenaran dan sebagai kekuasaaan mutlak.Sebagai akibatnya, kaum koruptor yang kaya raya dan para politisi korup yang berkelebihan uang bisa masuk ke dalam golongan elit yang berkuasa dan sangat dihormati. Mereka ini juga akan menduduki status sosial yang tinggi dimata masyarakat. Secara sadar mereka mengambil uang rakyat dan digunakan untuk kepentingannya sendiri,hanya untuk memuaskan batinnya mereka rela mengambil uang rakyat.Tindak pidana (kejahatan) hanya digunakan untuk menunjuk perbuatan-perbuatan yang oleh Undang-undang dinyatakan sebagai tindak pidana,akan tetapi bagi kriminologi harus ada kebebasan untuk memperluas studinya diluar batasan pengertian yuridis,bukan saja untuk dapat digunakan sebagai petunjuk dalam menelusuri apa yang dipandang sebagai kejahatan.Dengan melihat kenyataan yang ada bahwa rakyat Indonesia kurang sejahtera dan perekonomian Indonesia sangat rendah dibanding negara lain.Namun,para koruptor masih tega mengambil uang rakyat tersebut. Dalam prakteknya, korupsi sangat sukar bahkan hampir tidak mungkin dapat diberantas, oleh karena sangat sulit memberikan pembuktian-pembuktian yang eksak.
Berikut beberapa penyebab terjadinya korupsi diIndonesia adalah sebagai berikut :
1)      Gaji yang rendah, kurang sempurnanya peraturan perundang-undangan,administrasi yang lamban dan sebagainya.
2)      Warisan pemerintahan kolonial.
3)      Sikap mental pegawai yang ingin cepat kaya dengan cara yang tidak  halal, tidak ada kesadaran bernegara, tidak ada pengetahuan pada bidang pekerjaan yang dilakukan oleh pejabat pemerintah.
Negara memandang bahwa perbuatan atau tindak pidana korupsi telah masuk dan menjadi suatu perbuatan pidana korupsi yang selama ini terjadi secara meluas, tidak hanya merugikan keuangan Negara dan daerah, tetapi juga telah merupakan pelanggaran terhadap hak-hak sosial dan ekonomi masyarakat secara luas, sehingga tindak pidana korupsi perlu digolongkan sebagai kejahatan yang pemberantasannya harus dilakukan secara luar biasa. Maka, Negara mengeluarkan 3 produk hukum tentang pemberantasan tindak pidana korupsi yaitu: UU No 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, UU No 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas UU No 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan UU No 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.Kesimpulan dari ketiga UU yang menyangkut pemberantasan tindak pidana korupsi ini merupakan lex specialis generalis.
Keberadaan produk regulasi yang diberikan Negara untuk menyelamatkan keuangan Negara dari perilaku korupsi, sangatlah dituntut kepada para aparat penegak hukum lainnya untuk semkasimal mungkin dapat memahami rumusan delik yang terkait dan menyebar di setiap pasal yang ada agar tepat dalam menerapkan kepada para pelaku.Selain itu juga diperlukan strategi pemberantasan korupsi yang sangat jitu dan tepat. Karena, penerapan sanksi normatif mengenai korupsi kepada para pelakunya tidak akan bermanfaat dan bernilai penyesalan bilamana tidak diikutkan juga beberapa strategi.Harus ada keseimbangan antara sanksi pidana,sanksi normatif yang diberikan oleh masyarakat kepaa para koruptor,serta adanya strategi khusus untuk memberantas korupsi.Maka Negara membentuk lembaga yang khusus menangani korupsi,yaitu Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ).Yang diharapkan dapat memberikan hukuman yang setimpal terhadap para koruptor.Ada 3 hal yang harus dilakukan guna mengurangi sifat dan perilaku masyarakat untuk korupsi, antara lain :
1)       menaikkan gaji pegawai rendah dan menengah,
2)       menaikkan moral pegawai tinggi,
3)       legislasi pungutan liar menjadi pendapat resmi atau legal.
Cara penaggulangan korupsi adalah bersifat Preventif dan Represif. Pencegahan (preventif) yang perlu dilakukan adalah dengan menumbuhkan dan membangun etos kerja pejabat maupun pegawai tentang pemisahan yang jelas antara milik negara atau perusahaan dengan milik pribadi, mengusahakan perbaikan penghasilan (gaji), menumbuhkan kebanggaan-kebanggaan dan atribut kehormatan diri setiap jabatan dan pekerjaan, teladan dan pelaku pimpinan atau atasan lebih efektif dalam memasyarakatkan pandangan, penilaian dan kebijakan, terbuka untuk kontrol, adanya kontrol sosial dan sanksi sosial,menumbuhkan rasa “sense of belongingness” diantara para pejabat dan pegawai.Sedangkan tindakan yang bersifat Represif adalah menegakan hukum yang berlaku pada koruptor dan penayangan wajah koruptor di layar televisi dan herregistrasi (pencatatan ulang) kekayaan pejabat dan pegawai.
Dapat kita simpulkan bahwa orang-orang yang memiliki ambisi keduniaan secara berlebihan ternyata tidak mendapatkan apa yang diinginkannya, bahkan ia mengalami kerugian di dunia dan akhirat yang terangkum dalam empat akibat.
a.       Urusan Menjadi Kacau
Ketika upaya menghalalkan segala cara dilakukan untuk mendapatkan ambisi duniawi, maka dampak buruk baginya tidak bisa dicegah, tidak hanya di dunia tapi juga di akhirat. Qarun dengan kekayaannya yang banyak membuatnya berhadapan dengan azab Allah swt di dunia dengan diamblaskan diri dan hartanya ke dalam bumi, sedangkan para pedagang dibenci oleh masyarakat yang membuat harta yang diperolehnya tidak berkah dan para politisi serta pejabat tidak hanya masuk penjara dan tidak bisa dicalonkan lagi untuk periode berikutnya, tapi citra dirinya menjadi hancur sehingga ia termasuk sebagai penjahat negara dan masyarakat yang harus diwaspadai.
b.      Mendapatkan Harta Hanya Sedikit
Keinginan mendapatkan jabatan yang lebih tinggi atau paling tidak bertahan pada kedudukan sekarang serta ingin mendapatkan harta yang banyak dan lebih banyak lagi ternyata pupus dengan sebab ambisi duniawi. Hal ini karena ambisi duniawi yang menyebabkan ia melanggar hukum membuatnya menjadi manusia yang bermasalah dari sisi hukum, akibatnya harta yang diperolehnya habis untuk membayar pengacara dan berbagai upaya melindunginya dari jeratan hukum, bahkan kenyataan menunjukkan tidak sedikit orang yang menjadi pejabat di pusat atau daerah hanya dua sampai lima tahun tapi harus masuk penjara lima sampai sepuluh tahun, bahkan lebih lama lagi.

4.      Kasus Tekanan Penduduk Absolut
Tekanan penduduk yang demikian besar akan berakibat pada dua hal pokok. Pertama, kebutuhan akan pangan. Setiap tahun Indonesia akan membutuhkan tambahan pangan setidaknya untuk memenuhi tambahan kebutuhan sekitar 3,5 juta jiwa penduduk tersebut. Jika memperhatikan keseimbangan konsumsi pangan masyarakat Indonesia saat ini, maka akan terdapat dorongan kebutuhan yang lebih besar bagi pemenuhan pangan non-sereal seperti sayur, buah, produk peternakan, dan perikanan untuk memperoleh status konsumsi gizi yang berimbang. Untuk keperluan tersebut dibutuhkan setidaknya tambahan 100.000 hektar lahan pertanian untuk memproduksi sereal (padi), dan beberapa puluh ribu hektar lagi untuk memproduksi produk pertanian lain. Akibatnya terjadi tekanan yang semakin berat pada sumberdaya alam, apalagi jika pendayagunaan sumberdaya alam tersebut tidak dilakukan dengan bijaksana.

5.    Akibat adanya Urbanisasi
Akibat dari meningkatnya proses urbanisasi menimbulkan dampak-dampak terhadap lingkungan kota, baik dari segi tata kota, masyarakat, maupun keadaan sekitarnya.
Dampak Positif 
a.       Terpenuhinya tenaga kerja di berbagai sektor industry
b.      Terpenuhinya bahan baku industry
c.       Terjadinya proses akulturasi kebudayaan dari penduduk di berbagai daerah
d.      Dapat menyebarkan bahasa Indonesia ke berbagai pelosok negeri

Dampak Negatif 
a.       Kepadatan yang berlebihan
b.      Polusi
c.       Kebisingan
d.      Kepadatan lalu lintas
e.       Pengangguran
f.       Perkampungan kumuh
g.      Gelandangan
h.      Prostitusi
i.        Penetrasi kebudayaan dari kota ke desa
j.        Keluarnya sumber daya produktif dari desa ke kota

6.      Hubungan ketimpangan sosial dengan fakta dalam kehidupan
Ketimpangan sosial adalah fakta, sedangkan solidaritas sosial dan budaya saling menolong semakin menjadi mitos di negeri ini.Hal ini tercermin dalam kebijakan pemerintah menaikkan harga harga minyak goreng. Siapapun yang menggunakan akal sehat pastilah akan heran. Indonesia dengan ribuan hektar kebun kelapa sawit, tapi masyarakatnya mengalami kelangkaan minyak goreng.Seperti kita heran dengan kebijakan impor beras, padahal tanah negeri ini sangat subur. Artinya, pastilah ada yang salah dengan cara mengurus negeri ini Sebagai kebutuhan fudamen bagi masyarakat. Kenaikkan harga minyak sangat terasa sekali.Masyarakat bukannya tidak berusaha, berbagai macam siasat sudah dilakukan.Cerita tentang digantinya beras dengan jagung adalah kenyataan yang dicertitakan, bahkan ada yang makan nasi aking.Untuk mensiasati kelangkaan minyak goreng masyarakat menggunakan pasir sebagai penggantinya.Hal ini menjadi luar biasa karena ditengah tragedi ini sebagian kelompok masyarakat malah hidup serba berkelebihan.Kondisi seperti ini tidak boleh ditutup-ditutupi lagi.Anak-anak sejak sekolah dasar tidak cukup diberikan pelajaran sejarah saja, tapi mereka juga harus diberikan pengetahuan tentang kondisi sosial Indonesia.Minimal mereka tahu bahwa di Indonesia ada kemiskinan, ada diskriminasi, korupsi, dll.Sehingga sejak kecil mereka sudah tahu bahwa musuh bersama adalah kemiskinan, bukan lagi perbedaan.Selama ini anak didik hanya diajarkan bahwa mereka berbeda dan disatulah oleh bhineka tunggal ika.Tapi kita lupa persatuan juga membutuhkan musuh bersama seperti kemiskinan, diskriminasi, dll.
Mengenai kemiskinan, kita sudah sering mendengar istilah kemiskinan struktural.Kemiskinan struktural merupakan kemiskinan yang dialami suatu kelompok masyarakat karena struktur sosial masyarakat tidak memberi kesempatan agar bisa terlibat dalam penggunaan sumber-sumber daya ekonomi atau modal lainnya.Bukti-bukti nyata dalam hal ini sudah banyak sekali.Sayangnya hal ini jarang sekali diberitakan secara massif.Televisipun lebih suka menampilkan sinetron yang bertolak belakang dengan realitas yang sesungguhnya.

7.      Hubungan buta huruf dengan tidak kuatnya ekonomi dan pendidikan
Buta huruf yang dialami oleh seseorang tentunya akan berdampak pada kualitas ekonomi dan pendidikannnya. Seseorang yang mengalami buta huruf tentunya akan mengalami kesulitan dalam meningkatkan kualitas pendidikannya, yang juga secara langsung akan berdampak pada kualitas ekonomi orang tersebut.
Hal ini tentunya akan berbeda dengan seseorang yang memiliki kemampuan membaca dan menulis yang baik. Tentunya ia akan memiliki kesempatan yang lebih jika dibandingkan dengan ornang buta huruf untuk dapat mengembangkan kualitas ekonominya dengan berbagai usaha, misalnya usaha berdagang.

8.      Penyebab kesehatan masyarakat Indonesia yang rendah
Faktor Penyebab Terjadinya Masalah Kesehatan di Indonesia
a.       Faktor lingkungan
·        kurangnya peran serta masyarakat dalam mengatasi kesehatan (masalah-masalah kesehatan).
·        Kurangnya sebagian besar rasa tanggung jawab masyarakat dalam bidang kesehatan.

b.      Factor perilaku dan Gaya Hidup masyarakat Indonesia
·         masih banyak insiden atau kebiasaan masyarakat yang selalu merugikan dan membahayakan kesehatan mereka
·         Adat istiadat yang kurang atau bahkan tidak menunjang kesehatan.
c.       Factor social ekonomi
·         tingkat pendidikan masyarakat di Indonesia sebagian besar masih rendah.
·         Kurangnya kesadaran dalam pemeliharaan kesehatan. Budaya sadar sehat belum merata ke sebagian penduduk Indonesia.
·         Tingkat social ekonomi dalam hal ini penghasilan juga masih rendah dan memprihatinkan.
d.      Factor pelayanan kesehatan
·         Cakupan pelayanan kesehatan belum menyeluruh dimana ada sebagian propinsi di indonsia yang belum mendapat pelayanan kesehatan maksimal dan belum merata.
·         Upaya pelayanan kesehatan sebagian masih beriorientasi pada upaya kuratif.
·         Sarana dan prasarana belum dapat menunjang pelayanan kesehatan.

9.      Cirri-ciri  masyarakat Indonesia
Mochtar Lubis dalam bukunya “Manusia Indonesia Sebuah Pertanggung Jawaban” mennyebutkan beberapa ciri manusia Indonesia antara lain:
a.       Hipokritis alias munafik.
Berpura-pura, lain di muka - lain di belakang, merupakan sebuah ciri utama manusia Indonesia sudah sejak lama, sejak meraka dipaksa oleh kekuatan-kekuatan dari luar untuk menyembunyikan apa yang sebenarnya dirasakannya atau dipikirkannya ataupun yang sebenarnya dikehendakinya, karena takut akan mendapat ganjaran yang membawa bencana bagi dirinya.
b.      Segan dan enggan bertanggung jawab atas perbuatannya, putusannya, kelakuannya, pikirannya, dan sebagainya.
“Bukan saya’, adalah kalimat yang cukup populer di mulut manusia Indonesia.Atasan menggeser tanggung jawab tentang suatu kegagalan pada bawahannya, dan bawahannya menggesernya ke yang lebih bawah lagi, dan demikian seterusnya.
c.       Berjiwa feodal
Meskipun salah satu tujuan revolusi kemerdekaan Indonesia ialah untuk juga membebaskan manusia Indonesia dari feodalisme, tetapi feodalisme dalam bentuk-bentuk baru makin berkembang dalam diri dan masyarakat manusia Indonesia.
d.      Masih percaya takhyul
Dulu, dan sekarang juga, masih ada yang demikian, manusia Indonesia percaya bahwa batu, gunung, pantai, sungai, danau, karang, pohon, patung, bangunan, keris, pisau, pedang, itu punya kekuataan gaib, keramat, dan manusia harus mengatur hubungan khusus dengan ini semua
e.       Artistik
Karena sifatnya yang memasang roh, sukma, jiwa, tuah dan kekuasaan pada segala benda alam di sekelilingnya, maka manusia Indonesia dekat pada alam.Dia hidup lebih banyak dengan naluri, dengan perasaannya, dengan perasan-perasaan sensuilnya, dan semua ini mengembangkan daya artistik yang besar dalam dirinya yang dituangkan dalam segala rupa ciptaan artistik dan kerajinan yang sangat indah-indah, dan serbaneka macamnya, variasinyam warna-warninya.
f.       Watak yang lemah
Karakter kurang kuat.Manusia Indonesia kurang dapat mempertahankan atau memperjuangkan keyakinannya.Dia mudah, apalagi jika dipaksa, dan demi untuk ’survive’ bersedia mengubah keyakinannya.Makanya kita dapat melihat gejala pelacuran intelektuil amat mudah terjadi dengan manusia Indonesia.

g.       Tidak hemat, dia bukan “economic animal”
Malahan manusia Indonesia pandai mengeluarkan terlebih dahulu penghasilan yang belum diterimanya, atau yang akan diterimanya, atau yang tidak akan pernah diterimanya. Dia cenderung boros.Dia senang berpakaian bagus, memakai perhiasan, berpesta-pesta. Hari ini ciri manusia Indonesia menjelma dalam membangun rumah mewah, mobil mewah, pesta besar, hanya memakai barang buatan luar negeri, main golf, singkatnya segala apa yang serba mahal.
h.      Lebih suka tidak bekerja keras
kecuali kalau terpaksa. Gejalanya hari ini adalah cara-cara banyak orang ingin segera menjadi “miliuner seketika”, seperti orang Amerika membuat instant tea, atau dengan mudah mendapat gelar sarjana sampai memalsukan atau membeli gelar sarjana, supaya segera dapat pangkat, dan dari kedudukan berpangkat cepat bisa menjadi kaya.
i.        Manusia Indonesia kini tukang menggerutu
tetapi menggerutunya tidak berani secara terbuka, hanya jika dia dalam rumahnya, atau antara kawan-kawannya yang sepaham atau sama perasaan dengan dia.
j.        Cepat cemburu dan dengki terhadap orang lain yang dilihatnya lebih dari dia.
k.      Manusia Indonesia juga dapat dikatakan manusia sok . Kalau sudah berkuasa mudah mabuk berkuasa. Kalau kaya lalu mabuk harta, jadi rakus.
l.        Manusia Indonesia juga manusia tukang tiru. Kepribadian kita sudah terlalu lemah. Kita tiru kulit-kulit luar yang memesonakan kita. Banyak yang jadi koboi cengeng jika koboi-koboian lagi mode, jadi hipi cengeng jika sedang musim hipi.







10.  Indikator adanya kenyataan sosial yang rendah
a.       Penghasilan rendah atau berada dibawah garis sangat miskin yang diukur dari tingkat pengeluaran perorangan perbulan berdasarkan standar BPS per wilayah propinsi dan kabupaten/ kota.
b.      Ketergantungan pada bantuan pangan untuk penduduk miskin (seperti zakat/ beras untuk miskin/ santunan sosial).
c.       Keterbatasan kepemilikan pakaian untuk setiap anggota keluarga pertahun (hanya mampu memiliki 1 stel pakaian lengkap perorang pertahun).
d.      Tidak mampu membiayai pengobatan jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit.
e.       Tidak mampu membiayai pengobatan jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit.
f.       Tidak mampu membiayai pendidikan dasar 9 tahun bagi anak-anaknya.
g.      Tidak memiliki harta (asset) yang dapat dimanfaatkan hasilnya atau dijual untuk membiayai kebutuhan hidup selama tiga bulan atau dua kali batas garis sangat miskin.
h.      Ada anggota keluarga yang meninggal dalam usia muda atau kurang dari 40 tahun akibat tidak mampu mengobati penyakit sejak awal.
i.        Ada anggota keluarga usia 15 tahun keatas yang buta huruf
j.        tinggal dirumah yang tidak layak huni.
k.      Luas rumah kurang dari 4 meter persegi.
l.        Kesulitan air bersih.
m.    Rumah tidak mempunyai sirkulasi udara.
n.      Sanitasi lingkungan yang kumuh (tidak sehat).

11.  Ciri dari masyarakat Indonesia sebagai masyarakat agraris
Masyarakat agraris adalah masyarakat yang menggantungkan kehidupannya dengan bercocok tanam baik di sawah dan di perkebunan. Kehidupan masyarakat ini masih jauh dari moderenisasi dengan kata lain mereka hidup sederhana secara tradisional. Adapun kebudayaan yang ada bersifat gotong-royong yang diidentik dengan adat istiadat pedesaan.
Mereka berkembang sangat lamban karena tekhnologi dan informasi masih minim serta pengetahuan dan skill yang terbatas.Hal itu menyebabkan mereka hidup dalam kesederhanaan.Namun ada juga masyarakat agraris yang hidup berkecukupan karena berbagai faktor seperti kekuasaan, berilmu pengetahuan dan teknologi serta informasi yang memadai.
Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama anggota warga desa sehingga seseorang merasa dirinya merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat tempat ia hidup, serta rela berkorban demi masyarakatnya, saling menghormati, serta mempunyai hak dan tanggung jawab yang sama di dalam masyarakat terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama.
Masyarakat itu sering disankut pautkan dengan petani biasanya mereka menggunakan alat-alat manual misalnya, menggunakan tenaga hewan untuk membajak sawah, cangkul, sabit dan sebagainya. Adapun mode produksi dalam bidang ekonomi biasanya berupa  Pertanian, pertambangan, perikanan, peternakan dengan cara tradisional. Sumber daya alamnya berupa angin, air, tanah, manusia,yang pada akhirnya mereka membutuhkan bahan mentah  atau alam sebagai penunjang kehidupan.
Lebih dari 82 % masyarakat Indonesia tinggal di pedesaan dengan mata pencaharian agraris. Masyarakat pedesaan mempunyai penilaian yang tinggi terhadap mereka yang dapat bekerja keras tanpa bantuan orang lain. Jadi, mereka bukanlah masyarakat yang senang berdiam diri tanpa aktivitas, tanpa ada suatu kegiatan, tetapi sebaliknya. Pada umumnya masyarakat desa sudah bekerja keras, namun mereka perlu diberikan pendorong yang dapat menarik aktivitas mereka, sehingga cara dan irama bekerjanya menjadi efektif, efisien dan berkelanjutan.




12.  Kedudukan perkawinan yang mempunyai nilai tersendiri yang dapat mendorong tingginya kelahiran, dan pandangan pergeseran-pergeseran
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk.Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain:
  • Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu.
  • Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
  • Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
  • Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
  • Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.
Faktor-faktor penunjang tingginya angka natalitas dalam suatu negara antara lain:
a.       Kepercayaan dan agama
b.      Tingkat pendidikan
c.       Kondisi perekonomian
d.      Kebijakan pemerintah
e.      Adat istiadat di masyarakat
f.        Kematian dan kesehatan
g.       Struktur Penduduk

13.  Hubungan pertumbuhan penduduk dengan kondisi ekonomi
Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat mengakibatkan peningkatan kebutuhan ekonomi pada masing-masing penduduk.Misalnya saja, kebutuhan orang dewasa tentu saja berbeda dengan kebutuhan anak-anak.Lalu semakin banyaknya penduduk maka semakin sempit lapangan pekerjaan yang tersedia.Sehingga semakin meningkat jumlah pengangguran.Namun Indonesia dapat bertahan dari keterpurukan krisis global yang melanda dunia.
14.  Konsekuensi pertumbuhan penduduk yang pesat terhadap komsumsi pangan
Pertumbuhan penduduk yang pesat menuntut pemenuhan pangan yang sangat besar.Dalam konteks Indonesia produksi pangan yang mampu menjamin kebutuhan penduduk merupakan persoalan yang serius.
Besarnya jumlah penduduk terkait langsung dengan penyediaan pangan.Konsumsi pangan utama sumber karbohidrat adalah beras. Sebagaimana dilaporkan Pasandaran, sejak tahun 1970-1990 konsumsi beras per kapita per tahun meningkat nyata yaitu 109 kg (1970), 122 kg (1980) menjadi 149 kg (1990). Meskipun setelah tahun 1990, komsumsi beras sedikit menurun namun dipandang masih cukup besar yaitu 114 kg/ orang/ tahun pada tahun 2000 (BPS).Rerata konsumsi per kapita ini merupakan yang terbesar di dunia.

15.  Tunjukkan produsen dan konsumen dalam keluarga
Produksi adalah kegiatan menambah faedah (kegunaan) suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.Konsumen adalah orang yang mengkonsumsi barang dan jasa hasil produksi untuk memenuhi kebutuhannya.Konsep dasar perilaku konsumen menyatakan bahwa konsumen selalu berusaha untuk mencapai utilitas (utility) maksimal dalam pemakaian barang yang dikonsumsinya.Kegunaan (utility) adalah derajat seberapa besar sebuah barang atau jasa dapat memuaskan kebutuhan seseorang.
Rumah tangga keluarga adalah asuatu rumah tangga yang menggunakan pendaptan atau kekayaan dengan cara tertentu untuk memenuhi kebutuhannya.
Kegiatan rumah tangga meliputi berikut ini.
1.      Memiliki dan menyediakan faktor produksi.
2.      Memperoleh imbalan balas jasa atas penyerahan faktor produksi yang berupa sewa, upah, bunga dan laba.
a.       sewa (rent) adalah balas jasa yang diterima rumah tangga karena telah menyewakan tanahnya kepada pihak lain, misal perusahaan
b.      upah adalah balas jasa yang diterima rumah tangga karena telah mengorbankan tenaganya untuk bekerja pada perusahaan dalam produksi.
c.       bunga adalah balas jasa yang diteirma dari perusahaan karena telah emnggunakan sejumlah dana untuk modal usaha persuaahan dalam kegaitan produksi.
d.      laba (provit) adalah balas jasa yang diterima karena telah mengorbankan tenaga dan pikirannya mengelola perusahaan, sehingga kegiatan ekonomi dapat terlaksana
Peranan rumah tangga konsumen sebagai beriku
a.       rumah tangga berperan sebagai pemasok faktor produksi pada perusahaan untuk kegiatan produksi.
b.      rumah tangga sebagai pemakai (konsumen) barangdan jasa yang dihasilkan perusahaan lain

16.  Hubungan pendapatan dengan kesehatan
keadaan kesehatan suatu masyarakat tentunya tidak akan lepas dari tingkat pendapatan masyarakat yang bersangkutan. Misalnya saja pada jika dilihat perbandingan antara penduduk yang tinggal dipemukiman kumuh dengan penduduk yang tinggal di pemukiman elit.Penduduk yang tinggal dipemukiman kumuh lebih mudah terkena penyakit dari pada penduduk yang tingal diperumahan elit, hal ini disebabkan karena kondisi lingkungan yang kotor yang dapat menimbulkan berbagai penyakit.
Selain itu penduduk yang kondisi keungannya kurang tidak terlalu memperdulikan kesehatannya, karena keungannya yang tidak memungkinkan untuk mendapatkan pelayanan esehatan yang baik.Kebanyakan tidak memiliki penghasilan yang tetap.Sedangan penduduk yang tingggal dipemukiman yang elit, tentunya memiliki penghasilan menentu yang cukup untuk memunuhi kebutuhan hidupnya.
17.  Hubugan antara peningkatan komsumsi, produksi dan penyebabnya
Penjelasan
Peningkatan kebutuhan meyebabkan meningkatnya permintaan.Meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi itu kemudian menyebabkan harga faktor produksi meningkat.Peningkatan konsumsi dan produksi tersebut disebabkan karena semakin banyaknya penduduk dikarenakan pertumbuhan penduduk yang tinggi serta meningkatnya kebutuhan masyarakat.

18.  Penyebab komsumsi menurun dalam hubungannya dengan waktu
Penjelasan
Konsumsi, dari bahasa Belandaconsumptie, ialah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu benda, baik berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
Tingkat konsumsi seseorang dipengaruhi oleh banyak hal yang berkaitan.Seseorang membelanjakan uang yang dimiliki sebelumnya dipengaruhi oleh banyak pertimbangan akibat adanya kalangkaan. Berikut ini dipaparkan penyebab perubahan tingkat pengeluaran atau konsumsi dalam rumah tangga : pendapatan, kekayaan, tingkat bunga, perkiraan masa depan dan gaya hidup seseorang. Perubahan pola konsumsi/pengeluaran tiap waktu berbeda-beda terkadang meningkat dan menurun. Menurunnya pola konsumsi biasanya disebabkan karena perubahan pola hidup dari waktu ke waktu

19.  Hubungan peningkatan produksi dengan usaha intensifikasi dan ekstensifikasi
Peningkatan produksi, misalnya pad kegiatan pertanian.
Cara peningkatan produksi pertanian tetap dilakukan dengan dua hal yakni intensifikasi dan ekstensifikasi. Untuk intensifikasi, dilakukan peningkatan produk pertanian di areal yang sama, namun dengan bibit yang lebih unggul.
Cara ekstensifikasi dilakukan dengan menambah areal pertanian.Saat ini, begitu luasnya lahan mati tidak termanfaatkan oleh manusia sehingga menyebabkan petani enggan untuk mengelola lahan miliknya.Persoalan sederhana seperti ini yang menjadi penyebab semakin menurunnya produksi pertanian nasional.Memperhatikan kondisi ini, Pemerintah berusaha untuk melakukan ekstensifikasi lahan pertanian dengan terus menambah lahan pertanian dan memperkaya hara tanahnya sehingga menjadi lebih subur dan bisa ditanami.

20.  Masalah yang merupakan akibat dari perkawinan keluarga
Sebagaimana yang kita ketahui bahwasanya perkawinan adalah  merupakan salah satu hal yang penting dalam kehidupan manusia, terutama dalam pergaulan hidup masyarakat. Perkawinan adalah merupakan  suatu jalan  yang amat  mulia  untuk mengatur kehidupan rumah tangga dan keturunan.
Perkawinan sedara Ialah kontak seksual yang dilarang oleh karena hubungan keluarga. Kontak seksual tersebut dapat terjadi antara ayah dan anak perempuannya, ibu dengan anak laki-laki, antara saudara laki-laki dan perempuan, laki-laki dengan laki-laki (homoseksual), sepupu tertentu, ayah tiri dan anak perempuannya, dan banyak lagi yang dilarang secara agama maupun kultur. Misalnya sesama sepupu dimana ayah keduanya adalah kakak beradik, pada sebagian kultur hal ini tidak bermasalah, tapi pada kultur lain hal ini dilarang. Namun, bila hal ini tetap terjadi maka telah terjadi incest.
Faktor yang menyebabkan terjadinya incest :
·         Kemiskinan
Kemiskinan yang absolut menyebabkan seluruh anggota keluarga suami isteri dan anak-anak tidur dalam satu tempat tidur.Bila satu waktu seorang ayah bersentuhan dengan anak perempuannya yang masih gadis, maka ada kemungkinan salah satu dari keduanya bisa terangsang yang akhirnya terjadi hubungan seksual, paling tidak kontak seksual.
·         Kekurangan pergaulan (kuper)
Kekurangan pergaulan yang dimana pada keluarga tertentu dilarang bergaul dengan dunia luar.Kadang-kadang ada juga penyebab dimana satu keluarga dilarang menikah diluar kalangannya agar semua harta yang dimiliki tidak keluar dari keluarga besarnya. Ada juga kemungkinan diharapkan supaya turunan mereka lebih asli sebagai bangsawan
·         Salah satu anggota keluarga tidak berfungsi
Pada incest antara ayah-anak perempuan cukup sering terjadi karena ibu yang tidak berfungsi. Dalam keadaan misalnya ibu yang invalid, sakit berat, maka seluruh kebutuhan seksual ayah, akhirnya akan tertuju kepada anak perempuannya. Dan akhirnya terjadi incest.

21.  Diagram yang menggambarkan hubungan pertumbuhan penduduk dengan produksi pangan
Indonesia dengan 203 juta jiwa penduduk pada 2000 (pertumbuhan 1,4% per tahun, maka diprediksi pada 2050 mencapai sekitar 400 juta jiwa) adalah negara dengan tingkat kepadatan penduduk keempat setelah China (1.265 juta jiwa), India (1.002 juta jiwa), dan AS (276 juta jiwa). Hal ini tentunya menjadi suatu ancaman serius jika tidak ada program manajemen kependudukan yang sistematis-berkelanjutan dan supply pangannya tak tercukupi. Memang, impor beras menjamin, namun kebijakan impor beras hanyalah temporer dan menuntut ketersediaan devisa yang besar.

22.  Akibat dari tidak berimbangnya angkatan kerja dengan kesempatan kerja
Akibat dari tidak berimbangnya angkatan kerja dengan kesempatan kerja adalah akan semakin meningkatnya angka-angka pengangguran. Dengan meningkatnya angka pengangguran tentunya secara langsung akan berdampak pada kondisi sosial ekonomi masyarakat. Dengan angka penangguran yang semakin berkembang dimasyarakat, maka akn menyebabkan semakin banyaknya masyarakat yang berada dibawah garis kemiskinan

23.  Data dari bidang penyerapan tenaga kerja terbesar
Dari catatan theeconomist, ternyata selama 2010, sektor pemerintahan menjadi penyerap tenaga kerja terbanyak.Jumlah tenaga kerja mereka mengalahkan sektor swasta yang umumnya memberikan penghasilan lebih besar
The Economist mencatat, 7 dari 10 penyerap kerja terbesar di dunia adalah pegawai pemerintahan. Sementara itu, setengah dari penyerap tenaga kerja ini berada di China
berikut ini 10 perusahaan dan departemen yang menyerap tenaga kerja terbanyak sepanjang 2010
a.       Hon Hai Precision Industry (Taipei, China)
b.      China Post Group (China)
c.       Indian Railways (India)
d.      National Health Service (Inggris)
e.       State Grid Corporation of China (China)
f.       China National Petroleum Corporation (China)
g.      McDonalds (AS)
h.      Wallmart (AS)
i.        Angkatan Bersenjata China
j.        Departemen Pertahanan AS

24.  Penyebab menurunnya persentase pekerja pada sector pertanian
Jumlah tenaga kerja di sektor pertanian semakin menurun, akibat luas lahan pertanian yang semakin berkurang sehingga mereka beralih ke sektor industri.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng menyebutkan persentase daya serap sektor pertanian pada Februari 2011 hanya sebanyak 5,82 juta orang atau 36,05% dari total penduduk bekerja sebanyak 16,14 juta orang. Daya serap itu menurun dibanding periode sama tahun lalu yang mencapai 37,8% dari jumlah penduduk bekerja yang sebanyak 15,96 juta orang.
Dengan demikian, ada penurunan pekerja sebesar 1,75% di sektor ini (pertanian). Penurunan ini kemungkinan disebabkan karena luas lahan pertanian semakin berkurang,”
Ciri-ciri informalitas sektor perdagangan memang memudahkan orang untuk masuk dan keluar, sehingga sektor ini cenderung dipilih sementara untuk mencari penghasilan atau pendapatan

25.  Akibat dari terjadinya kekurangan dan kelebihan produksi
Rendahnya laju peningkatan produksi pangan dan terus menurunnya produksi di Indonesia antara lain disebabkan oleh: (1) Produktivitas tanaman pangan yang masih rendah dan terus menurun; (2) Peningkatan luas areal penanaman-panen yang stagnan bahkan terus menurun khususnya di lahan pertanian pangan produktif di pulau Jawa. Kombinasi kedua faktor di atas memastikan laju pertumbuhan produksi dari tahun ke tahun yang cenderung terus menurun. Untuk mengatasi dua permasalahan teknis yang mendasar tersebut perlu dilakukan upaya-upaya khusus dalam pembangunan pertanian pangan khususnya dalam kerangka program ketahanan pangan nasional.
Kekurangan produksi terutama di bidang pangan akan sangat mempengaruhi ketahanan pangan Nasional. Dengan berkurangnya produksi pangan dalam negeri, pemerintah menempuh kebijakan impor beras yang akan semakin melaratkan petani. Daerah yang kekurangan produksi pangan, akan banyak menerima distribusi pangan dari daerah yang kelebihan produksi pangan. Pada umumnya, kurangnya hasil produksi pangan disebabkan oleh semakin berkurangnya lahan produktif akibat pembangunan yang semakin meningkat dan juga berkurangnya petani di Indonesia.
Untuk menjaga ketahanan pangan Nasional, pemerintah malakukan kebijakan untuk menjamin ketahan pangan, yaitu:
a.       Ketersediaan Pangan: Indonesia secara umum tidak memiliki masalah terhadap ketersediaan pangan. Indonesia memproduksi sekitar 31 juta ton beras setiap tahunnya dan mengkonsumsi sedikit diatas tingkat produksi tersebut; dimana impor umumnya kurang dari 7% konsumsi. Lebih jauh jaringan distribusi swasta yang berjalan secara effisien turut memperkuat ketahanan pangan di seluruh Indonesia.
b.      Keterjangkauan Pangan. Elemen terpenting dari kebijakan ketahanan pangan ialah adanya jaminan bagi kaum miskin untuk menjangkau sumber makanan yang mencukupi. Cara terbaik yang harus diambil untuk mencapai tujuan ini ialah dengan memperluas strategi pertumbuhan ekonomi, khususnya pertumbuhan yang memberikan manfaat bagi kaum miskin. Kebijakan ini dapat didukung melalui program bantuan langsung kepada masyarakat miskin, yang diberikan secara seksama dengan target yang sesuai.

26.  Kualitas Makanan dan Nutrisi:
Hal yang juga penting untuk diperhatikan, sebagai bagian dari kebijakan untuk menjamin ketersediaan pangan yang mencukupi bagi penduduk, ialah kualitas pangan itu sendiri.Artinya penduduk dapat mengkonsumsi nutrisi-nutrisi mikro (gizi dan vitamin) yang mencukupi untuk dapat hidup sehat.Konsumsi pangan pada setiap kelompok pengeluaran rumah tangga telah meningkat pada jenis-jenis pangan yang berkualitas lebih baik.Namun, seperti catatan diatas, keadaan nutrisi makanan belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan sejak akhir krisis.

27.  Pengertian ekologi, ekosistem, individual, populasi
·         individu adalah makhluk hidup yang berdiri sendiri yang secara fisiologis bersifat bebas atau tidak mempunyai hubungan dengan sesamanya.Individu juga disebut satuan makhluk hidup tunggal.
·         populasi berarti kelompok makhluk hidup yang memiliki spesies sama [sejenis] dan menempati daerah tertentu.
·         Ekosistem merupakan kesatuan dari seluruh komponen yang membangunnya. Di dalam suatu ekosisiem terdapat kesatuan proses yang saling terkait dan mempengauhi antar semua komponen.Pada suatu ekosistem terdapat komponen yang hidup[biotik] dan komponen tak hidup[abiotik].
·         Ekologi meru8pakan suatu ilmu yang mempelajari hubungan timbale balik antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup yang lainnya

28.  Contoh ketergantungan manusia terhadap alam dan sebaliknya
Interaksi manusia dengan lingkungannya yang sudah terjalin sejak ribuan tahun menghasilkan sejumlah bentuk strategi adaptasi.Pada awalnya manusia bertahan dengan strategi adaptasi pengumpul-berburu, kemudian dilanjutkan dengan perladangan-perkebunan, seterusnya dengan peternakan. Setelah itu berkembang pertanian intensif, dan strategi yang terakhir adalah dengan cara kehidupan industri. Strategi perladangan-pekebunan sering dianggap sebagai awal dari peradaban, karena manusia mulai menandai wilayah yang dipakai dan dimiliki bagi kelangsungan hidupnya.
Saling ketergantunga antaga manusi dengan lingkungan hidup yaitu manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya melalui alam, misalnya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari manusia mengambil makanan melalui lingkungan.Adapaun kelestarian lingkungan sangat bergantung pada manusia.

29.  Pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap lingkungan hidup
Padatnya penduduk suatu daerah akan menyebabkan ruang gerak suatu daerah semakin terciut, dan hal ini disebabkan manusia merupakan bagian integral dari ekosistem, dimana manusia hidup dengan mengekploitasi lingkungannya. Pertumbuhan penduduk yang cepat meningkatkan permintaan terhadap sumber daya alam. Pada saat yang sama meningkatnya konsumsi yang disebabkan oleh membengkaknya jumlah penduduk yang pada akhirnya akan berpengaruh pada semakin berkurangnya produktifitas sumber daya alam.
masalah lingkungan hidup dan kependudukan yaitu masalah pencemaran lingkungan fisik, desertifikasi, deforestasi, overs eksploitasi terhadap sumber-sumber alam, serta berbagai fenomena degradasi ekologis semakin hari semakin menujukkan peningkatan yang signifikan. Keprihatinan ini tidak saja memberikan agenda penanganan masalah lingkungan yang bijak.Namun juga merupakan “warning” bagi kehidupan, bahwa kondisi lingkungan hidup sedang berada pada tahap memprihatinkan. Seandainya tidak dilakukan upaya penanggulangan secara serius, maka dalam jangka waktu tertentu kehidupan ini akan musnah. Hal ini terjadi menurut Soemarwoto (1991:1), karena lingkungan (alam) tidak mampu lagi memberikan apa-apa kepada kita. Padahal seperti kita ketahui bahwa manusia merupakan bagian integral dari lingkungan hidupnya, ia tidak dapat dipisahkan dari padanya.

30.  Hubungan sebab  akibat antara makhluk hidup dengan tempat tinggalnya
a.       Simbiosis Mutualisme
Simbiosis mutualisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup yang bersifat saling menguntungkan.Contohnya, simbiosis antara seekor kerbau dengan burung jalak.Kerbau memperoleh keuntungan dengan habisnya kutukutu yang menempel di tubuhnya, sedangkan burung jalak merasa untung karena mendapatkan makanan berupa kutu.Contoh lainnya adalah hubungan antara kupukupu atau lebah dengan tanaman berbunga.Kupukupu dan lebah membutuhkan nektar yang terdapat pada bunga sebagai makanannya. Bunga membutuhkan kupu-kupu atau lebah untuk  membantu terjadinya proses penyerbukan.  
b.      Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup yang mengakibatkan makhluk hidup yang satu mendapatkan keuntungan, sedangkan makhluk hidup lainnya mengalami kerugian. Misalnya, hubungan antara tanaman jeruk dengan benalu, bunga raflesia dengan inangnya, dan kutu dengan hewan tempat ia tinggal. Benalu merasa untung karena mendapatkan makanan dari tanaman jeruk, sedangkan tanaman jeruk dirugikan karena makanannya diambil oleh benalu.Bunga raflesia mengisap makanan yang dibuat tumbuhan inangnya. Akibatnya, bunga raflesia dapat tumbuh subur, sedangkan tumbuhan inangnya lamakelamaan akan mati. Kutu memperoleh makanan dengan mengisap darah dari tubuh hewan yang dihinggapinya, sedangkan hewan yang dihinggapi merasa gatal di kulit dan pertumbuhannya menjadi tidak sehat.
c.       Simbiosis Komensalisme
Simbiosis komensalisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup yang menguntungkan salah satu pihak, tetapi tidak merugikan pihak lain. Pernahkah kamu mendengar nama ikan hiu dan ikan remora? Simbiosis komensalisme terlihat antara ikan hiu dengan ikan remora. Ikan remora yang berenang di dekat tubuh ikan hiu akan turut menjelajah ke mana pun ikan hiu itu pergi. Ikan remora menjadi aman dari ancaman ikan pemangsa lain karena ikan pemangsa takut terhadap ikan hiu. Sedangkan bagi ikan hiu, ada tidaknya ikan remora tidak berpengaruh terhadapnya.
Contoh simbiosis komensalisme yang lain adalah hubungan antara tumbuhan paku atau anggrek dengan pohon besar dan anemon laut dengan
ikan badut.

31.  Hubungan sebab akibat pertumbuhan penduduk dengan SDA dalam kaitannya dengan sifat sumber daya tersebut
Pada umumnya, sumber daya alam berdasarkan sifatnya dapat digolongkan menjadi SDA yang dapat diperbaharui dan SDA tak dapat diperbaharui.SDA yang dapat diperbaharui adalah kekayaan alam yang dapat terus ada selama penggunaannya tidak diekspliotasi berlebihan.Tumbuhan, hewan, mikroorganisme, sinar matahari, angin, dan air adalah beberapa contoh SDA terbaharukan.Walaupun jumlahnya sangat berlimpah di alam, penggunannya harus tetap dibatasi dan dijaga untuk dapat terus berkelanjutan. SDA tak dapat diperbaharui adalah SDA yang jumlahnya terbatas karena penggunaanya lebih cepat daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan habis. Minyak bumi, emas, besi, dan berbagai bahan tambang lainnya pada umumnya memerlukan waktu dan proses yang sangat panjang untuk kembali terbentuk sehingga jumlahnya sangat terbatas., minyak bumi dan gas alam pada umumnya berasal dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang hidup jutaan tahun lalu, terutama dibentuk dan berasal dari lingkungan perairan. Perubahan tekanan dan suhupanas selama jutaaan tahun ini kemudian mengubah materi dan senyawa organik tersebut menjadi berbagai jenis bahan tambang tersebut.
Dengan pertumbuhan penduduk yang mencapai 1,3% pertahun menyebabkan kebutuhan manusia akan SDA juga meningkat. Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia menggunakan SDA Hayati (Tumbuhan, Pertanian dan Perkebunan, Hewan, Peternakan, dan Perikanan) SDA nonhayati (Air, Angin, Tanah, Hasil Tambang).

32.  Hubungan sebab akibat penyebaran vegetasi dengan jenis tanah dan kaitannya dengan kandungan mineral tanah
Vegetasi yaitu kumpulan dari beberapa jenis tumbuhan yang tumbuh bersama-sama pada satu tempat di mana antara individu-individu penyusunnya terdapat interaksi yang erat, baik di antara tumbuh-tumbuhan maupun dengan hewanhewan yang hidup dalam vegetasi dan lingkungan tersebut. Dengan kata lain, vegetasi tidak hanya kumpulan dari individu-individu tumbuhan melainkan membentuk suatu kesatuan di mana individu-individunya saling tergantung satu sama lain, yang disebut sebagai suatu komunitas tumbuh-tumbuhan (Soerianegara dan Indrawan, 1978).
Untuk mengetahui Vegetasi dalam kaitannya dengan kenis tanah dan kandungan mineral tanah, maka perlu dilakukan analisis komunitas. Analisis komunitas tumbuhan merupakan suatu cara mempelajari susunan atau komposisi jenis dan bentuk atau struktur vegetasi. Dalam ekologi hutan, satuan vegetasi yang dipelajari atau diselidiki berupa komunitas tumbuhan yang merupakan asosiasi konkret dari semua spesies tetumbuhan yang menempati suatu habitat.Oleh karena itu, tujuan yang ingin dicapai dalam analisis komunitas adalah untuk mengetahui komposisi spesies dan struktur komunitas pada suatu wilayah yang dipelajari (Indriyanto, 2006).Hasil analisis komunitas tumbuhan disajikan secara deskripsi mengenai komposisi spesies dan struktur komunitasnya.Struktur suatu komunitas tidak hanya dipengaruhi oleh hubungan antarspesies, tetapi juga oleh jumlah individu dari setiap spesies organisme (Soegianto, 1994). Lebih lanjut Soegianto (1994) menjelaskan, bahwa hal yang demikian itu menyebabkan kelimpahan relatif suatu spesies dapat mempengaruhi fungsi suatu komunitas, distribusi individu antarspesies dalam komunitas, bahkan dapat memberikan pengaruh pada keseimbangan sistem dan akhirnya akan berpengaruh pada stabilitas komunitas.

33.  Hubungan sebab akibat pertumbuhan penduduk dalam kaitannya tingkat kematian di Negara yang sedang perkembang
Di negara berkembang termasuk Indonesia, tinggi morbiditas dan mortalitas bayi baru lahir masih menjadi masalah.Penyebab utama morbiditas dan mortalitas di Negara berkembang adalah aspiksia, sindrom gangguan napas, infeksi serta komplikasi hipotermi.
Dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan bayi menuju Indonesia Sehat 2010 dituntut pelayanan kesehatan yang berkualitas untuk memperoleh generasi penerus bangsa yang sehat jasmani dan siap pakai serta mampu mengantisipasi perubahan yang cepat (Saifuddin, 2002). Morbiditas bayi kurang dari satu tahun di Amerika Serikat tahun 1997 yakni 7,1% atau kematian bayi per 1000 kelahiran hidup. Angka ini paling rendah yang tercatat dan menunjukan penurunan sebesar 6,14%, sedangkan angka kematian perinatal terdapat dalam kepustakaan Indonesia yang diperkirakan ada sejumlah 4.608.000 bayi dilahirkan dan 100.454 bayi diantaranya meninggal dunia pada masa neonatal atau sebelum menginjak usia satu bulan, dengan kata lain setiap satu menit bayi neonates meninggal di Indonesia (Kosim, 2003).
Kematian bayi baru lahir memberikan kontribusi, bahwa setengah dari kematian neonatus terjadi pada minggu pertama kehidupannya yang disebabkan oleh beberapa sebab seperti halnya dengan hipotermi pada bayi baru lahir yang dapat menimbulkan cold stress yang selanjutnya dapat terjadi hipoksia atau hipoglikemia, kerusakan otak dan syok (Saifuddin, 2002). Beradasarkan kenyataan itu, kita dapat menyimpulkan bahwa angka harapan hidup di Indonesia sangatlah rendah.

34.  Hubungan sebab akibat antara reboisasi dari sikap hidup dengan akibat dari reboisasi dan sampah reboisasi
Beberapa hutan di Negara kita mengalami kerusakan yang sangat parah. Dibandingkan dengan negara-negara lain, kerusakan hutan tersebut diakibatkan oleh adanya illegal loging dan pembakaran hutan. Kerugian yang diakibatkan dari kerusakan tersebut dirasa tidak seberapa.Padahal sangat besar sekali seperti longsor dan meningkatnya polusi, serta kekeringan.
Semua bencana tersebut dapat timbul kapan saja, hanya karena kesewenang-wenangan manusia.Termasuk juga rusaknya ekosistem di dalamnya.Menanaminya kembali (reboisasi) adalah langkah yang paling tepat untuk mencegah terjadinya bencana yang lebih luas.Namun, sedikit sekali yang peduli pada hal tersebut.Padahal manfaatnya sangat besar.Barangkali manfaatnya tidak dapat langsung kita rasakan saat ini. Namun, akan dirasakan oleh anak-anak, cucu-cucu, dan generasi kita selanjutnya.

35.  Hubungan sebab akibat pertumbuhan penduduk dengan daya dukung lingkungan hidup
Menurut UU.No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain  Daya Dukung Lingkungan Hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Pengertian (Konsep) dan Ruang Lingkup Daya Dukung Lingkungan Menurut UU no 23/ 1997, daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain.
Menurut Soemarwoto (2001), daya dukung lingkungan pada hakekatnya adalah daya dukung lingkungan alamiah, yaitu berdasarkan biomas tumbuhan dan hewan yang dapat dikumpulkan dan ditangkap per satuan luas dan waktu di daerah itu. Menurut Khanna (1999), daya dukung lingkungan hidup terbagi menjadi 2 (dua) komponen, yaitu kapasitas penyediaan (supportive capacity) dan kapasitas tampung limbah (assimilative capacity).
Sedangkan menurut Lenzen (2003), kebutuhan hidup manusia dari lingkungan dapat dinyatakan dalam luas area yang dibutuhkan untuk mendukung kehidupan manusia.Luas area untuk mendukung kehidupan manusia ini disebut jejak ekologi (ecological footprint).Lenzen juga menjelaskan bahwa untuk mengetahui tingkat keberlanjutan sumber daya alam dan lingkungan, kebutuhan hidup manusia kemudian dibandingkan dengan luas aktual lahan produktif.Perbandingan antara jejak ekologi dengan luas aktual lahan produktif ini kemudian dihitung sebagai perbandingan antara lahan tersedia dan lahan yang dibutuhkan.Carrying capacity atau daya dukung lingkungan mengandung pengertian kemampuan suatu tempat dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara optimum dalam periode waktu yang panjang.Daya dukung lingkungan dapat pula diartikan kemampuan lingkungan memberikan kehidupan organisme secara sejahtera dan lestari bagi penduduk yang mendiami suatu kawasan.
Definisi Daya Dukung Lingkungan/ Carrying Capacity:
·        Jumlah organisme atau spesies khusus secara maksimum dan seimbang yang dapat didukung oleh suatu lingkungan
·        Jumlah penduduk maksimum yang dapat didukung oleh suatu lingkungan tanpa merusak lingkungan tersebut
·        Jumlah makhluk hidup yang dapat bertahan pada suatu lingkungan dalam periode jangka panjang tampa membahayakan lingkungan tersebut
·        Jumlah populasi maksimum dari organisme khusus yang dapat didukung oleh suatu lingkungan tanpa merusak lingkungan tersebut
Rata-rata kepadatan suatu populasi atau ukuran populasi dari suatu kelompok manusia dibawah angka yang diperkirakan akan meningkat, dan diatas angka yang diperkirakan untuk menurun disebabkan oleh kekurangan sumber daya. Kapasitas pembawa akan berbeda untuk tiap kelompok manusia dalam sebuah lingkungan tempat tinggal, disebabkan oleh jenis makanan, tempat tinggal, dan kondisi sosial dari masing-masing lingkungan tempat tinggal tersebut.

36.  Hubungan sebab akibat kemajuan IPTEK dalam melepaskan ketergantungan disertai dengan akibat-akibat yang merugikan
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga juga memungkinkan digunakan untuk hal negative
Karena itu pada makalah ini kami membuat dampak-dampak positif dan negatif dari kemajuan teknologi dalam kehidupan manusia Dari beberapa pengertian di atas nampak bahwa kehidupan manusia tidak terlepas dari adanya teknologi. Artinya, bahwa teknologi merupakan keseluruhan cara yang secara rasional mengarah pada ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia
Perkembangan teknologi terjadi bila seseorang menggunakan alat dan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya.Sebagai contoh dapat dikemukakan pendapat pakar teknologi dunia terhadap pengembangan teknologi.
Menurut B.J. Habiebie (1983: 14) ada delapan wahana transformasi yang menjadi prioritas pengembangan teknologi, terutama teknologi industri, yaitu 1) pesawat terbang, (2) maritim dan perkapalan, (3) alat transportasi, (4) elektronika dan komunikasi, (5) energi, (6) rekayasa , (7) alat-alat dan mesin-mesin pertanian, dan (8) pertahanan dan keamanan.
Dampak positif dan negatif akibat perkembangan teknologi internet :
Di bawah ini akan dijelaskan dampak-dampak positif maupun negatif dari penggunaan internet:
·         Dampak Positif
Internet sebagai media komunikasi merupakan fungsi internet yang paling  banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.
Media pertukaran data dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide web – jaringan situs-situs web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.
Media untuk mencari informasi atau data perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan akurat.
Kemudahan memperoleh informasi yang ada di internet sehingga kita tahu apa saja yang terjadi.Bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain.Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan.
·         Dampak Negatif
Pornografi anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi, memang tidak salah.Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela.Penipuan hal ini memang merajalela di bidang manapun.Internet pun tidak luput dari serangan penipu.Bisa membuat seseorang kecanduan terutama yang menyangkut pornografi dan dapat menghabiskan uang karena hanya untuk melayani kecanduan tersebut. Jadi internet tergantung pada pemakainya bagaimana cara mereka dalam menggunakan teknologi itu, namun semestinya harus ada batasan-batasan dan norma-norma yang harus mereka pegang teguh walaupun bersentuhan dengan internet atau di dalam dunia maya

37.  Hubungan sebab akibat pengaruh polusi terhadap kesehatan dan implikasi polusi tersebut
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982). 
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan.Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat rnemberikan efek merusak.
Suatu zat dapat disebut polutan apabila:
a.       jumlahnya melebihi jumlah normal
b.      berada pada waktu yang tidak tepat
c.       berada pada tempat yang tidak tepat
·         Macam-macam Pencemaran
Macam-macam pencemaran dapat dibedakan berdasarkan pada tempat terjadinya, macam bahan pencemarnya, dan tingkat pencemaran.
a.       Menurut tempat terjadinya
Menurut tempat terjadinya, pencemaran dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu pencemaran udara, air, dan tanah.
1.      Pencemaran udara
Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel.Contohnya sebagai berikut.
·         Gas HzS. Gas ini bersifat racun, terdapat di kawasan gunung berapi, bisa juga dihasilkan dari pembakaran minyak bumi dan batu bara.
·         Gas CO dan COz. Karbon monoksida (CO) tidak berwarna dan tidak berbau, bersifat racun, merupakan hash pembakaran yang tidak sempurna dari bahan buangan mobil dan mesin letup..
·         Partikel SO2dan NO2. Kedua partikel ini bersama dengan partikel cair membentuk embun, membentuk awan dekat tanah yang dapat mengganggu pernapasan. Partikel padat, misalnya bakteri, jamur, virus, bulu, dan tepung sari juga dapat mengganggu kesehatan.
·         Batu barayang mengandung sulfur melalui pembakaran akan menghasilkan sulfur dioksida. Sulfur dioksida bersama dengan udara serta oksigen dan sinar matahari dapat menghasilkan asam sulfur..
b.      Pencemaran air
Polusi air dapat disebabkan oleh beberapa jenis pencemar sebagai berikut.
·         Pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan sampah domestik, misalnya, sisa detergen mencemari air. Buangan industri seperti Pb, Hg, Zn, dan CO, dapat terakumulasi dan bersifat racun.
·         Sampah organik yang dibusukkan oleh bakteri menyebabkan 02 di air berkurang sehingga mengganggu aktivitas kehidupan organisme air.
·         Fosfat hasil pembusukan bersama h03 dan pupuk pertanian terakumulasi dan menyebabkan eutrofikasi, yaitu penimbunan mineral yang menyebabkan pertumbuhan yang cepat pada alga (Blooming alga). Akibatnya, tanaman di dalam air tidak dapat berfotosintesis karena sinar matahari terhalang.
Salah satu bahan pencemar di laut ada lah tumpahan minyak bumi, akibat kecelakaan kapal tanker minyak yang sering terjadi
c.       Pencemaran tanah
·         sampah-sampah pla.stik yang sukar hancur, botol, karet sintesis, pecahan kaca, dan kaleng
·         detergen yang bersifat non bio degradable
·         zat kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida.
d.      Polusi Suara
Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang, deru mesin pabrik, radio/tape recorder yang berbunyi keras sehingga mengganggu pendengaran.

38.  Hubungan sebab akibat jenis SDA dan sifatnya dengan penggunaan SDA tersebut
Sumber daya alam (biasa disingkat SDA) adalah segala sesuatu yang muncul secara alami yang dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia pada umumnya. Yang tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas alam, berbagai jenis logam, air, dan tanah. Inovasi teknologi, kemajuan peradaban dan populasi manusia, serta revolusi industri telah membawa manusia pada era eksploitasi sumber daya alam sehingga persediaannya terus berkurang secara signifikan, terutama pada satu abad belakangan ini.
Pada umumnya, sumber daya alam berdasarkan sifatnya dapat digolongkan menjadi SDA yang dapat diperbaharui dan SDA tak dapat diperbaharui.SDA yang dapat diperbaharui adalah kekayaan alam yang dapat terus ada selama penggunaannya tidak diekspliotasi berlebihan.Tumbuhan, hewan, mikroorganisme, sinar matahari, angin, dan air adalah beberapa contoh SDA terbaharukan.Walaupun jumlahnya sangat berlimpah di alam, penggunannya harus tetap dibatasi dan dijaga untuk dapat terus berkelanjutan. SDA tak dapat diperbaharui adalah SDA yang jumlahnya terbatas karena penggunaanya lebih cepat daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan habis. Minyak bumi, emas, besi, dan berbagai bahan tambang lainnya pada umumnya memerlukan waktu dan proses yang sangat panjang untuk kembali terbentuk sehingga jumlahnya sangat terbatas., minyak bumi dan gas alam pada umumnya berasal dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang hidup jutaan tahun lalu, terutama dibentuk dan berasal dari lingkungan perairan.
Indonesia merupakan negara dengan tingkat biodiversitas tertinggi kedua di dunia setelah Brazil. Fakta tersebut menunjukkan tingginya keanekaragaman sumber daya alam hayati yang dimiliki Indonesia dan hal ini, berdasarkan Protokol Nagoya, akan menjadi tulang punggung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan (green economy).[8] Protokol Nagoya sendiri merumuskan tentang pemberian akses dan pembagian keuntungan secara adil dan merata antara pihak pengelola dengan negara pemilik sumber daya alam hayati, serta memuat penjelasan mengenai mekanisme pemanfaatan kekayaan sumber daya alam tersebut.[9][10] Kekayaan alam di Indonesia yang melimpah terbentuk oleh beberapa faktor, antara lain:
Dilihat dari sisi astronomi, Indonesia terletak pada daerah tropis yang memiliki curah hujan yang tinggi sehingga banyak jenis tumbuhan yang dapat hidup dan tumbuh dengan cepat.
Dilihat dari sisi geologi, Indonesia terletak pada titik pergerakan lempeng tektonik sehingga banyak terbentuk pegunungan yang kaya akanmineral.
Daerah perairan di Indonesia kaya sumber makanan bagi berbagai jenis tanaman dan hewan laut, serta mengandung juga berbagai jenis sumber mineral. Tingginya tingkat biodiversitas Indonesia ditunjukkan dengan adanya 10% dari tanaman berbunga yang dikenal di dunia dapat ditemukan di Indonesia, 12% dari mamalia, 16% dari hewan reptil, 17% dari burung, 18% dari jenis terumbu karang, dan 25% dari hewan laut.





No comments:

Post a Comment