Hubungan Pertambahan Penduduk
dengan Penyediaan Produksi Pangan
Tingkat
pertumbuhan penduduk dan ketersediaan pangan memiliki hubungan yang sangat
erat.Pertumbuhan penduduk dalam sebuah negara harus diimbangi dengan
meningkatnya jumlah ketersediaan pangan bagi para penduduknya. Thomas Robert
Malthus (1798) telah memprediksi bahwa dunia akan menghadapi ancaman karena
ketidakmampuan penyediaan pangan yang memadai bagi penduduknya. Malthus dalam
teorinya mengungkapkan bahwa peningkatan produksi pangan mengikuti deret hitung
dan pertumbuhan penduduk mengikuti deret ukur sehingga manusia pada masa depan
akan mengalami ancaman kekurangan pangan. Sehingga diperlukan suatu usaha yang
maksimal untuk menciptakan sebuah keseimbangan antara tingkat pertumbuhan
penduduk dan ketersediaan pangan
Penduduk Indonesia tumbuh pesat, tahun 1900 jumlahnya masih
sekitar 40 juta. Peningkatan penduduk berdasar pada periode, yaitu 120 juta
(1970), 147 juta (1980), 179 juta (1990), dan mencapai 206 juta (2000). Angka
terbaru penduduk telah mencapai 225 juta (2007).Dalam 40 tahun tekahir,
penduduk telah bertambah lebih dari 100 juta jiwa, sebuah peningkatan yang
fantastis (BPS, 2009).
Indonesia dipandang cukup sukses dalam implementasi program
keluarga berencana (KB) yang diintroduksi sejak 1968. Secara nasional, tingkat
pertumbuhan penduduk dapat ditekan dari 2,31 persen tahun 1970-an menjadi 1,49
persen tahun 2000-an.
Angka pertumbuhan penduduk yang telah dicapai tersebut
dipandang masih belum cukup jika dikaitkan dengan total penduduk
nasional.Selain itu, pascareformasi dan implementasi otonomi dearah, kebijakan
program KB berada dalam otoritas daerah di mana pada banyak kasus cenderung
stagnan, bahkan turun karena rendahnya concern daerah terhadap kependudukan.
Jika hal ini terabaikan, bukan tidak mungkin gejala ledakan penduduk akan
terjadi dan berdampak sosial ekonomi yang lebih rumit dan membahayakan.
1.
Hubungan
Pertambahan Penduduk dengan Pertambahan Fasilitas Kemasyarakatan
Berbagai
permasalahan yang berkaitan dengan kualitas penduduk dan dampaknya terhadap
pembangunan adalah sebagai berikut:
a.
Masalah tingkat pendidikan
Keadaan penduduk di negara-negara
yang sedang berkembang tingkat pendidikannya relatif lebih rendah dibandingkan
penduduk di negara-negara maju, demikian juga dengan tingkat pendidikan
penduduk Indonesia.Rendahnya tingkat pendidikan penduduk Indonesia disebabkan
oleh:
1) Tingkat kesadaran masyarakat untuk
bersekolah rendah.
2) Besarnya anak usia sekolah yang
tidak seimbang dengan penyediaan sarana pendidikan.
3) Pendapatan perkapita penduduk di
Indonesia rendah.
Dampak
yang ditimbulkan dari rendahnya tingkat pendidikan terhadap pembangunan adalah:
1) Rendahnya penguasaan teknologi maju,
sehingga harus mendatangkan tenaga ahli dari negara maju. Keadaan ini sungguh
ironis, di mana keadaan jumlah penduduk Indonesia besar, tetapi tidak mampu
mencukupi kebutuhan tenaga ahli yang sangat diperlukan dalam pembangunan.
2) Rendahnya tingkat pendidikan
mengakibatkan sulitnya masyarakat menerima hal-hal yang baru. Hal ini nampak
dengan ketidakmampuan masyarakat merawat hasil pembangunan secara benar,
sehingga banyak fasilitas umum yang rusak karena ketidakmampuan masyarakat memperlakukan
secara tepat. Kenyataan seperti ini apabila terus dibiarkan akan menghambat
jalannya pembangunan. Oleh karena itu, pemerintah mengambil beberapa kebijakan
yang dapat meningkatkan mutu pendidikan masyarakat.
Usaha-usaha tersebut di antaranya:
·
Pencanangan
wajib belajar 9 tahun.
·
Mengadakan
proyek belajar jarak jauh seperti SMP Terbuka dan Universitas Terbuka.
·
Meningkatkan
sarana dan prasarana pendidikan (gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium,
dan lain-lain).
·
Meningkatkan
mutu guru melalui penataran-penataran.
·
Menyempurnakan
kurikulum sesuai perkembangan zaman.
·
Mencanangkan
gerakan orang tua asuh.
·
Memberikan
beasiswa bagi siswa yang berprestasi.
b.
Masalah kesehatan
Tingkat
kesehatan suatu negara umumnya dilihat dari besar kecilnya angka kematian,
karena kematian erat kaitannya dengan kualitas kesehatan.
Kualitas
kesehatan yang rendah umumnya disebabkan:
1) Kurangnya sarana dan pelayanan
kesehatan.
2) Kurangnya air bersih untuk kebutuhan
sehari-hari.
3) Kurangnya pengetahuan tentang
kesehatan.
4) Gizi yang rendah.
5) Penyakit menular.
6) Lingkungan yang tidak sehat
(lingkungan kumuh).
Dampak rendahnya tingkat kesehatan terhadap pembangunan
adalah terhambatnya pembangunan fisik karena perhatian tercurah pada perbaikan
kesehatan yang lebih utama karena menyangkut jiwa manusia. Selain itu, jika
tingkat kesehatan manusia sebagai objek dan subjek pembangunan rendah, maka
dalam melakukan apa pun khususnya pada saat bekerja, hasilnya pun akan tidak
optimal.
Untuk menanggulangi masalah kesehatan ini, pemerintah
mengambil beberapa tindakan untuk meningkatkan mutu kesehatan masyarakat,
sehingga dapat mendukung lancarnya pelaksanaan pembangunan. Upaya-upaya
tersebut di antarnya:
1) Mengadakan perbaikan gizi
masyarakat.
2) Pencegahan dan pemberantasan
penyakit menular.
3) Penyediaan air bersih dan sanitasi
lingkungan.
4) Membangun sarana-sarana kesehatan,
seperti puskesmas, rumah sakit, dan lain-lain.
5) Mengadakan program pengadaan dan
pengawasan obat dan makanan.
6) Mengadakan penyuluhan tentang
kesehatan gizi dan kebersihan lingkungan.
c.
Masalah tingkat penghasilan/pendapatan
Tingkat
penghasilan/pendapatan suatu negara biasanya diukur dari pendapatan per kapita,
yaitu jumlah pendapatan rata-rata penduduk dalam suatu negara.
Negara-negara
berkembang umumnya mempunyai pendapatan per kapita rendah, hal ini disebabkan
oleh:
1) Pendidikan masyarakat rendah, tidak
banyak tenaga ahli, dan lain-lain.
2) Jumlah penduduk banyak.
3) Besarnya angka ketergantungan.
Berdasarkan
pendapatan per kapitanya, negara digolongkan menjadi 3, yaitu:
1) Negara kaya, pendapatan per kapitanya
> US$ 1.000.
2) Negara sedang, pendapatan per
kapitanya = US$ 300 – 1.00.
3) Negara miskin, pendapatan per
kapitanya < US$ 300.
Adapun dampak rendahnya tingkat pendapatan penduduk terhadap
pembangunan adalah:
1) Rendahnya daya beli masyarakat
menyebabkan pembangunan bidang ekonomi kurang berkembang baik.
2) Tingkat kesejahteraan masyarakat
rendah menyebabkan hasil pembangunan hanya banyak dinikmati kelompok masyarakat
kelas sosial menengah ke atas.
Untuk
meningkatkan pendapatan masyarakat (kesejahteraan masyarakat), sehingga dapat
mendukung lancarnya pelaksanaan pembangunan pemerintah melakukan upaya dalam
bentuk:
1) Menekan laju pertumbuhan penduduk.
2) Merangsang kemauan berwiraswasta.
3) Menggiatkan usaha kerajinan rumah
tangga/industrialisasi.
4) Memperluas kesempatan kerja.
5) Meningkatkan GNP dengan cara
meningkatkan barang dan jasa.
2.
Contoh
Kemakmuran Suatu Negara tidak Hanya Tergantung Pada Sumber Alam yang Dimilikinya
Sumber
daya alam yang kita miliki harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Sumber
daya alam yang ada sangat erat hubungannya dengan kegiatan ekonomi
masyarakat.Setiap kegiatan ekonomi masyarakat harus dapat memanfaatkan sumber
daya alam yang kita miliki.Namun, tidak selamanya kemakmuran suatu Negara
tergantung pada sumber daya alam yang dimilikinya, melainkan sumber daya
manusia juga sangat berperan serta factor factor lainnya.
Negara-negara
yang dilimpahkan kekayaan alam berupa minyak mentah di Timur Tengah ini sangat
bergantung kepada negara-negara maju atau negara-negara industri barat.
Perhatikan saja negara-negara Timur Tengah yang makmur seperti: Saudi Arabia,
Kuwait, Uni Emirat Arab, Qatar dan lain sebagainya adalah mereka yang
bersahabat dengan negara-negara barat. Negara-negara yang kurang bersahabat
dengan negara-negara barat seperti: Irak (masa pemerintahan Saddam Hussein),
Suriah, Libya dan lain sebagainya kehidupan rakyatnya “tidak seberuntung”
mereka di negara2 tetangga mereka yang bersahabat dengan negara-negara barat,
dengan sedikit catatan, kehidupan atau kemakmuran di Libya meningkat sejak
barat dan PBB mencabut embargo kepada Libya di bulan September 2003 lalu.
Ketergantungan
negara-negara Timur Tengah kaya minyak tersebut dengan negara-negara maju bukan
hanya dalam bidang eksplorasi minyak dan perdagangan minyak saja, namun terus
berlanjut hingga pembangunan kota-kota megah mereka.Tanpa bantuan teknologi dan
kepakaran dari negara-negara maju tidak mungkin Dubai (contohnya) dapat menjadi
sementereng dan semegah sekarang. Tanpa campur tangan kontraktor-kontraktor dan
ahli-ahli dari negara maju rasanya mustahil orang-orang UEA bisa membangun
sendiri The World, Dubai Palm Island, ‘Burj al-Arab ataupun ‘Burj Dubai yang
megah itu. Pendek kata dengan hanya modal kekayaan alam saja, kita akan tetap
saja sangat bergantung dari negara-negara lain…..
Perekonomian
yang berdasarkan sumberdaya manusia alias sains dan teknologi terbukti di
manapun lebih ampuh dalam memakmurkan apalagi memajukan sebuah bangsa
dibandingkan sebuah bangsa yang perekonomiannya bergantung pada kekayaan
alam.Hal ini mungkin disebabkan karena perekonomian yang berorientasi pada
sumberdaya manusia mampu memproduksi produk-produk yang bernilai tambah tinggi
atau mungkin malah eksklusif yang tentu dapat mendongkrak pendapatan suatu
negara.Perekonomian yang berbasis kemajuan sains dan teknologi dan SDM juga
dipercaya (dan memang) mampu menyerap tenaga kerja yang jauh lebih besar
dibandingkan perekonomian sumberdaya alam.Hal ini juga didukung fakta bahwa
negara-negara yang maju lebih tidak bergantung pada negara-negara lain sehingga
memperbesar peluang terbukanya lapangan-lapangan kerja untuk tenaga-tenaga
kerja dalam negeri dan masih banyak lagi keuntungan-keuntungan negara-negara
yang perekonomiannya bergantung pada sumberdaya manusia.
Contoh
nyata kesuksesan perekonomian yang miskin sumberdaya alam tapi kaya kualitas
sumberdaya manusia adalah: Korea (Selatan). Pada saat negara kita sudah merdeka
10 tahun, orang-orang Korea baru saja mulai bangkit dari puing-puing kehancuran
perang Korea yang dahsyat itu.Namun kini setelah 40 tahun??Mereka sudah
mendapatkan “segalanya” atau mereka sudah melangkah jauh dan berprestasi jauh
di atas kita.
3.
Akibat
dari Keinginan Cepat Kaya tanpa Mengindahkan Norma Hukum
Dalam
permasalahan ini kita dapat mengambil sebuah contoh yaitu kasus korupsi.Korupsi adalah jenis tindak pidana (kejahatan) dari sikap
hidup satu kelompok masyarakat yang memakai uang sebagai standar kebenaran dan
sebagai kekuasaaan mutlak.Sebagai akibatnya, kaum koruptor yang kaya raya dan
para politisi korup yang berkelebihan uang bisa masuk ke dalam golongan elit
yang berkuasa dan sangat dihormati. Mereka ini juga akan menduduki status
sosial yang tinggi dimata masyarakat. Secara sadar mereka mengambil uang rakyat
dan digunakan untuk kepentingannya sendiri,hanya untuk memuaskan batinnya
mereka rela mengambil uang rakyat.Tindak pidana (kejahatan) hanya digunakan
untuk menunjuk perbuatan-perbuatan yang oleh Undang-undang dinyatakan sebagai
tindak pidana,akan tetapi bagi kriminologi harus ada kebebasan untuk memperluas
studinya diluar batasan pengertian yuridis,bukan saja untuk dapat digunakan
sebagai petunjuk dalam menelusuri apa yang dipandang sebagai kejahatan.Dengan
melihat kenyataan yang ada bahwa rakyat Indonesia kurang sejahtera dan
perekonomian Indonesia sangat rendah dibanding negara lain.Namun,para koruptor
masih tega mengambil uang rakyat tersebut. Dalam prakteknya, korupsi sangat
sukar bahkan hampir tidak mungkin dapat diberantas, oleh karena sangat sulit
memberikan pembuktian-pembuktian yang eksak.
Berikut beberapa penyebab terjadinya
korupsi diIndonesia adalah sebagai berikut :
1) Gaji yang rendah, kurang sempurnanya
peraturan perundang-undangan,administrasi yang lamban dan sebagainya.
2) Warisan pemerintahan kolonial.
3) Sikap mental pegawai yang ingin
cepat kaya dengan cara yang tidak halal, tidak ada kesadaran bernegara,
tidak ada pengetahuan pada bidang pekerjaan yang dilakukan oleh pejabat
pemerintah.
Negara
memandang bahwa perbuatan atau tindak pidana korupsi telah masuk dan menjadi
suatu perbuatan pidana korupsi yang selama ini terjadi secara meluas, tidak
hanya merugikan keuangan Negara dan daerah, tetapi juga telah merupakan
pelanggaran terhadap hak-hak sosial dan ekonomi masyarakat secara luas, sehingga
tindak pidana korupsi perlu digolongkan sebagai kejahatan yang pemberantasannya
harus dilakukan secara luar biasa. Maka, Negara mengeluarkan 3 produk hukum
tentang pemberantasan tindak pidana korupsi yaitu: UU No 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, UU No 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas
UU No 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan UU No 28
Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme.Kesimpulan dari ketiga UU yang menyangkut pemberantasan
tindak pidana korupsi ini merupakan lex specialis generalis.
Keberadaan
produk regulasi yang diberikan Negara untuk menyelamatkan keuangan Negara dari
perilaku korupsi, sangatlah dituntut kepada para aparat penegak hukum lainnya
untuk semkasimal mungkin dapat memahami rumusan delik yang terkait dan menyebar
di setiap pasal yang ada agar tepat dalam menerapkan kepada para pelaku.Selain
itu juga diperlukan strategi pemberantasan korupsi yang sangat jitu dan tepat.
Karena, penerapan sanksi normatif mengenai korupsi kepada para pelakunya tidak
akan bermanfaat dan bernilai penyesalan bilamana tidak diikutkan juga beberapa
strategi.Harus ada keseimbangan antara sanksi pidana,sanksi normatif yang
diberikan oleh masyarakat kepaa para koruptor,serta adanya strategi khusus
untuk memberantas korupsi.Maka Negara membentuk lembaga yang khusus menangani
korupsi,yaitu Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ).Yang diharapkan dapat
memberikan hukuman yang setimpal terhadap para koruptor.Ada 3 hal yang harus
dilakukan guna mengurangi sifat dan perilaku masyarakat untuk korupsi, antara
lain :
1) menaikkan gaji pegawai rendah dan
menengah,
2) menaikkan moral pegawai tinggi,
3) legislasi pungutan liar menjadi
pendapat resmi atau legal.
Cara penaggulangan korupsi adalah
bersifat Preventif dan Represif. Pencegahan (preventif) yang perlu dilakukan
adalah dengan menumbuhkan dan membangun etos kerja pejabat maupun pegawai
tentang pemisahan yang jelas antara milik negara atau perusahaan dengan milik
pribadi, mengusahakan perbaikan penghasilan (gaji), menumbuhkan
kebanggaan-kebanggaan dan atribut kehormatan diri setiap jabatan dan pekerjaan,
teladan dan pelaku pimpinan atau atasan lebih efektif dalam memasyarakatkan
pandangan, penilaian dan kebijakan, terbuka untuk kontrol, adanya kontrol
sosial dan sanksi sosial,menumbuhkan rasa “sense of belongingness” diantara
para pejabat dan pegawai.Sedangkan tindakan yang bersifat Represif adalah
menegakan hukum yang berlaku pada koruptor dan penayangan wajah koruptor di
layar televisi dan herregistrasi (pencatatan ulang) kekayaan pejabat dan
pegawai.
Dapat
kita simpulkan bahwa orang-orang yang memiliki ambisi keduniaan secara
berlebihan ternyata tidak mendapatkan apa yang diinginkannya, bahkan ia
mengalami kerugian di dunia dan akhirat yang terangkum dalam empat akibat.
a.
Urusan Menjadi Kacau
Ketika
upaya menghalalkan segala cara dilakukan untuk mendapatkan ambisi duniawi, maka
dampak buruk baginya tidak bisa dicegah, tidak hanya di dunia tapi juga di
akhirat. Qarun dengan kekayaannya yang banyak membuatnya berhadapan dengan azab
Allah swt di dunia dengan diamblaskan diri dan hartanya ke dalam bumi,
sedangkan para pedagang dibenci oleh masyarakat yang membuat harta yang
diperolehnya tidak berkah dan para politisi serta pejabat tidak hanya masuk
penjara dan tidak bisa dicalonkan lagi untuk periode berikutnya, tapi citra
dirinya menjadi hancur sehingga ia termasuk sebagai penjahat negara dan
masyarakat yang harus diwaspadai.
b.
Mendapatkan Harta Hanya Sedikit
Keinginan mendapatkan
jabatan yang lebih tinggi atau paling tidak bertahan pada kedudukan sekarang
serta ingin mendapatkan harta yang banyak dan lebih banyak lagi ternyata pupus
dengan sebab ambisi duniawi. Hal ini karena ambisi duniawi yang menyebabkan ia
melanggar hukum membuatnya menjadi manusia yang bermasalah dari sisi hukum,
akibatnya harta yang diperolehnya habis untuk membayar pengacara dan berbagai
upaya melindunginya dari jeratan hukum, bahkan kenyataan menunjukkan tidak
sedikit orang yang menjadi pejabat di pusat atau daerah hanya dua sampai lima
tahun tapi harus masuk penjara lima sampai sepuluh tahun, bahkan lebih lama
lagi.
4.
Kasus
Tekanan Penduduk Absolut
Tekanan penduduk yang demikian besar akan berakibat pada
dua hal pokok. Pertama, kebutuhan akan pangan. Setiap tahun Indonesia akan
membutuhkan tambahan pangan setidaknya untuk memenuhi tambahan kebutuhan
sekitar 3,5 juta jiwa penduduk tersebut. Jika memperhatikan keseimbangan
konsumsi pangan masyarakat Indonesia saat ini, maka akan terdapat dorongan
kebutuhan yang lebih besar bagi pemenuhan pangan non-sereal seperti sayur,
buah, produk peternakan, dan perikanan untuk memperoleh status konsumsi gizi
yang berimbang. Untuk keperluan tersebut dibutuhkan setidaknya tambahan 100.000
hektar lahan pertanian untuk memproduksi sereal (padi), dan beberapa puluh ribu
hektar lagi untuk memproduksi produk pertanian lain. Akibatnya terjadi tekanan
yang semakin berat pada sumberdaya alam, apalagi jika pendayagunaan sumberdaya
alam tersebut tidak dilakukan dengan bijaksana.
5.
Akibat
adanya Urbanisasi
Akibat
dari meningkatnya proses urbanisasi menimbulkan dampak-dampak terhadap
lingkungan kota, baik dari segi tata kota, masyarakat, maupun keadaan
sekitarnya.
Dampak Positif
a.
Terpenuhinya
tenaga kerja di berbagai sektor industry
b.
Terpenuhinya
bahan baku industry
c.
Terjadinya
proses akulturasi kebudayaan dari penduduk di berbagai daerah
d.
Dapat
menyebarkan bahasa Indonesia ke berbagai pelosok negeri
Dampak
Negatif
a. Kepadatan yang berlebihan
b. Polusi
c. Kebisingan
d. Kepadatan lalu lintas
e. Pengangguran
f. Perkampungan kumuh
g. Gelandangan
h. Prostitusi
i.
Penetrasi kebudayaan dari kota ke desa
j.
Keluarnya sumber daya produktif dari desa ke kota
6.
Hubungan
ketimpangan sosial dengan fakta dalam kehidupan
Ketimpangan
sosial adalah fakta, sedangkan solidaritas sosial dan budaya saling menolong
semakin menjadi mitos di negeri ini.Hal ini tercermin dalam kebijakan
pemerintah menaikkan harga harga minyak goreng. Siapapun yang menggunakan akal
sehat pastilah akan heran. Indonesia dengan ribuan hektar kebun kelapa sawit,
tapi masyarakatnya mengalami kelangkaan minyak goreng.Seperti kita heran dengan
kebijakan impor beras, padahal tanah negeri ini sangat subur. Artinya, pastilah
ada yang salah dengan cara mengurus negeri ini Sebagai kebutuhan fudamen bagi masyarakat.
Kenaikkan harga minyak sangat terasa sekali.Masyarakat bukannya tidak berusaha,
berbagai macam siasat sudah dilakukan.Cerita tentang digantinya beras dengan
jagung adalah kenyataan yang dicertitakan, bahkan ada yang makan nasi
aking.Untuk mensiasati kelangkaan minyak goreng masyarakat menggunakan pasir
sebagai penggantinya.Hal ini menjadi luar biasa karena ditengah tragedi ini
sebagian kelompok masyarakat malah hidup serba berkelebihan.Kondisi seperti ini
tidak boleh ditutup-ditutupi lagi.Anak-anak sejak sekolah dasar tidak cukup
diberikan pelajaran sejarah saja, tapi mereka juga harus diberikan pengetahuan
tentang kondisi sosial Indonesia.Minimal mereka tahu bahwa di Indonesia ada
kemiskinan, ada diskriminasi, korupsi, dll.Sehingga sejak kecil mereka sudah
tahu bahwa musuh bersama adalah kemiskinan, bukan lagi perbedaan.Selama ini
anak didik hanya diajarkan bahwa mereka berbeda dan disatulah oleh bhineka
tunggal ika.Tapi kita lupa persatuan juga membutuhkan musuh bersama seperti
kemiskinan, diskriminasi, dll.
Mengenai
kemiskinan, kita sudah sering mendengar istilah kemiskinan
struktural.Kemiskinan struktural merupakan kemiskinan yang dialami suatu
kelompok masyarakat karena struktur sosial masyarakat tidak memberi kesempatan
agar bisa terlibat dalam penggunaan sumber-sumber daya ekonomi atau modal
lainnya.Bukti-bukti nyata dalam hal ini sudah banyak sekali.Sayangnya hal ini
jarang sekali diberitakan secara massif.Televisipun lebih suka menampilkan
sinetron yang bertolak belakang dengan realitas yang sesungguhnya.
7.
Hubungan
buta huruf dengan tidak kuatnya ekonomi dan pendidikan
Buta
huruf yang dialami oleh seseorang tentunya akan berdampak pada kualitas ekonomi
dan pendidikannnya. Seseorang yang mengalami buta huruf tentunya akan mengalami
kesulitan dalam meningkatkan kualitas pendidikannya, yang juga secara langsung
akan berdampak pada kualitas ekonomi orang tersebut.
Hal
ini tentunya akan berbeda dengan seseorang yang memiliki kemampuan membaca dan
menulis yang baik. Tentunya ia akan memiliki kesempatan yang lebih jika
dibandingkan dengan ornang buta huruf untuk dapat mengembangkan kualitas
ekonominya dengan berbagai usaha, misalnya usaha berdagang.
8. Penyebab kesehatan masyarakat
Indonesia yang rendah
Faktor Penyebab Terjadinya Masalah
Kesehatan di Indonesia
a. Faktor
lingkungan
·
kurangnya peran serta masyarakat dalam
mengatasi kesehatan (masalah-masalah kesehatan).
·
Kurangnya sebagian besar rasa tanggung
jawab masyarakat dalam bidang kesehatan.
b. Factor
perilaku dan Gaya Hidup masyarakat Indonesia
·
masih banyak insiden atau kebiasaan
masyarakat yang selalu merugikan dan membahayakan kesehatan mereka
·
Adat istiadat yang kurang atau bahkan
tidak menunjang kesehatan.
c. Factor
social ekonomi
·
tingkat pendidikan masyarakat di
Indonesia sebagian besar masih rendah.
·
Kurangnya kesadaran dalam pemeliharaan
kesehatan. Budaya sadar sehat belum merata ke sebagian penduduk Indonesia.
·
Tingkat social ekonomi dalam hal ini
penghasilan juga masih rendah dan memprihatinkan.
d. Factor
pelayanan kesehatan
·
Cakupan pelayanan kesehatan belum
menyeluruh dimana ada sebagian propinsi di indonsia yang belum mendapat
pelayanan kesehatan maksimal dan belum merata.
·
Upaya pelayanan kesehatan sebagian masih
beriorientasi pada upaya kuratif.
·
Sarana dan prasarana belum dapat
menunjang pelayanan kesehatan.
9. Cirri-ciri masyarakat Indonesia
Mochtar
Lubis dalam bukunya “Manusia Indonesia Sebuah Pertanggung Jawaban” mennyebutkan
beberapa ciri manusia Indonesia antara lain:
a. Hipokritis
alias munafik.
Berpura-pura,
lain di muka - lain di belakang, merupakan sebuah ciri utama manusia Indonesia
sudah sejak lama, sejak meraka dipaksa oleh kekuatan-kekuatan dari luar untuk
menyembunyikan apa yang sebenarnya dirasakannya atau dipikirkannya ataupun yang
sebenarnya dikehendakinya, karena takut akan mendapat ganjaran yang membawa
bencana bagi dirinya.
b. Segan
dan enggan bertanggung jawab atas perbuatannya, putusannya, kelakuannya,
pikirannya, dan sebagainya.
“Bukan saya’,
adalah kalimat yang cukup populer di mulut manusia Indonesia.Atasan menggeser
tanggung jawab tentang suatu kegagalan pada bawahannya, dan bawahannya
menggesernya ke yang lebih bawah lagi, dan demikian seterusnya.
c. Berjiwa
feodal
Meskipun salah
satu tujuan revolusi kemerdekaan Indonesia ialah untuk juga membebaskan manusia
Indonesia dari feodalisme, tetapi feodalisme dalam bentuk-bentuk baru makin
berkembang dalam diri dan masyarakat manusia Indonesia.
d. Masih
percaya takhyul
Dulu,
dan sekarang juga, masih ada yang demikian, manusia Indonesia percaya bahwa
batu, gunung, pantai, sungai, danau, karang, pohon, patung, bangunan, keris,
pisau, pedang, itu punya kekuataan gaib, keramat, dan manusia harus mengatur
hubungan khusus dengan ini semua
e. Artistik
Karena
sifatnya yang memasang roh, sukma, jiwa, tuah dan kekuasaan pada segala benda
alam di sekelilingnya, maka manusia Indonesia dekat pada alam.Dia hidup lebih
banyak dengan naluri, dengan perasaannya, dengan perasan-perasaan sensuilnya,
dan semua ini mengembangkan daya artistik yang besar dalam dirinya yang
dituangkan dalam segala rupa ciptaan artistik dan kerajinan yang sangat
indah-indah, dan serbaneka macamnya, variasinyam warna-warninya.
f. Watak
yang lemah
Karakter
kurang kuat.Manusia Indonesia kurang dapat mempertahankan atau memperjuangkan keyakinannya.Dia
mudah, apalagi jika dipaksa, dan demi untuk ’survive’ bersedia mengubah
keyakinannya.Makanya kita dapat melihat gejala pelacuran intelektuil amat mudah
terjadi dengan manusia Indonesia.
g. Tidak
hemat, dia bukan “economic animal”
Malahan
manusia Indonesia pandai mengeluarkan terlebih dahulu penghasilan yang belum
diterimanya, atau yang akan diterimanya, atau yang tidak akan pernah
diterimanya. Dia cenderung boros.Dia senang berpakaian bagus, memakai
perhiasan, berpesta-pesta. Hari ini ciri manusia Indonesia menjelma dalam
membangun rumah mewah, mobil mewah, pesta besar, hanya memakai barang buatan
luar negeri, main golf, singkatnya segala apa yang serba mahal.
h. Lebih
suka tidak bekerja keras
kecuali kalau
terpaksa. Gejalanya hari ini adalah cara-cara banyak orang ingin segera menjadi
“miliuner seketika”, seperti orang Amerika membuat instant tea, atau dengan
mudah mendapat gelar sarjana sampai memalsukan atau membeli gelar sarjana,
supaya segera dapat pangkat, dan dari kedudukan berpangkat cepat bisa menjadi
kaya.
i.
Manusia Indonesia kini tukang menggerutu
tetapi
menggerutunya tidak berani secara terbuka, hanya jika dia dalam rumahnya, atau
antara kawan-kawannya yang sepaham atau sama perasaan dengan dia.
j.
Cepat cemburu dan dengki terhadap orang lain
yang dilihatnya lebih dari dia.
k. Manusia
Indonesia juga dapat dikatakan manusia sok . Kalau sudah berkuasa mudah mabuk
berkuasa. Kalau kaya lalu mabuk harta, jadi rakus.
l.
Manusia Indonesia juga manusia tukang
tiru. Kepribadian kita sudah terlalu lemah. Kita tiru kulit-kulit luar yang
memesonakan kita. Banyak yang jadi koboi cengeng jika koboi-koboian lagi mode,
jadi hipi cengeng jika sedang musim hipi.
10. Indikator adanya kenyataan sosial
yang rendah
a. Penghasilan rendah atau berada
dibawah garis sangat miskin yang diukur dari tingkat pengeluaran perorangan
perbulan berdasarkan standar BPS per wilayah propinsi dan kabupaten/ kota.
b. Ketergantungan pada bantuan pangan
untuk penduduk miskin (seperti zakat/ beras untuk miskin/ santunan sosial).
c. Keterbatasan kepemilikan pakaian
untuk setiap anggota keluarga pertahun (hanya mampu memiliki 1 stel pakaian
lengkap perorang pertahun).
d. Tidak mampu membiayai pengobatan
jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit.
e. Tidak mampu membiayai pengobatan
jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit.
f. Tidak mampu membiayai pendidikan
dasar 9 tahun bagi anak-anaknya.
g. Tidak memiliki harta (asset) yang
dapat dimanfaatkan hasilnya atau dijual untuk membiayai kebutuhan hidup selama
tiga bulan atau dua kali batas garis sangat miskin.
h. Ada anggota keluarga yang meninggal
dalam usia muda atau kurang dari 40 tahun akibat tidak mampu mengobati penyakit
sejak awal.
i.
Ada
anggota keluarga usia 15 tahun keatas yang buta huruf
j.
tinggal
dirumah yang tidak layak huni.
k. Luas rumah kurang dari 4 meter
persegi.
l.
Kesulitan
air bersih.
m. Rumah tidak mempunyai sirkulasi
udara.
n. Sanitasi lingkungan yang kumuh
(tidak sehat).
11. Ciri dari masyarakat Indonesia
sebagai masyarakat agraris
Masyarakat agraris adalah masyarakat
yang menggantungkan kehidupannya dengan bercocok tanam baik di sawah dan di
perkebunan. Kehidupan masyarakat ini masih jauh dari moderenisasi dengan kata
lain mereka hidup sederhana secara tradisional. Adapun kebudayaan yang ada
bersifat gotong-royong yang diidentik dengan adat istiadat pedesaan.
Mereka berkembang sangat lamban
karena tekhnologi dan informasi masih minim serta pengetahuan dan skill yang
terbatas.Hal itu menyebabkan mereka hidup dalam kesederhanaan.Namun ada juga
masyarakat agraris yang hidup berkecukupan karena berbagai faktor seperti
kekuasaan, berilmu pengetahuan dan teknologi serta informasi yang memadai.
Masyarakat pedesaan ditandai dengan
pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama anggota warga desa sehingga
seseorang merasa dirinya merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
masyarakat tempat ia hidup, serta rela berkorban demi masyarakatnya, saling
menghormati, serta mempunyai hak dan tanggung jawab yang sama di dalam
masyarakat terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama.
Masyarakat itu sering disankut
pautkan dengan petani biasanya mereka menggunakan alat-alat manual misalnya,
menggunakan tenaga hewan untuk membajak sawah, cangkul, sabit dan sebagainya.
Adapun mode produksi dalam bidang ekonomi biasanya berupa Pertanian,
pertambangan, perikanan, peternakan dengan cara tradisional. Sumber daya
alamnya berupa angin, air, tanah, manusia,yang pada akhirnya mereka membutuhkan
bahan mentah atau alam sebagai penunjang kehidupan.
Lebih
dari 82 % masyarakat Indonesia tinggal di pedesaan dengan mata pencaharian
agraris. Masyarakat pedesaan mempunyai penilaian yang tinggi terhadap mereka
yang dapat bekerja keras tanpa bantuan orang lain. Jadi, mereka bukanlah
masyarakat yang senang berdiam diri tanpa aktivitas, tanpa ada suatu kegiatan,
tetapi sebaliknya. Pada umumnya masyarakat desa sudah bekerja keras, namun
mereka perlu diberikan pendorong yang dapat menarik aktivitas mereka, sehingga
cara dan irama bekerjanya menjadi efektif, efisien dan berkelanjutan.
12. Kedudukan perkawinan yang mempunyai
nilai tersendiri yang dapat mendorong tingginya kelahiran, dan pandangan
pergeseran-pergeseran
Kelahiran
bersifat menambah jumlah penduduk.Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara
lain:
- Kawin
pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan
malu.
- Anak
dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
- Anggapan
bahwa banyak anak banyak rejeki.
- Anak
menjadi kebanggaan bagi orang tua.
- Anggapan
bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada
anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.
Faktor-faktor
penunjang tingginya angka natalitas dalam suatu negara antara lain:
a. Kepercayaan dan agama
b. Tingkat pendidikan
c. Kondisi perekonomian
d. Kebijakan pemerintah
e. Adat istiadat di masyarakat
f.
Kematian dan kesehatan
g. Struktur Penduduk
13. Hubungan pertumbuhan penduduk
dengan kondisi ekonomi
Pertumbuhan
penduduk yang semakin meningkat mengakibatkan peningkatan kebutuhan ekonomi
pada masing-masing penduduk.Misalnya saja, kebutuhan orang dewasa tentu saja
berbeda dengan kebutuhan anak-anak.Lalu semakin banyaknya penduduk maka semakin
sempit lapangan pekerjaan yang tersedia.Sehingga semakin meningkat jumlah
pengangguran.Namun Indonesia dapat bertahan dari keterpurukan krisis global
yang melanda dunia.
14. Konsekuensi pertumbuhan penduduk
yang pesat terhadap komsumsi pangan
Pertumbuhan
penduduk yang pesat menuntut pemenuhan pangan yang sangat besar.Dalam konteks
Indonesia produksi pangan yang mampu menjamin kebutuhan penduduk merupakan
persoalan yang serius.
Besarnya
jumlah penduduk terkait langsung dengan penyediaan pangan.Konsumsi pangan utama
sumber karbohidrat adalah beras. Sebagaimana dilaporkan Pasandaran, sejak tahun
1970-1990 konsumsi beras per kapita per tahun meningkat nyata yaitu 109 kg
(1970), 122 kg (1980) menjadi 149 kg (1990). Meskipun setelah tahun 1990,
komsumsi beras sedikit menurun namun dipandang masih cukup besar yaitu 114 kg/
orang/ tahun pada tahun 2000 (BPS).Rerata konsumsi per kapita ini merupakan
yang terbesar di dunia.
15. Tunjukkan produsen dan konsumen
dalam keluarga
Produksi
adalah kegiatan menambah faedah (kegunaan) suatu benda atau menciptakan benda baru
sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.Konsumen adalah orang yang
mengkonsumsi barang dan jasa hasil produksi untuk memenuhi kebutuhannya.Konsep
dasar perilaku konsumen menyatakan bahwa konsumen selalu berusaha untuk
mencapai utilitas (utility) maksimal dalam pemakaian barang yang
dikonsumsinya.Kegunaan (utility) adalah derajat seberapa besar sebuah barang
atau jasa dapat memuaskan kebutuhan seseorang.
Rumah
tangga keluarga adalah asuatu rumah tangga yang menggunakan pendaptan atau
kekayaan dengan cara tertentu untuk memenuhi kebutuhannya.
Kegiatan
rumah tangga meliputi berikut ini.
1.
Memiliki dan menyediakan faktor
produksi.
2.
Memperoleh imbalan balas jasa atas
penyerahan faktor produksi yang berupa sewa, upah, bunga dan laba.
a. sewa
(rent) adalah balas jasa yang diterima rumah tangga karena telah menyewakan
tanahnya kepada pihak lain, misal perusahaan
b. upah
adalah balas jasa yang diterima rumah tangga karena telah mengorbankan
tenaganya untuk bekerja pada perusahaan dalam produksi.
c. bunga
adalah balas jasa yang diteirma dari perusahaan karena telah emnggunakan
sejumlah dana untuk modal usaha persuaahan dalam kegaitan produksi.
d. laba
(provit) adalah balas jasa yang diterima karena telah mengorbankan tenaga dan
pikirannya mengelola perusahaan, sehingga kegiatan ekonomi dapat terlaksana
Peranan rumah tangga konsumen
sebagai beriku
a. rumah
tangga berperan sebagai pemasok faktor produksi pada perusahaan untuk kegiatan
produksi.
b. rumah
tangga sebagai pemakai (konsumen) barangdan jasa yang dihasilkan perusahaan
lain
16. Hubungan pendapatan dengan
kesehatan
keadaan
kesehatan suatu masyarakat tentunya tidak akan lepas dari tingkat pendapatan
masyarakat yang bersangkutan. Misalnya saja pada jika dilihat perbandingan
antara penduduk yang tinggal dipemukiman kumuh dengan penduduk yang tinggal di
pemukiman elit.Penduduk yang tinggal dipemukiman kumuh lebih mudah terkena
penyakit dari pada penduduk yang tingal diperumahan elit, hal ini disebabkan
karena kondisi lingkungan yang kotor yang dapat menimbulkan berbagai penyakit.
Selain
itu penduduk yang kondisi keungannya kurang tidak terlalu memperdulikan
kesehatannya, karena keungannya yang tidak memungkinkan untuk mendapatkan
pelayanan esehatan yang baik.Kebanyakan tidak memiliki penghasilan yang
tetap.Sedangan penduduk yang tingggal dipemukiman yang elit, tentunya memiliki
penghasilan menentu yang cukup untuk memunuhi kebutuhan hidupnya.
17. Hubugan antara peningkatan
komsumsi, produksi dan penyebabnya
Penjelasan
Peningkatan
kebutuhan meyebabkan meningkatnya permintaan.Meningkatnya permintaan terhadap
faktor produksi itu kemudian menyebabkan harga faktor
produksi meningkat.Peningkatan konsumsi dan produksi
tersebut disebabkan karena semakin banyaknya penduduk dikarenakan pertumbuhan
penduduk yang tinggi serta meningkatnya kebutuhan masyarakat.
18. Penyebab komsumsi menurun dalam hubungannya
dengan waktu
Penjelasan
Konsumsi, dari bahasa
Belandaconsumptie,
ialah suatu kegiatan
yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu benda,
baik berupa barang
maupun jasa,
untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung. Konsumen adalah setiap
orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi
kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan
tidak untuk diperdagangkan.
Tingkat
konsumsi seseorang dipengaruhi oleh banyak hal yang berkaitan.Seseorang
membelanjakan uang yang dimiliki sebelumnya dipengaruhi oleh banyak
pertimbangan akibat adanya kalangkaan. Berikut ini dipaparkan penyebab perubahan
tingkat pengeluaran atau konsumsi dalam rumah tangga : pendapatan, kekayaan,
tingkat bunga, perkiraan masa depan dan gaya hidup seseorang. Perubahan pola
konsumsi/pengeluaran tiap waktu berbeda-beda terkadang meningkat dan menurun.
Menurunnya pola konsumsi biasanya disebabkan karena perubahan pola hidup dari
waktu ke waktu
19. Hubungan peningkatan produksi
dengan usaha intensifikasi dan ekstensifikasi
Peningkatan
produksi, misalnya pad kegiatan pertanian.
Cara
peningkatan produksi pertanian tetap dilakukan dengan dua hal yakni
intensifikasi dan ekstensifikasi. Untuk intensifikasi, dilakukan peningkatan
produk pertanian di areal yang sama, namun dengan bibit yang lebih unggul.
Cara
ekstensifikasi dilakukan dengan menambah areal pertanian.Saat ini, begitu luasnya
lahan mati tidak termanfaatkan oleh manusia sehingga menyebabkan petani enggan
untuk mengelola lahan miliknya.Persoalan sederhana seperti ini yang menjadi
penyebab semakin menurunnya produksi pertanian nasional.Memperhatikan kondisi
ini, Pemerintah berusaha untuk melakukan ekstensifikasi lahan pertanian dengan
terus menambah lahan pertanian dan memperkaya hara tanahnya sehingga menjadi
lebih subur dan bisa ditanami.
20. Masalah yang merupakan akibat dari
perkawinan keluarga
Sebagaimana
yang kita ketahui bahwasanya perkawinan adalah merupakan salah satu hal
yang penting dalam kehidupan manusia, terutama dalam pergaulan hidup
masyarakat. Perkawinan adalah merupakan suatu jalan yang amat
mulia untuk mengatur kehidupan rumah tangga dan keturunan.
Perkawinan
sedara Ialah kontak seksual yang dilarang oleh karena hubungan keluarga. Kontak
seksual tersebut dapat terjadi antara ayah dan anak perempuannya, ibu dengan
anak laki-laki, antara saudara laki-laki dan perempuan, laki-laki dengan
laki-laki (homoseksual), sepupu tertentu, ayah tiri dan anak perempuannya, dan
banyak lagi yang dilarang secara agama maupun kultur. Misalnya sesama sepupu
dimana ayah keduanya adalah kakak beradik, pada sebagian kultur hal ini tidak
bermasalah, tapi pada kultur lain hal ini dilarang. Namun, bila hal ini tetap
terjadi maka telah terjadi incest.
Faktor yang menyebabkan terjadinya
incest :
·
Kemiskinan
Kemiskinan yang
absolut menyebabkan seluruh anggota keluarga suami isteri dan anak-anak tidur
dalam satu tempat tidur.Bila satu waktu seorang ayah bersentuhan dengan anak
perempuannya yang masih gadis, maka ada kemungkinan salah satu dari keduanya
bisa terangsang yang akhirnya terjadi hubungan seksual, paling tidak kontak
seksual.
·
Kekurangan pergaulan (kuper)
Kekurangan
pergaulan yang dimana pada keluarga tertentu dilarang bergaul dengan dunia
luar.Kadang-kadang ada juga penyebab dimana satu keluarga dilarang menikah
diluar kalangannya agar semua harta yang dimiliki tidak keluar dari keluarga
besarnya. Ada juga kemungkinan diharapkan supaya turunan mereka lebih asli
sebagai bangsawan
·
Salah satu anggota keluarga tidak
berfungsi
Pada incest
antara ayah-anak perempuan cukup sering terjadi karena ibu yang tidak
berfungsi. Dalam keadaan misalnya ibu yang invalid, sakit berat, maka seluruh
kebutuhan seksual ayah, akhirnya akan tertuju kepada anak perempuannya. Dan
akhirnya terjadi incest.
21. Diagram yang menggambarkan hubungan
pertumbuhan penduduk dengan produksi pangan
Indonesia dengan
203 juta jiwa penduduk pada 2000 (pertumbuhan 1,4% per tahun, maka diprediksi
pada 2050 mencapai sekitar 400 juta jiwa) adalah negara dengan tingkat
kepadatan penduduk keempat setelah China (1.265 juta jiwa), India (1.002 juta
jiwa), dan AS (276 juta jiwa). Hal ini tentunya menjadi suatu ancaman serius
jika tidak ada program manajemen kependudukan yang sistematis-berkelanjutan dan
supply pangannya tak tercukupi. Memang, impor beras menjamin, namun kebijakan
impor beras hanyalah temporer dan menuntut ketersediaan devisa yang besar.
22. Akibat dari tidak berimbangnya
angkatan kerja dengan kesempatan kerja
Akibat
dari tidak berimbangnya angkatan kerja dengan kesempatan kerja adalah akan
semakin meningkatnya angka-angka pengangguran. Dengan meningkatnya angka
pengangguran tentunya secara langsung akan berdampak pada kondisi sosial
ekonomi masyarakat. Dengan angka penangguran yang semakin berkembang
dimasyarakat, maka akn menyebabkan semakin banyaknya masyarakat yang berada
dibawah garis kemiskinan
23. Data dari bidang penyerapan tenaga
kerja terbesar
Dari
catatan theeconomist, ternyata selama 2010, sektor pemerintahan
menjadi penyerap tenaga kerja terbanyak.Jumlah tenaga kerja mereka mengalahkan
sektor swasta yang umumnya memberikan penghasilan lebih besar
The Economist
mencatat, 7 dari 10 penyerap kerja terbesar di dunia adalah pegawai
pemerintahan. Sementara itu, setengah dari penyerap tenaga kerja ini berada di
China
berikut
ini 10 perusahaan dan departemen yang menyerap tenaga kerja terbanyak sepanjang
2010
a. Hon Hai Precision Industry (Taipei,
China)
b. China Post Group (China)
c. Indian Railways (India)
d. National Health Service (Inggris)
e. State Grid Corporation of China
(China)
f. China National Petroleum Corporation
(China)
g. McDonalds (AS)
h. Wallmart (AS)
i.
Angkatan Bersenjata China
j.
Departemen Pertahanan AS
24. Penyebab menurunnya persentase pekerja
pada sector pertanian
Jumlah
tenaga kerja di sektor pertanian semakin menurun, akibat luas lahan pertanian
yang semakin berkurang sehingga mereka beralih ke sektor industri.
Data
Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng menyebutkan persentase daya serap sektor
pertanian pada Februari 2011 hanya sebanyak 5,82 juta orang atau 36,05% dari
total penduduk bekerja sebanyak 16,14 juta orang. Daya serap itu menurun
dibanding periode sama tahun lalu yang mencapai 37,8% dari jumlah penduduk
bekerja yang sebanyak 15,96 juta orang.
Dengan
demikian, ada penurunan pekerja sebesar 1,75% di sektor ini (pertanian).
Penurunan ini kemungkinan disebabkan karena luas lahan pertanian semakin
berkurang,”
Ciri-ciri
informalitas sektor perdagangan memang memudahkan orang untuk masuk dan keluar,
sehingga sektor ini cenderung dipilih sementara untuk mencari penghasilan atau
pendapatan
25. Akibat dari terjadinya kekurangan
dan kelebihan produksi
Rendahnya laju
peningkatan produksi pangan dan terus menurunnya produksi di Indonesia antara
lain disebabkan oleh: (1) Produktivitas tanaman pangan yang masih rendah dan
terus menurun; (2) Peningkatan luas areal penanaman-panen yang stagnan bahkan
terus menurun khususnya di lahan pertanian pangan produktif di pulau Jawa.
Kombinasi kedua faktor di atas memastikan laju pertumbuhan produksi dari tahun
ke tahun yang cenderung terus menurun. Untuk mengatasi dua permasalahan teknis
yang mendasar tersebut perlu dilakukan upaya-upaya khusus dalam pembangunan
pertanian pangan khususnya dalam kerangka program ketahanan pangan nasional.
Kekurangan
produksi terutama di bidang pangan akan sangat mempengaruhi ketahanan pangan
Nasional. Dengan berkurangnya produksi pangan dalam negeri, pemerintah menempuh
kebijakan impor beras yang akan semakin melaratkan petani. Daerah yang
kekurangan produksi pangan, akan banyak menerima distribusi pangan dari daerah
yang kelebihan produksi pangan. Pada umumnya, kurangnya hasil produksi pangan
disebabkan oleh semakin berkurangnya lahan produktif akibat pembangunan yang
semakin meningkat dan juga berkurangnya petani di Indonesia.
Untuk
menjaga ketahanan pangan Nasional, pemerintah malakukan kebijakan untuk
menjamin ketahan pangan, yaitu:
a. Ketersediaan
Pangan: Indonesia secara umum tidak memiliki masalah terhadap ketersediaan
pangan. Indonesia memproduksi sekitar 31 juta ton beras setiap tahunnya dan
mengkonsumsi sedikit diatas tingkat produksi tersebut; dimana impor umumnya
kurang dari 7% konsumsi. Lebih jauh jaringan distribusi swasta yang berjalan
secara effisien turut memperkuat ketahanan pangan di seluruh Indonesia.
b. Keterjangkauan
Pangan. Elemen terpenting dari kebijakan ketahanan pangan ialah adanya jaminan
bagi kaum miskin untuk menjangkau sumber makanan yang mencukupi. Cara terbaik
yang harus diambil untuk mencapai tujuan ini ialah dengan memperluas strategi
pertumbuhan ekonomi, khususnya pertumbuhan yang memberikan manfaat bagi kaum
miskin. Kebijakan ini dapat didukung melalui program bantuan langsung kepada
masyarakat miskin, yang diberikan secara seksama dengan target yang sesuai.
26. Kualitas Makanan dan Nutrisi:
Hal
yang juga penting untuk diperhatikan, sebagai bagian dari kebijakan untuk
menjamin ketersediaan pangan yang mencukupi bagi penduduk, ialah kualitas
pangan itu sendiri.Artinya penduduk dapat mengkonsumsi nutrisi-nutrisi mikro
(gizi dan vitamin) yang mencukupi untuk dapat hidup sehat.Konsumsi pangan pada
setiap kelompok pengeluaran rumah tangga telah meningkat pada jenis-jenis
pangan yang berkualitas lebih baik.Namun, seperti catatan diatas, keadaan
nutrisi makanan belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan sejak akhir krisis.
27. Pengertian ekologi, ekosistem,
individual, populasi
·
individu adalah makhluk hidup yang
berdiri sendiri yang secara fisiologis bersifat bebas atau tidak mempunyai
hubungan dengan sesamanya.Individu juga disebut satuan makhluk hidup tunggal.
·
populasi berarti kelompok makhluk hidup
yang memiliki spesies sama [sejenis] dan menempati daerah tertentu.
·
Ekosistem merupakan kesatuan dari
seluruh komponen yang membangunnya. Di dalam suatu ekosisiem terdapat kesatuan
proses yang saling terkait dan mempengauhi antar semua komponen.Pada suatu
ekosistem terdapat komponen yang hidup[biotik] dan komponen tak hidup[abiotik].
·
Ekologi meru8pakan suatu ilmu yang
mempelajari hubungan timbale balik antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk
hidup yang lainnya
28. Contoh ketergantungan manusia
terhadap alam dan sebaliknya
Interaksi
manusia dengan lingkungannya yang sudah terjalin sejak ribuan tahun
menghasilkan sejumlah bentuk strategi adaptasi.Pada awalnya manusia bertahan
dengan strategi adaptasi pengumpul-berburu, kemudian dilanjutkan dengan
perladangan-perkebunan, seterusnya dengan peternakan. Setelah itu berkembang
pertanian intensif, dan strategi yang terakhir adalah dengan cara kehidupan
industri. Strategi perladangan-pekebunan sering dianggap sebagai awal dari
peradaban, karena manusia mulai menandai wilayah yang dipakai dan dimiliki bagi
kelangsungan hidupnya.
Saling
ketergantunga antaga manusi dengan lingkungan hidup yaitu manusia dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya melalui alam, misalnya dalam memenuhi kebutuhan
sehari-hari manusia mengambil makanan melalui lingkungan.Adapaun kelestarian
lingkungan sangat bergantung pada manusia.
29. Pengaruh pertumbuhan penduduk
terhadap lingkungan hidup
Padatnya
penduduk suatu daerah akan menyebabkan ruang gerak suatu daerah semakin
terciut, dan hal ini disebabkan manusia merupakan bagian integral dari
ekosistem, dimana manusia hidup dengan mengekploitasi lingkungannya.
Pertumbuhan penduduk yang cepat meningkatkan permintaan terhadap sumber daya
alam. Pada saat yang sama meningkatnya konsumsi yang disebabkan oleh
membengkaknya jumlah penduduk yang pada akhirnya akan berpengaruh pada semakin
berkurangnya produktifitas sumber daya alam.
masalah
lingkungan hidup dan kependudukan yaitu masalah pencemaran lingkungan fisik,
desertifikasi, deforestasi, overs eksploitasi terhadap sumber-sumber alam,
serta berbagai fenomena degradasi ekologis semakin hari semakin menujukkan
peningkatan yang signifikan. Keprihatinan ini tidak saja memberikan agenda
penanganan masalah lingkungan yang bijak.Namun juga merupakan “warning” bagi
kehidupan, bahwa kondisi lingkungan hidup sedang berada pada tahap
memprihatinkan. Seandainya tidak dilakukan upaya penanggulangan secara serius,
maka dalam jangka waktu tertentu kehidupan ini akan musnah. Hal ini terjadi
menurut Soemarwoto (1991:1), karena lingkungan (alam) tidak mampu lagi
memberikan apa-apa kepada kita. Padahal seperti kita ketahui bahwa manusia
merupakan bagian integral dari lingkungan hidupnya, ia tidak dapat dipisahkan
dari padanya.
30. Hubungan sebab akibat antara makhluk hidup dengan tempat
tinggalnya
a. Simbiosis
Mutualisme
Simbiosis
mutualisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup yang bersifat saling
menguntungkan.Contohnya, simbiosis antara seekor kerbau dengan burung
jalak.Kerbau memperoleh keuntungan dengan habisnya kutukutu yang menempel di
tubuhnya, sedangkan burung jalak merasa untung karena mendapatkan makanan
berupa kutu.Contoh lainnya adalah hubungan antara kupukupu atau lebah dengan
tanaman berbunga.Kupukupu dan lebah membutuhkan nektar yang terdapat pada bunga
sebagai makanannya. Bunga membutuhkan kupu-kupu atau lebah untuk membantu
terjadinya proses penyerbukan.
b.
Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme
adalah hubungan antara dua makhluk hidup yang mengakibatkan makhluk hidup yang
satu mendapatkan keuntungan, sedangkan makhluk hidup lainnya mengalami
kerugian. Misalnya, hubungan antara tanaman jeruk dengan benalu, bunga raflesia
dengan inangnya, dan kutu dengan hewan tempat ia tinggal. Benalu merasa untung
karena mendapatkan makanan dari tanaman jeruk, sedangkan tanaman jeruk
dirugikan karena makanannya diambil oleh benalu.Bunga raflesia mengisap makanan
yang dibuat tumbuhan inangnya. Akibatnya, bunga raflesia dapat tumbuh subur,
sedangkan tumbuhan inangnya lamakelamaan akan mati. Kutu memperoleh makanan
dengan mengisap darah dari tubuh hewan yang dihinggapinya, sedangkan hewan yang
dihinggapi merasa gatal di kulit dan pertumbuhannya menjadi tidak sehat.
c.
Simbiosis Komensalisme
Simbiosis
komensalisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup yang menguntungkan salah
satu pihak, tetapi tidak merugikan pihak lain. Pernahkah kamu mendengar nama
ikan hiu dan ikan remora? Simbiosis komensalisme terlihat antara ikan hiu
dengan ikan remora. Ikan remora yang berenang di dekat tubuh ikan hiu akan
turut menjelajah ke mana pun ikan hiu itu pergi. Ikan remora menjadi aman dari
ancaman ikan pemangsa lain karena ikan pemangsa takut terhadap ikan hiu.
Sedangkan bagi ikan hiu, ada tidaknya ikan remora tidak berpengaruh
terhadapnya.
Contoh simbiosis
komensalisme yang lain adalah hubungan antara tumbuhan paku atau anggrek dengan
pohon besar dan anemon laut dengan
ikan badut.
ikan badut.
31. Hubungan sebab akibat pertumbuhan
penduduk dengan SDA dalam kaitannya dengan sifat sumber daya tersebut
Pada umumnya,
sumber daya alam berdasarkan sifatnya dapat digolongkan menjadi SDA yang dapat
diperbaharui dan SDA tak dapat diperbaharui.SDA yang dapat diperbaharui adalah
kekayaan alam yang dapat terus ada selama penggunaannya tidak diekspliotasi
berlebihan.Tumbuhan, hewan, mikroorganisme, sinar matahari, angin, dan air
adalah beberapa contoh SDA terbaharukan.Walaupun jumlahnya sangat berlimpah di
alam, penggunannya harus tetap dibatasi dan dijaga untuk dapat terus
berkelanjutan. SDA tak dapat diperbaharui adalah SDA yang jumlahnya terbatas
karena penggunaanya lebih cepat daripada proses pembentukannya dan apabila
digunakan secara terus-menerus akan habis. Minyak bumi, emas, besi, dan
berbagai bahan tambang lainnya pada umumnya memerlukan waktu dan proses yang
sangat panjang untuk kembali terbentuk sehingga jumlahnya sangat terbatas.,
minyak bumi dan gas alam pada umumnya berasal dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan
yang hidup jutaan tahun lalu, terutama dibentuk dan berasal dari lingkungan
perairan. Perubahan tekanan
dan suhupanas
selama jutaaan tahun ini kemudian mengubah materi
dan senyawa organik
tersebut menjadi berbagai jenis bahan tambang tersebut.
Dengan
pertumbuhan penduduk yang mencapai 1,3% pertahun menyebabkan kebutuhan manusia
akan SDA juga meningkat. Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia menggunakan SDA
Hayati (Tumbuhan, Pertanian dan Perkebunan, Hewan, Peternakan, dan Perikanan)
SDA nonhayati (Air, Angin, Tanah, Hasil Tambang).
32. Hubungan sebab akibat penyebaran
vegetasi dengan jenis tanah dan kaitannya dengan kandungan mineral tanah
Vegetasi yaitu
kumpulan dari beberapa jenis tumbuhan yang tumbuh bersama-sama pada satu tempat
di mana antara individu-individu penyusunnya terdapat interaksi yang erat, baik
di antara tumbuh-tumbuhan maupun dengan hewanhewan yang hidup dalam vegetasi
dan lingkungan tersebut. Dengan kata lain, vegetasi tidak hanya kumpulan dari
individu-individu tumbuhan melainkan membentuk suatu kesatuan di mana
individu-individunya saling tergantung satu sama lain, yang disebut sebagai
suatu komunitas tumbuh-tumbuhan (Soerianegara dan Indrawan, 1978).
Untuk mengetahui
Vegetasi dalam kaitannya dengan kenis tanah dan kandungan mineral tanah, maka
perlu dilakukan analisis komunitas. Analisis komunitas tumbuhan merupakan suatu
cara mempelajari susunan atau komposisi jenis dan bentuk atau struktur vegetasi.
Dalam ekologi hutan, satuan vegetasi yang dipelajari atau diselidiki berupa
komunitas tumbuhan yang merupakan asosiasi konkret dari semua spesies
tetumbuhan yang menempati suatu habitat.Oleh karena itu, tujuan yang ingin
dicapai dalam analisis komunitas adalah untuk mengetahui komposisi spesies dan
struktur komunitas pada suatu wilayah yang dipelajari (Indriyanto, 2006).Hasil
analisis komunitas tumbuhan disajikan secara deskripsi mengenai komposisi
spesies dan struktur komunitasnya.Struktur suatu komunitas tidak hanya
dipengaruhi oleh hubungan antarspesies, tetapi juga oleh jumlah individu dari
setiap spesies organisme (Soegianto, 1994). Lebih lanjut Soegianto (1994)
menjelaskan, bahwa hal yang demikian itu menyebabkan kelimpahan relatif suatu
spesies dapat mempengaruhi fungsi suatu komunitas, distribusi individu
antarspesies dalam komunitas, bahkan dapat memberikan pengaruh pada
keseimbangan sistem dan akhirnya akan berpengaruh pada stabilitas komunitas.
33. Hubungan sebab akibat pertumbuhan
penduduk dalam kaitannya tingkat kematian di Negara yang sedang perkembang
Di negara
berkembang termasuk Indonesia, tinggi morbiditas dan mortalitas bayi baru lahir
masih menjadi masalah.Penyebab utama morbiditas dan mortalitas di Negara
berkembang adalah aspiksia, sindrom gangguan napas, infeksi serta komplikasi
hipotermi.
Dalam rangka
meningkatkan kualitas kesehatan bayi menuju Indonesia Sehat 2010 dituntut
pelayanan kesehatan yang berkualitas untuk memperoleh generasi penerus bangsa
yang sehat jasmani dan siap pakai serta mampu mengantisipasi perubahan yang
cepat (Saifuddin, 2002). Morbiditas bayi kurang dari satu tahun di Amerika
Serikat tahun 1997 yakni 7,1% atau kematian bayi per 1000 kelahiran hidup.
Angka ini paling rendah yang tercatat dan menunjukan penurunan sebesar 6,14%,
sedangkan angka kematian perinatal terdapat dalam kepustakaan Indonesia yang
diperkirakan ada sejumlah 4.608.000 bayi dilahirkan dan 100.454 bayi
diantaranya meninggal dunia pada masa neonatal atau sebelum menginjak usia satu
bulan, dengan kata lain setiap satu menit bayi neonates meninggal di Indonesia
(Kosim, 2003).
Kematian bayi
baru lahir memberikan kontribusi, bahwa setengah dari kematian neonatus terjadi
pada minggu pertama kehidupannya yang disebabkan oleh beberapa sebab seperti
halnya dengan hipotermi pada bayi baru lahir yang dapat menimbulkan cold
stress yang selanjutnya dapat terjadi hipoksia atau hipoglikemia, kerusakan
otak dan syok (Saifuddin, 2002). Beradasarkan kenyataan itu, kita dapat
menyimpulkan bahwa angka harapan hidup di Indonesia sangatlah rendah.
34. Hubungan sebab akibat antara
reboisasi dari sikap hidup dengan akibat dari reboisasi dan sampah reboisasi
Beberapa hutan di Negara kita mengalami kerusakan yang
sangat parah. Dibandingkan dengan negara-negara lain, kerusakan hutan tersebut
diakibatkan oleh adanya illegal loging dan pembakaran hutan. Kerugian
yang diakibatkan dari kerusakan tersebut dirasa tidak seberapa.Padahal sangat
besar sekali seperti longsor dan meningkatnya polusi, serta kekeringan.
Semua bencana tersebut dapat timbul kapan saja, hanya karena
kesewenang-wenangan manusia.Termasuk juga rusaknya ekosistem di
dalamnya.Menanaminya kembali (reboisasi) adalah langkah yang paling tepat untuk
mencegah terjadinya bencana yang lebih luas.Namun, sedikit sekali yang peduli
pada hal tersebut.Padahal manfaatnya sangat besar.Barangkali manfaatnya tidak
dapat langsung kita rasakan saat ini. Namun, akan dirasakan oleh anak-anak,
cucu-cucu, dan generasi kita selanjutnya.
35. Hubungan sebab akibat pertumbuhan
penduduk dengan daya dukung lingkungan hidup
Menurut UU.No. 23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup, Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan
semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lain Daya
Dukung Lingkungan Hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Pengertian (Konsep) dan Ruang
Lingkup Daya Dukung Lingkungan Menurut UU no 23/ 1997, daya dukung lingkungan
hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia
dan makhluk hidup lain.
Menurut Soemarwoto (2001), daya
dukung lingkungan pada hakekatnya adalah daya dukung lingkungan alamiah, yaitu
berdasarkan biomas tumbuhan dan hewan yang dapat dikumpulkan dan ditangkap per
satuan luas dan waktu di daerah itu. Menurut Khanna (1999), daya dukung
lingkungan hidup terbagi menjadi 2 (dua) komponen, yaitu kapasitas penyediaan
(supportive capacity) dan kapasitas tampung limbah (assimilative capacity).
Sedangkan menurut Lenzen (2003),
kebutuhan hidup manusia dari lingkungan dapat dinyatakan dalam luas area yang
dibutuhkan untuk mendukung kehidupan manusia.Luas area untuk mendukung kehidupan
manusia ini disebut jejak ekologi (ecological footprint).Lenzen juga
menjelaskan bahwa untuk mengetahui tingkat keberlanjutan sumber daya alam dan
lingkungan, kebutuhan hidup manusia kemudian dibandingkan dengan luas aktual
lahan produktif.Perbandingan antara jejak ekologi dengan luas aktual lahan
produktif ini kemudian dihitung sebagai perbandingan antara lahan tersedia dan
lahan yang dibutuhkan.Carrying capacity atau daya dukung lingkungan mengandung
pengertian kemampuan suatu tempat dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara
optimum dalam periode waktu yang panjang.Daya dukung lingkungan dapat pula
diartikan kemampuan lingkungan memberikan kehidupan organisme secara sejahtera
dan lestari bagi penduduk yang mendiami suatu kawasan.
Definisi Daya Dukung Lingkungan/ Carrying Capacity:
·
Jumlah
organisme atau spesies khusus secara maksimum dan seimbang yang dapat didukung
oleh suatu lingkungan
·
Jumlah
penduduk maksimum yang dapat didukung oleh suatu lingkungan tanpa merusak
lingkungan tersebut
·
Jumlah
makhluk hidup yang dapat bertahan pada suatu lingkungan dalam periode jangka
panjang tampa membahayakan lingkungan tersebut
·
Jumlah
populasi maksimum dari organisme khusus yang dapat didukung oleh suatu
lingkungan tanpa merusak lingkungan tersebut
Rata-rata kepadatan suatu populasi atau ukuran populasi dari
suatu kelompok manusia dibawah angka yang diperkirakan akan meningkat, dan
diatas angka yang diperkirakan untuk menurun disebabkan oleh kekurangan sumber
daya. Kapasitas pembawa akan berbeda untuk tiap kelompok manusia dalam sebuah
lingkungan tempat tinggal, disebabkan oleh jenis makanan, tempat tinggal, dan
kondisi sosial dari masing-masing lingkungan tempat tinggal tersebut.
36. Hubungan sebab akibat kemajuan
IPTEK dalam melepaskan ketergantungan disertai dengan akibat-akibat yang
merugikan
Kemajuan
teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini,
karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu
pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi
kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam
melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah
menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan
dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan
untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga juga memungkinkan
digunakan untuk hal negative
Karena
itu pada makalah ini kami membuat dampak-dampak positif dan negatif dari
kemajuan teknologi dalam kehidupan manusia Dari beberapa pengertian di atas
nampak bahwa kehidupan manusia tidak terlepas dari adanya teknologi. Artinya,
bahwa teknologi merupakan keseluruhan cara yang secara rasional mengarah pada
ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia
Perkembangan
teknologi terjadi bila seseorang menggunakan alat dan akalnya untuk
menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya.Sebagai contoh dapat dikemukakan
pendapat pakar teknologi dunia terhadap pengembangan teknologi.
Menurut
B.J. Habiebie (1983: 14) ada delapan wahana transformasi yang menjadi prioritas
pengembangan teknologi, terutama teknologi industri, yaitu 1) pesawat terbang,
(2) maritim dan perkapalan, (3) alat transportasi, (4) elektronika dan
komunikasi, (5) energi, (6) rekayasa , (7) alat-alat dan mesin-mesin pertanian,
dan (8) pertahanan dan keamanan.
Dampak positif dan negatif akibat
perkembangan teknologi internet :
Di bawah ini akan dijelaskan
dampak-dampak positif maupun negatif dari penggunaan internet:
·
Dampak
Positif
Internet
sebagai media komunikasi
merupakan fungsi internet yang paling
banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi
dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.
Media
pertukaran data
dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide web – jaringan
situs-situs web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar
informasi dengan cepat dan murah.
Media
untuk mencari informasi atau data perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah
satu sumber informasi yang penting dan akurat.
Kemudahan
memperoleh informasi
yang ada di internet sehingga kita tahu apa saja yang terjadi.Bisa digunakan sebagai lahan informasi
untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain.Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan
sehingga tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan.
·
Dampak
Negatif
Pornografi
anggapan yang mengatakan bahwa
internet identik dengan pornografi, memang tidak salah.Dengan kemampuan
penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela.Penipuan hal ini memang merajalela di
bidang manapun.Internet pun tidak luput dari serangan penipu.Bisa membuat seseorang kecanduan
terutama yang menyangkut pornografi dan dapat menghabiskan uang karena hanya
untuk melayani kecanduan tersebut. Jadi internet tergantung pada pemakainya
bagaimana cara mereka dalam menggunakan teknologi itu, namun semestinya harus
ada batasan-batasan dan norma-norma yang harus mereka pegang teguh walaupun
bersentuhan dengan internet atau di dalam dunia maya
37. Hubungan sebab akibat pengaruh
polusi terhadap kesehatan dan implikasi polusi tersebut
Polusi atau pencemaran lingkungan
adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen
lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan
manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
Zat
atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan.Syarat-syarat
suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian
terhadap makhluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara
berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat rnemberikan
efek merusak.
Suatu zat dapat
disebut polutan apabila:
a.
jumlahnya melebihi jumlah normal
b.
berada pada waktu yang tidak tepat
c.
berada pada tempat yang tidak tepat
·
Macam-macam Pencemaran
Macam-macam pencemaran dapat
dibedakan berdasarkan pada tempat terjadinya, macam bahan pencemarnya, dan
tingkat pencemaran.
a.
Menurut tempat terjadinya
Menurut
tempat terjadinya, pencemaran dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu pencemaran
udara, air, dan tanah.
1. Pencemaran udara
Pencemar
udara dapat berupa gas dan partikel.Contohnya sebagai berikut.
·
Gas
HzS. Gas ini bersifat racun, terdapat di kawasan gunung berapi, bisa juga
dihasilkan dari pembakaran minyak bumi dan batu bara.
·
Gas
CO dan COz. Karbon monoksida (CO) tidak berwarna dan tidak berbau, bersifat
racun, merupakan hash pembakaran yang tidak sempurna dari bahan buangan mobil
dan mesin letup..
·
Partikel
SO2dan
NO2. Kedua partikel ini bersama dengan partikel cair membentuk embun, membentuk
awan dekat tanah yang dapat mengganggu pernapasan. Partikel padat, misalnya
bakteri, jamur, virus, bulu, dan tepung sari juga dapat mengganggu kesehatan.
·
Batu
barayang mengandung sulfur melalui
pembakaran akan menghasilkan sulfur dioksida. Sulfur dioksida bersama dengan
udara serta oksigen dan sinar matahari dapat menghasilkan asam sulfur..
b.
Pencemaran air
Polusi
air dapat disebabkan oleh beberapa jenis pencemar sebagai berikut.
·
Pembuangan
limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan sampah domestik, misalnya,
sisa detergen mencemari air. Buangan industri seperti Pb, Hg, Zn, dan CO, dapat
terakumulasi dan bersifat racun.
·
Sampah
organik yang dibusukkan oleh bakteri menyebabkan 02 di air berkurang sehingga
mengganggu aktivitas kehidupan organisme air.
·
Fosfat
hasil pembusukan bersama h03 dan pupuk pertanian terakumulasi dan menyebabkan eutrofikasi,
yaitu penimbunan mineral yang menyebabkan pertumbuhan yang cepat pada alga (Blooming
alga). Akibatnya, tanaman di dalam air tidak dapat berfotosintesis karena
sinar matahari terhalang.
Salah
satu bahan pencemar di laut ada lah tumpahan minyak bumi, akibat kecelakaan
kapal tanker minyak yang sering terjadi
c.
Pencemaran tanah
·
sampah-sampah
pla.stik yang sukar hancur, botol, karet sintesis, pecahan kaca, dan kaleng
·
detergen
yang bersifat non bio degradable
·
zat
kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida.
d. Polusi Suara
Polusi
suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang, deru
mesin pabrik, radio/tape recorder yang berbunyi keras sehingga mengganggu
pendengaran.
38. Hubungan sebab akibat jenis SDA dan
sifatnya dengan penggunaan SDA tersebut
Sumber daya alam (biasa disingkat SDA) adalah segala sesuatu yang muncul
secara alami
yang dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia
pada umumnya. Yang tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik,
seperti hewan,
tumbuhan,
dan mikroorganisme, tetapi juga
komponen abiotik,
seperti minyak bumi,
gas
alam,
berbagai jenis logam,
air,
dan tanah.
Inovasi teknologi, kemajuan peradaban
dan populasi
manusia, serta revolusi industri
telah membawa manusia pada era eksploitasi sumber daya alam sehingga persediaannya
terus berkurang secara signifikan, terutama pada satu abad belakangan ini.
Pada umumnya,
sumber daya alam berdasarkan sifatnya dapat digolongkan menjadi SDA yang dapat
diperbaharui dan SDA tak dapat diperbaharui.SDA yang dapat diperbaharui adalah
kekayaan alam yang dapat terus ada selama penggunaannya tidak diekspliotasi
berlebihan.Tumbuhan, hewan, mikroorganisme, sinar matahari, angin, dan air
adalah beberapa contoh SDA terbaharukan.Walaupun jumlahnya sangat berlimpah di
alam, penggunannya harus tetap dibatasi dan dijaga untuk dapat terus
berkelanjutan. SDA tak dapat diperbaharui adalah SDA yang jumlahnya terbatas
karena penggunaanya lebih cepat daripada proses pembentukannya dan apabila
digunakan secara terus-menerus akan habis. Minyak bumi, emas, besi, dan
berbagai bahan tambang lainnya pada umumnya memerlukan waktu dan proses yang
sangat panjang untuk kembali terbentuk sehingga jumlahnya sangat terbatas.,
minyak bumi dan gas alam pada umumnya berasal dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan
yang hidup jutaan tahun lalu, terutama dibentuk dan berasal dari lingkungan
perairan.
Indonesia
merupakan negara dengan tingkat biodiversitas tertinggi kedua di dunia
setelah Brazil.
Fakta tersebut menunjukkan tingginya keanekaragaman sumber daya alam hayati
yang dimiliki Indonesia dan hal ini, berdasarkan Protokol Nagoya,
akan menjadi tulang punggung perkembangan ekonomi
yang berkelanjutan (green economy).[8]
Protokol Nagoya sendiri merumuskan tentang pemberian akses dan pembagian
keuntungan secara adil dan merata antara pihak pengelola dengan negara pemilik
sumber daya alam hayati, serta memuat penjelasan mengenai mekanisme pemanfaatan
kekayaan sumber daya alam tersebut.[9][10]
Kekayaan alam di Indonesia yang melimpah terbentuk oleh beberapa faktor, antara
lain:
Dilihat dari
sisi astronomi, Indonesia terletak pada daerah tropis
yang memiliki curah hujan
yang tinggi sehingga banyak jenis tumbuhan yang dapat hidup dan tumbuh dengan
cepat.
Dilihat dari
sisi geologi, Indonesia terletak pada titik pergerakan lempeng
tektonik sehingga banyak terbentuk pegunungan
yang kaya akanmineral.
Daerah perairan
di Indonesia kaya sumber makanan
bagi berbagai jenis tanaman dan hewan laut, serta mengandung juga berbagai
jenis sumber mineral. Tingginya tingkat biodiversitas Indonesia ditunjukkan
dengan adanya 10% dari tanaman berbunga
yang dikenal di dunia dapat ditemukan di Indonesia, 12% dari mamalia,
16% dari hewan reptil,
17% dari burung,
18% dari jenis terumbu karang,
dan 25% dari hewan laut.
No comments:
Post a Comment