jumat, 25 April 2014
A. Retorika
1. Pengertian :
Retorika artinya seni
berbicara atau keterampilan berbicara, yakni ilmu yang
mempelajari cara
mengatur kata-kata supaya timbul kesan menarik bagi pihak lain.
2. Tujuan :
a. Knowladge
transfer, yaitu untuk mentransfer ilmu pengetahuan
b. Mision Transfer,
yaitu untuk mentransfer misi atau suatu tujuan
c. Korektif, yaitu
untuk membela kebenaran
d. Instruktif, yaitu
memdidik orang yang tidak dapat mencapai logika
e. Sugestif, yaitu
memberi saran dapat menguasai lawan dan situasi
f. Devensif, yaitu
sebagai alat pertahanan mental
3. Retorika dalam
Komunikasi Formal
a. Sistem Persiapan :
Menggunakan konsep,
teks atau naskah
Menentukan inti atau
garis besar yang akan dibicarakan
Menghapal konsep
secara persis
Tampil secara spontan
b. Tekhnik dalam
Tampil :
Penataan busana
Pengaturan mimik muka
atau ekspresi
Olah vokal
Pengaturan intonasi
Aksentuasi
Strategi psikologis
masa : tidak menggurui, tidak menyudutkan pihak
lain, tidak
menyombongkan diri.
c. Kerangka Materi
Pembukaan : Apersepsi
Isi : pokok atau inti
pembicaraan
Penutup : Penajaman
atau pengkerucutan
d. Materi yang
Menarik
Simpel
Berbobot
Dapat dimengerti
Aktual
Bernuansa baru
e. Pemahaman Objek
Sasaran dan Kondisi
Kelompok khusus
Klompok
umum/heterogen
B. Protokoler
1. Pengertian
Protokoler adalah
pengaturan tata cara, upacara,gelar kegiatan dan aneka jenis
perlengkapan serta penataan
tempat dan dekorasi, yang diolah atau disusun secara
tertib.
2. Tujuan
a. Agar tujuan
kegiatan dapat tercapai secara jelas
b. Agar proses
kegiatan dapat menarik
c. Agar proses
kegiatan berjalan hidmat dan terhormat
d. Agar suatu keiatan
dapat berkesan
e. Agar isi dan kulit
kegiatan dapat berpadu secara harmonis
3. Landasan Dasar
a. TAP MPR
b. Kepres
c. Perda TK I
d. Perda TK II
e. Sistem Religi
f. Sistem budaya
nasional
g. Sistem budaya
daerah
4. Jenis Istilah Latihan
Protokoler
a. Pembawa acara
b. MC
c. Presenter
d. Moderator
5. Syarat Protokoler
a. Sehat jasmani dan
rohani
b. Memiliki
keterampilan retorika
c. Berilmu
pengetahuan luas
d. Memiliki kemampuan
berkomunikasi
e. Disiplin
f. Dapat mengambil
keputusan dengan cepat
g. Memiliki tim kerja
h. Supel dan
fleksibel
i. Tegas
j. Bertanggung jawab
k. Bermental tenag
l. Jujur dasn dapat
dipercaya
m. Dll. Seperti
syarat seorang pemimpin
6. Jenis kegiatan
a. Ceremonial/Formal
b. Kegiatan Inti
7. Bahan Pembahasan
Untuk pengembangan
proses, langkah-langkah dalam problematika keprotokoleran,
akan disajikan
langsung dalam session dialog
Diposkan oleh Ahmad
Bukhori
A. PENGERTIAN DISKUSI
Diskusi berasal dari
kata “discum” (bahasa latin) dan “discussio” (bahasa inggris) yang
artinya adalah
interaksi. Adapun menurut istilah adalah :
1. Interaksi yang
satu dengan yang lainnya, dalam hal ini perilaku yang satu memberi
informasi, merubah,
memperbaiki, atau menerima suatu/sesuatu dari yang lain.
2. Sebagai wahan
respon antara pribadi yang akhirnya menghasilkan kesepakatan
bersama .
3. Pertemuan untuk
bertukar pikiran tentang suatu maslah.
B. FUNGSI DISKUSI
Diskusi berfungsi
sebagai berikut:
1. Pemecahan masalah,
menetukan alternatif, usaha pemecahan dan bertindak
bersama sesuai dengan
alternatif yang tidak direncanakan.
2. Mengembangkan
pribadi, harga diri, hormat kepada sesama, berani mengatakan
pendapar dan
mendalami pengertian tentang suatu persoalan
C. TUJUAN DISKUSI
1. Untuk dapat menyadari
, dan menguji bukti-bukti system nilai, pendapat dan
respon dari suatu
gagasan sendiri atau orang lain.
2. untuk menguji
secara kolektif tentang suatu gagasan yang dikemukakan orang
lain.
3. Untuk bertukar
pikiran dan ide, belajar mengungkapkan serta menanggapi
keterangan yang
relevan.
4. Mengaitkan data
dan keadaan dari berbagai pandangan orang lain dan latar
belakang nya
berbeda-beda.
D. MACAM-MACAM
DISKUSI
1. Bersifat informal
a. Model Laju Ikan
Yaitu pembicaraan
tidak resmi antar dua orang atau tiga orang dengan tempat atau
waktu tidak tentu
yang dapat menemukan beberapa alternatif pemecahan
setidaknya akan
mendapat kan untuk menurunkan ketegangan dari suatu
persoalan,
b. Model Dengung
lebah
Terdiri dari beberapa
kelompok kecil yang tidak ada keterkaitan biasanya dari dua
atau sampai empat
orang.
c. Model debat
Adu logika antara
seseorang dengan yang lain tentang sesuatu persoalan yang
didalamnya ada
kelompok pro dan kontra dan disini ada semacam ego kolektif.
2. Bersifat Formal
a. Model Lempar Kata
Terjadinya
pengumpulan gagasan yang cukup singkat, lantaran gagasan tersebut
ditampung oleh ketua
diskusi dan jumlah anggotanya sekitar 8 sampai 12 orang.
b. Model Panel
Yang berbicara adalah
pakar dari berbagai keahlian untuk meni jau dan
menganalisis suatu
permasalah yang diajukan. Pertanyaan-pertanyaan diajukan
oleh moderator dan
peserta diskusi hanya memantau jalanya diskusi.
c. Simposium.
Hampir sama dengan
diskusi panel, hanya dalam symposium para pakar dituntut
untuk mengungkapkan
dan menjelaskan karya tulisnya dan peserta dapat
mengajukan berbagai
sanggahan secara langsung atau saran yang diajukan para
pakar, karena itu
symposium didalamnya berupa kajian dan pendapat tidak sampai
pada keputusan jadi
ruang lingkupnya cukup jelas.
d. Seminar
Temu wicara untuk
membahas suatu maslah tertentu (terbatas pada suatu persoalan)
melalui prasaran dan
kajian yang dimaksudkan untuk mendapatkan keputusan
bersama.
e. Work Shop (Loka
Karya)
Telaah terhadap
persoalan yang diikuti oleh orang ahli dalam permasalahan itu un
tuk mendapatkan suatu
keputusan .
f. Konvensi
Hampir sama dengan
symposium, membahas persoalan yang cukup jelas, para
pakar dan peserta
diskusi berasal dari bidang keahlian yang sama walaupun berasal
dari lembaga yang
berbeda.
g. Rapat Kerja
Pertemuan wakil-wakil
pemimpin suatu instansi untuk mengkaji suati pekerjaan
yang sesuai dengan
pekerjaan mereka.
h. Diskusi kelompok
(Group Discusion)
Beberapa orang yang
mempunyai niat bersama terhadap suatu persoalan , bertemu
dan bertukar pikiran,
komunikasi yang lebih dekat dan langsung karena baik tempat
atau pun waktu dapat
ditukar sendiri oleh kelompok. Jumlah anggota kelompok
antara 6 sampai 8
orang. Pemimpin dipilih oleh kelompok itu sendiri dan bias
berganti-ganti.
E. ORGANISASI
DISKUSI.
Demi kelancaran
jalanya diskusi biasanya disusun organisasi sebagai berikut:
1. Ketua atau
pemimpin diskusi adalah sebagai berikut:
a. Tugas pemimpin diskusi
adalah sebagai berikut:
• Memimpin jalanya
diskusi, membuka diskusi, mengatur pembicaraan dan
menutup diskusi
• Merumuskan maslah,
sehingga diskusi memperoleh hasil yang positif.
• Memberi keputusan
bila terjadi perdebatan dalam diskusi
b. Ketua diskusi
harus pandai dan bijaksana dan berpengetahuan luas
c. Ciri-ciri pemimpin
diskusi yang baik adalah :
• Pemimpin diskusi
dengan sabar dan tidak berat sebelah
• Menghargai setiap
pendapat
• Mengetahui aturan
permainan
d. Siap pemimpin diskusi
:
• Mempersiapkan garis
besar diskusi
• Membuka diskusi
dengan pengarahan/saran
• Memimpin jalannya
diskusi dengan tidak menyimpang dari pokok
permasalahan,
2. Sekretaris
diskusi/Notulen
Sekretais diskusi
harus mampu mencatat inti permasalahan dan pokok gagasan
sehingga tersusunlah
hasil diskusi yang rapih./sistematis.
3. Pembicara
Pembicara adalah yang
menyampaikan/ menyajikan suatu masalah atau meninjau ,
menganalisa suatun
permasalahan yang diajukan moderator atau peserta diskusi.
Seorang pembicara
harus dapat menyajikan masalah dan dapat membangkitan
semangat atau
merangsang peserta diskusi serta gaya dan suara dalam menyajikan
maslah harus mendatar
(monoton).
4. Peserta
Peserta diskusi harus
:
a. Mempunyai kesiapan
mental sebelum diskusi
b. Dapat berperan
aktif atau berpartisifasi dalam kegiatan diskusi tersebut
c. Tidak perlu takut
berbuat salah dalam mengungkapkan masalah
d. Menghindari
ketegangan, emosi, dan ego pribadi .
F. LANGKAH-LANGKAH
DISKUSI
1. Persiapan
Dalam hal ini dim
ulai dengan munculnya suatu persoalan sebagai bahan kajian
diskusi. Kemudian
kegiatan berikutnya pembentukan panitia diskusi yang
mempersiapkan segala
hal yang berkenaan dengan diskusi yang meliputi :
Administrasi,
akomodasi, dan material.
2. Pelaksanaan
Pada tahap ini
dimulai dengan pembukaan ( dalam diskusi yang ruang lingkupnya
besar, biasanya
dibuka oleh pejabat yang berwenang ). Kemudian pelaksanaan diatur
oleh
pemimpin/moderator dan sampai saat penutupan.
3. Penyelasaian
Pada bagian ini
panitia/tim yang telah dipercaya mereka kembali dan mengumpulkan
hasil – hasil
diskusi, kemudian disusun dan dilaporkan kepada pihak – pihak yang
terkait.
4. Tindak lanjut
Berakhirnya diskusi
bukan berakhir segalanya namun harus mengadakan tengok
balik/terhadap hasil
diskusi tersebut. Sampai berapa jauh hasil diskusi yang
dicapai/relevansinya
dengan apa yang dipersoalkan, karena mungkin saja dari diskusi
tersebut dapat
menimbulkan persoalan baru yang belum terpikirkan.
G. MANFAAT DISKUSI
1. Terangsang untuk
lebih memahami masalah dilingkungannya, keluarga, masyarakat,
organisasi, dan
lingkungan lainnya.
2. Menumbuhkan bakat,
sifat dan sikap kepemimpinan
3. Latihan merumuskan
buah pikiran yang jelas dan singkat.
4. Melatih jiwa sabar
5. Menubuhkan jiwa
toleransi
6. Membina dan
melatih jiwa terbuka
7. Mengembangkan kemantapan
pikiran, kestabilan emosi, dan kedewasaan berpikir.
Diposkan oleh Ahmad
Bukhori
No comments:
Post a Comment