Thursday 24 April 2014

Retorika

jumat, 25 April 2014



A. Retorika
1. Pengertian :
Retorika artinya seni berbicara atau keterampilan berbicara, yakni ilmu yang
mempelajari cara mengatur kata-kata supaya timbul kesan menarik bagi pihak lain.

2. Tujuan :
a. Knowladge transfer, yaitu untuk mentransfer ilmu pengetahuan
b. Mision Transfer, yaitu untuk mentransfer misi atau suatu tujuan
c. Korektif, yaitu untuk membela kebenaran
d. Instruktif, yaitu memdidik orang yang tidak dapat mencapai logika
e. Sugestif, yaitu memberi saran dapat menguasai lawan dan situasi
f. Devensif, yaitu sebagai alat pertahanan mental

3. Retorika dalam Komunikasi Formal
a. Sistem Persiapan :
Menggunakan konsep, teks atau naskah
Menentukan inti atau garis besar yang akan dibicarakan
Menghapal konsep secara persis
Tampil secara spontan

b. Tekhnik dalam Tampil :
Penataan busana
Pengaturan mimik muka atau ekspresi
Olah vokal
Pengaturan intonasi
Aksentuasi
Strategi psikologis masa : tidak menggurui, tidak menyudutkan pihak
lain, tidak menyombongkan diri.

c. Kerangka Materi
Pembukaan : Apersepsi
Isi : pokok atau inti pembicaraan
Penutup : Penajaman atau pengkerucutan
d. Materi yang Menarik
Simpel
Berbobot
Dapat dimengerti
Aktual
Bernuansa baru

e. Pemahaman Objek Sasaran dan Kondisi
Kelompok khusus
Klompok umum/heterogen

B. Protokoler
1. Pengertian
Protokoler adalah pengaturan tata cara, upacara,gelar kegiatan dan aneka jenis
perlengkapan serta penataan tempat dan dekorasi, yang diolah atau disusun secara
tertib.

2. Tujuan
a. Agar tujuan kegiatan dapat tercapai secara jelas
b. Agar proses kegiatan dapat menarik
c. Agar proses kegiatan berjalan hidmat dan terhormat
d. Agar suatu keiatan dapat berkesan
e. Agar isi dan kulit kegiatan dapat berpadu secara harmonis

3. Landasan Dasar
a. TAP MPR
b. Kepres
c. Perda TK I
d. Perda TK II
e. Sistem Religi
f. Sistem budaya nasional
g. Sistem budaya daerah


4. Jenis Istilah Latihan Protokoler
a. Pembawa acara
b. MC
c. Presenter
d. Moderator

5. Syarat Protokoler
a. Sehat jasmani dan rohani
b. Memiliki keterampilan retorika
c. Berilmu pengetahuan luas
d. Memiliki kemampuan berkomunikasi
e. Disiplin
f. Dapat mengambil keputusan dengan cepat
g. Memiliki tim kerja
h. Supel dan fleksibel
i. Tegas
j. Bertanggung jawab
k. Bermental tenag
l. Jujur dasn dapat dipercaya
m. Dll. Seperti syarat seorang pemimpin

6. Jenis kegiatan
a. Ceremonial/Formal
b. Kegiatan Inti
7. Bahan Pembahasan
Untuk pengembangan proses, langkah-langkah dalam problematika keprotokoleran,
akan disajikan langsung dalam session dialog

Diposkan oleh Ahmad Bukhori



A. PENGERTIAN DISKUSI

Diskusi berasal dari kata “discum” (bahasa latin) dan “discussio” (bahasa inggris) yang

artinya adalah interaksi. Adapun menurut istilah adalah :

1. Interaksi yang satu dengan yang lainnya, dalam hal ini perilaku yang satu memberi

informasi, merubah, memperbaiki, atau menerima suatu/sesuatu dari yang lain.

2. Sebagai wahan respon antara pribadi yang akhirnya menghasilkan kesepakatan

bersama .

3. Pertemuan untuk bertukar pikiran tentang suatu maslah.

B. FUNGSI DISKUSI

Diskusi berfungsi sebagai berikut:

1. Pemecahan masalah, menetukan alternatif, usaha pemecahan dan bertindak

bersama sesuai dengan alternatif yang tidak direncanakan.

2. Mengembangkan pribadi, harga diri, hormat kepada sesama, berani mengatakan

pendapar dan mendalami pengertian tentang suatu persoalan

C. TUJUAN DISKUSI

1. Untuk dapat menyadari , dan menguji bukti-bukti system nilai, pendapat dan

respon dari suatu gagasan sendiri atau orang lain.

2. untuk menguji secara kolektif tentang suatu gagasan yang dikemukakan orang

lain.

3. Untuk bertukar pikiran dan ide, belajar mengungkapkan serta menanggapi

keterangan yang relevan.

4. Mengaitkan data dan keadaan dari berbagai pandangan orang lain dan latar

belakang nya berbeda-beda.

D. MACAM-MACAM DISKUSI

1. Bersifat informal

a. Model Laju Ikan

Yaitu pembicaraan tidak resmi antar dua orang atau tiga orang dengan tempat atau

waktu tidak tentu yang dapat menemukan beberapa alternatif pemecahan

setidaknya akan mendapat kan untuk menurunkan ketegangan dari suatu

persoalan,

b. Model Dengung lebah

Terdiri dari beberapa kelompok kecil yang tidak ada keterkaitan biasanya dari dua

atau sampai empat orang.

c. Model debat

Adu logika antara seseorang dengan yang lain tentang sesuatu persoalan yang

didalamnya ada kelompok pro dan kontra dan disini ada semacam ego kolektif.

2. Bersifat Formal

a. Model Lempar Kata

Terjadinya pengumpulan gagasan yang cukup singkat, lantaran gagasan tersebut

ditampung oleh ketua diskusi dan jumlah anggotanya sekitar 8 sampai 12 orang.

b. Model Panel

Yang berbicara adalah pakar dari berbagai keahlian untuk meni jau dan

menganalisis suatu permasalah yang diajukan. Pertanyaan-pertanyaan diajukan

oleh moderator dan peserta diskusi hanya memantau jalanya diskusi.

c. Simposium.

Hampir sama dengan diskusi panel, hanya dalam symposium para pakar dituntut

untuk mengungkapkan dan menjelaskan karya tulisnya dan peserta dapat

mengajukan berbagai sanggahan secara langsung atau saran yang diajukan para

pakar, karena itu symposium didalamnya berupa kajian dan pendapat tidak sampai

pada keputusan jadi ruang lingkupnya cukup jelas.

d. Seminar

Temu wicara untuk membahas suatu maslah tertentu (terbatas pada suatu persoalan)

melalui prasaran dan kajian yang dimaksudkan untuk mendapatkan keputusan

bersama.

e. Work Shop (Loka Karya)

Telaah terhadap persoalan yang diikuti oleh orang ahli dalam permasalahan itu un

tuk mendapatkan suatu keputusan .

f. Konvensi

Hampir sama dengan symposium, membahas persoalan yang cukup jelas, para

pakar dan peserta diskusi berasal dari bidang keahlian yang sama walaupun berasal

dari lembaga yang berbeda.

g. Rapat Kerja

Pertemuan wakil-wakil pemimpin suatu instansi untuk mengkaji suati pekerjaan

yang sesuai dengan pekerjaan mereka.

h. Diskusi kelompok (Group Discusion)

Beberapa orang yang mempunyai niat bersama terhadap suatu persoalan , bertemu

dan bertukar pikiran, komunikasi yang lebih dekat dan langsung karena baik tempat

atau pun waktu dapat ditukar sendiri oleh kelompok. Jumlah anggota kelompok

antara 6 sampai 8 orang. Pemimpin dipilih oleh kelompok itu sendiri dan bias

berganti-ganti.

E. ORGANISASI DISKUSI.

Demi kelancaran jalanya diskusi biasanya disusun organisasi sebagai berikut:

1. Ketua atau pemimpin diskusi adalah sebagai berikut:

a. Tugas pemimpin diskusi adalah sebagai berikut:

• Memimpin jalanya diskusi, membuka diskusi, mengatur pembicaraan dan

menutup diskusi

• Merumuskan maslah, sehingga diskusi memperoleh hasil yang positif.

• Memberi keputusan bila terjadi perdebatan dalam diskusi

b. Ketua diskusi harus pandai dan bijaksana dan berpengetahuan luas

c. Ciri-ciri pemimpin diskusi yang baik adalah :

• Pemimpin diskusi dengan sabar dan tidak berat sebelah

• Menghargai setiap pendapat

• Mengetahui aturan permainan

d. Siap pemimpin diskusi :

• Mempersiapkan garis besar diskusi

• Membuka diskusi dengan pengarahan/saran

• Memimpin jalannya diskusi dengan tidak menyimpang dari pokok

permasalahan,

2. Sekretaris diskusi/Notulen

Sekretais diskusi harus mampu mencatat inti permasalahan dan pokok gagasan

sehingga tersusunlah hasil diskusi yang rapih./sistematis.

3. Pembicara

Pembicara adalah yang menyampaikan/ menyajikan suatu masalah atau meninjau ,

menganalisa suatun permasalahan yang diajukan moderator atau peserta diskusi.

Seorang pembicara harus dapat menyajikan masalah dan dapat membangkitan

semangat atau merangsang peserta diskusi serta gaya dan suara dalam menyajikan

maslah harus mendatar (monoton).

4. Peserta

Peserta diskusi harus :

a. Mempunyai kesiapan mental sebelum diskusi

b. Dapat berperan aktif atau berpartisifasi dalam kegiatan diskusi tersebut

c. Tidak perlu takut berbuat salah dalam mengungkapkan masalah

d. Menghindari ketegangan, emosi, dan ego pribadi .

F. LANGKAH-LANGKAH DISKUSI

1. Persiapan

Dalam hal ini dim ulai dengan munculnya suatu persoalan sebagai bahan kajian

diskusi. Kemudian kegiatan berikutnya pembentukan panitia diskusi yang

mempersiapkan segala hal yang berkenaan dengan diskusi yang meliputi :

Administrasi, akomodasi, dan material.

2. Pelaksanaan

Pada tahap ini dimulai dengan pembukaan ( dalam diskusi yang ruang lingkupnya

besar, biasanya dibuka oleh pejabat yang berwenang ). Kemudian pelaksanaan diatur

oleh pemimpin/moderator dan sampai saat penutupan.

3. Penyelasaian

Pada bagian ini panitia/tim yang telah dipercaya mereka kembali dan mengumpulkan

hasil – hasil diskusi, kemudian disusun dan dilaporkan kepada pihak – pihak yang

terkait.

4. Tindak lanjut

Berakhirnya diskusi bukan berakhir segalanya namun harus mengadakan tengok

balik/terhadap hasil diskusi tersebut. Sampai berapa jauh hasil diskusi yang

dicapai/relevansinya dengan apa yang dipersoalkan, karena mungkin saja dari diskusi

tersebut dapat menimbulkan persoalan baru yang belum terpikirkan.

G. MANFAAT DISKUSI

1. Terangsang untuk lebih memahami masalah dilingkungannya, keluarga, masyarakat,

organisasi, dan lingkungan lainnya.

2. Menumbuhkan bakat, sifat dan sikap kepemimpinan

3. Latihan merumuskan buah pikiran yang jelas dan singkat.

4. Melatih jiwa sabar

5. Menubuhkan jiwa toleransi

6. Membina dan melatih jiwa terbuka

7. Mengembangkan kemantapan pikiran, kestabilan emosi, dan kedewasaan berpikir.


Diposkan oleh Ahmad Bukhori 

No comments:

Post a Comment