Sunday, 23 March 2014

Contoh Laporan Praktikum Metklim (Meteorologi dan klimatologi )

LAPORAN PRAKTIKUM
  METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI
DISUSUN OLEH:
MARIO PUTRA ASRI
121 504 1018
PENDIDIKAN GEOGRAFI

JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2013



KATA PENGANTAR
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh
            Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini . salam dan syalawat senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah membawah kita dari alam kegelapan ke alam yang terang menderang.
            Dalam laporan  ini penulis memaparkan tentang prektek lapang meteorology dan klimatiologi yang di laksanakan di BMG Maros dan Paotere,Kecamatan maros, Makassar.
            Saran dan kritik sangat diharapakan  oleh penulis dalam perbaikan laporan ini  semoga dengan adanya laporan  ini dapat bermanfaat bagi orang banyak dalam menambah pengetahuan..terima kasih
Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatu

Makassar , 5 April  2013


    Penulis






DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................                       2
Daftar Isi....................................................................................                        3
Daftar Gambar............................................................................                       4
Bab 1 Pendahuluan.....................................................................                       5
A.   Latar Belakang.........................................................                     5
B.    Tujuan Instruksional Umum....................................                     5
C.    Tujuan Instruksional Khusus....................................                    5
D.   Lokasi Praktikum.....................................................                     6
E.    Waktu Praktikum.....................................................                     6
Bab 2 Kajian Teori......................................................................                       7
A.   Pengertian...............................................................                      7
B.    Cabang-Cabang Meteorologi.....................................                   8
C.    Cabang-Cabang Klimatologi.....................................                   8
D.   Taman Alat.............................................................                      9
E.    Sangkar Meteorologi................................................                     10
F.     Alat Pengukur Curah Hujan.....................................                    11
G.   Alat Pengukur Suhu Udara.......................................                    14
H.   Alat Pengukur Penguapan........................................                    17
I.       Alat Pengukur Lamanya Penyinaran Dan Intensitas
Matahari..................................................................                     19
J.      Alat Pengukur Temperatur Dan Suhu Tanah............                    23
K.   Alat Pengukur Kecepatan Angin..............................                    24
Bab 3 Hasil Temuan Lapangan....................................................                      26
A.   Gambaran Umum Lokasi Praktikum.........................                   26
B.    Hasil Observasi........................................................                     27
C.    Pembahasan............................................................                      29
Bab 4 Penutup............................................................................                       33
A.   Kesimpulan.............................................................                      33
B.    Saran.......................................................................                      34
Daftar Pustaka............................................................................                       35
Lampiran....................................................................................                        36

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1: Taman Alat.............................................................................          9
Gambar 2: Penakar Hujan Tipe Hellman.................................................          11
Gambar 3: Penakar Hujan Tipe OBS.......................................................          13
Gambar 4: Thermometer Maksimum.......................................................          16
Gambar 5: Thermometer Minimum.........................................................           16
Gambar 6: Open Pan Evaporimeter.........................................................          18
Gambar 7: Gun Bellani............................................................................          20
Gambar 8: Cambell Stokes......................................................................          21
Gambar 9: Thermometer Tanah..............................................................           23
Gambar 10: Thermometer Tanah Gundul................................................          24
Gambar 11: Cup Counter Anemometer...................................................          25




















BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Dalam hal ini setiap pengetahuanyang masih dalam tataran konsep maka butuh di benarkan dalam bentuk aplikasi dalam dunia realitas. Dalam setiap pengetahuan butuh di ilmiahkan merubah menjadi ilmu, sehingga semua dapat dibenarkan dan diterima oleh orang lain.
Pelajaran yang telah diperoleh dalam ruang kuliah tidak hanya cukup pada pengethauna konsep maka butuh dibenarkan dalam bentuk pengkajian. Yakni dalam aplikasi dilapangan. Olehnya itu setiap mata kulaih Geografi perlu lebih dikaji kembali pada lapangan.
Dari itu semua maka mata kuliah meteorology dan klimatologi perlu dikaji dalam lapangan. Maka dipilih tempat untuk Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Paotere dan Kabupaten Maros. Yang kemudian disusun semua hasil pelajaran dalam bentuk laporan.

B.       Tujuan Instruksional Umum
Mahasiswa  dapat  memahami unsur-unsur  pembentukan cuaca/iklim,  juga dapat memahami cara kerja alat-alat meteorologi/klimatologi serta dapat mengumpulkan  dan mengolah datanya.

C.      Tujuan Instruksional Khusus
Setelah pelaksanaan  praktek  lapangan  ini mahasiswa  diharapkan dapat :
1.         Mengetahui cara  kerja dan kegunaan alat pengukuran  curah  hujan
2.         Memahami cara  kerja  dan  kegunaan alat  pengukuran  tekanan udara
3.         Mengetahui cara kerja  dan kegunaan alat pengukuran  kelembaban  udara
4.         Mengetahui  cara  kerja dan  kegunaan alat  pengukuran temperature
5.         Mengetahui  cara  kerja dan  kegunaan alat  pengukuran radiasi
6.         Mengetahui  cara  kerja dan  kegunaan alat  pengukuran penguapan
7.         Mengetahui  cara  kerja dan  kegunaan alat  pengukuran arah dan kecepatan angin
8.         Mengetahui  cara  kerja dan  kegunaan alat  pengukuran intensitas  penyinaran  matahari
9.         Menngumpulkan dan mengolah data  cuaca
D.      Lokasi Praktikum
Lokasi  praktek  ini dilaksanakan di  Stasium Meteorology Maritim Paotere Makassar dan Badan Meteorologi dan Geofisika(BMG) Kabupaten Maros Propinsi Sulawesi Selatan.
E.       Waktu praktikum
Praktek Praktek lapang ini dilaksanakan pada  hari/  tanggal, jum’at 5 april 2013. Waktu  : 7.30 sampai selesai













BAB II
KAJIAN TEORI
A.      Pengertian
Meteorologi berasal dari kata Yunani, yaitu meteoros, yang artinya benda yang ada dalam udara  dan logos artinya ilmu atau kajian. Jadi, meteorologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari proses fisis dan gejala cuaca yang terjadi didalam atmosfer terutama pada lapisan.
Cuaca dan iklim selalu menyertai dan mempengaruhi kehidupan manusia dibumi. Nahkoda kapal, pilot pesawat terbang, nelayan dan petani adalah sebagian banyak dari sekian banyak orang yang sangat memerlukan keterangan atau data cuaca dan iklim untuk melaksanakan pekerjaannyadengan baik. Oleh karena itu, pengertian tentang cuaca dan iklim perlu dipelajari untuk mendapat suatu pertimbangan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Cuaca adalah rata-rata kondisi atmosfer pada suatu tempat tertentudengan waktu yang relatif singkat. Udara merupakan benda gas yang menyelubungi bumi dengan ketinggian tertentu, tidak berwarna, tidak berbau,tidak dapat dilihat, dan tidak dapat dirasakan, kecuali dalam keadaan bergerak (angin). Cuaca wilayahnya relatif sempit dan senantiasa cepat berubah setiap saat dari waktu ke waktu. Cuaca diamati dan dipelajari secara rutin oleh meteorology dan geofisika yang hasilnya digunakan untuk kepentingan penerbangan, pelayaran dan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan cuaca.
Iklim adalah  keadaan rata-rata cuaca dari satu wilayah yang luas dan diperhitungkan dalam jangka waktu yang lama, antara 30-100 tahun. Ilmu yang mempelajari cuaca disebut meteorology dan ilmu yang mempelajari iklim adalah klimatologi.
Meteorology adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala cuaca dalam ruang dan jangka waktu yang terbatas, sedangkan klimatologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala cuaca secara umumdalam waktu yang lebih lamadan pada daerah yang relative luas.
B.       Cabang-Cabang Meteorologi
1.    Agrometeorologi, yang khusus mempelajari meteorology yang berkaitan dengan pertanian
2.    Meteorologi  maritim, yang mempelajari hubungan antara cuaca dan fenomena kelautan
3.    Aerologi, mempelajari keadaan cuaca di lapisan yang tinggi
C.      Cabang-Cabang Klimatologi
1.    Klimatologi fisik, bagian dari klimatologi yang mempelajari terjadinya berbagai jenis ikliim berdasarkan proses-proses fisik dalam atmosfer
2.    klimatologi regional, mempelajari penyebarran iklim di berbagai daerah
3.    bioklimatologi, mempelajari hubungan antar iklim dengan kehidupan tumbuhan dan hewan
4.    mikroklimatolgi,mempelajari iklim pada lapisan udara terdekat dengan permukaan bumi (2 meter)
5.    paleoklimatologi, mempelajari keadaan iklim pada zaman dahulu atmosfer  melindungi manusia dari sinar matahari dan meteor-meteor.
Keberadaan atmosfer memperkecil perbedaan temperature siang dan malam. Hujan merupakan salah satu bentuk presipitasi yang paling dominant pada daerah tropika seperti Indonesia, selain berpungsi sebagai pengendali terhadap berbagai faktor agroekologi terutama tanah, hama dan penyakit, dan sumber daya air secara aktifisial OKI, curah hujan dalam bentuk penyebarannya  atau pola curah hujan merupakan penentu utama dalam penentuan jadwal   dan pola tanaman .
Namun disadari bahwa curah hujan bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi dan perlu dipertimbangakan dalam penentuan jadawal dan pola tanam pada suatu lokasi atau wilayah. Faktor-faktor lain yang ikut berperan dalam unsure-unsur iklim adalah radiasi surya, suhu kelembaban udara, dan kecepatan angina serta faktor-faktor lain seperti tanah, biologi dan sosia; ekonomi.
Unsur iklim yang sangat mempengaruhi lapangan produksi seperti :
a.    Cahaya matahari, kadar pengaruh unsur cahaya dalam kegiatan asimilasi tumbuhan ditentukan oleh intensitas cahaya matahari, kualitas cahaya matahari ditentukan oleh sintera hujan daun , kegiatan stomata pembemntukan anthocyanin, suhu organ-organ permukaan tanah, abserbsi hijau daun, permaebilitan, pernapasan dan aliran protoplasma.
b.    Suhu, suhu udara memberi pengaruh langsung terhadap lapang produksi terutama dalam mempengaruhi pertumbuhan.
c.    Air merupakan pelarut garam-garam mineral dalam tanah yang larutnya menjadi medium untuk mengirimakan zat hara kepada tanaman yang tumbuh, air yang berlebihan menyebabkan kekurangan udara dalam tanah sehingga mempengaruhi kemampuan tanaman air.
d.   Udara komposisinya dalam tanah tergantung adanya rongga, rekasi kimia, dan pertukaran gas.
Curah hujan selain bervariasi menurut lokasi atau daerah juga bervariasi menurut waktu dalam harian, bulanan, musiman, dan bahkan tahunan. Variasi ini disebabkan tidak mencakupnya pola curah hujan dari tahun ke tahun. Ketidak mantapan pola ini bukan hanya masaalah bagi daerah basah untuk mengurangi resiko dari masalah tersebut, maka diperlukan suatu prakiraan iklim/musim yang jitu.
D.      Taman Alat
Dalam melakukan pengamatan terhadap unsure-unsur metereologi, tentu memerlukan beberapa alat yang tepat dalam pengukuran. Ketelitian dalam suatu pengamatan tergantung oleh beberapa faktor, diantaranya ketelitian alat, obserfasi, metode yang digunakan sertas pemasangan penempaan alat-alat. Oleh karena itu hasil pengamatan dari berbagai stasium metereologii dan klimatologi dapat dibandingkan pengamatan alatnya harus sama. Untuk mempermudah hal tersebut maka semua stasiun metereologi dan klimatologi harus dibuat taman alat dan sangkar metereologi untuk memgamankan alat-alat tersebut.

Gambar 1: Taman alat

E.       Sangkar Meteorologi
Sangkar metereologi dipasang dalam taman alat yang berbentuk seperti rumah. Dalam sangkar metereologi dipasang alat-alat seperti thermometer bola kering dan thermometer basah, thermometer maximum dan evaporasi jenis piche. Ke semua alat ini dipasang didalam sangkar agag hasil pengamatan dari pempat dan waktu yang berbeda dapar dibandingkan. Selain itu alat dapat terlindungi dari raiasi matahari langsung (panas), hujan(dingin), dan debu, sehingga data yang diperoleh dapat akurat.
Sangkar metereologi haruslah dibuat dari kayu yang kuat aga tahan terhadap berbagai perubahan cuaca. Sangkar sengaja di cat putih  agar tidak banyak menyerap panas matahari. Sangkar metereologi di pasang di atas tanah dengan ketinggian 120 cm. kaki sangkar sengaja dipasangi beton agarkuat walaupun tertiup angina kencang. Pada dindig sangkar ini dibuat kisi-kisi yang memungkinkan terjadinya aliran udara sehingga temperature dan kelembapan dalam sangkar seimbang dengan diluar sangkar. Adapun pintu sangkar menghadap ke utara dan keselatan. Hal ini di karenakan agar alat yang ada didalamnya tidah terkena radiasi matahari secara langsung. Jika matahari ada di utara khatulistiwa maka pintu yang menghadap ke selatan yang buka, bugitu juga sebaliknya.

F.       Alat Pengukur Curah Hujan
Alat pengukur curah hujan ada dua macam yaitu alat pengukur curah hujan tipe Hellman dan alat pengukur curah hujan OBS (observatorium).
1)   Alat Pengukur Hujan Type Hellman.
Alat ini bekerja secara otomatis, tingginya 150 cm dari permukaan tanah. Alat ini berfungsi untuk mengukur besarnya curah hujan dalam satu hari tau 24 jam dalam satuan (mm) pengamatan yang dilakukan dimulai pada jam 07.00 pagi

1.     
2.     
3.     
4.     
5.     
6.     
7.     
8.     
9.     
10.  

 
                                                                            

Gamba 2: Penakar Hujan tipe Hellman

Bagian-abagian alat
1.         Mulut corong yang berpungsi sebagai tempat masuknaya air hujan yang berdiameter 200 cm
2.         Logam selubung alat yang berbentuk selinder dan berpintu lebar.
3.         Penampung air
4.         Pelampung yang terdapat dalam penampung air.
5.         Pias Hellman yang dipasang melingkar pada selinder Hellman tempat grafik tertera,
6.         Pena penacatatan sebagai pencatat intensiatas hujan pada grafik,
7.         Jam Hellman ayang berbentuk selinder ayang berputar lengkap dengan kunci pemutar
8.         Pipa penghubung corong dengan pelampung.
9.         Pipa Happel yang berfungsi seabagai tempat  yang dilalui air lebih yang tumpah adari pelampung.
10.     Gealas ukur berskala.
Cara Kerja Alat :
Pada saat terjadi hujan, air huajan ayang jatuh akan masuak kedalam mulut corong kermudian diteruskan dalam saluran pelampung. Bila huajan berlanhsung terus, maka pelampung akan terangkat adan pena pencatat akan terangkat pula dan akan membentuk grafik pada kertas pias, bila pena pencatat telah menunjukakan angka 10 maka penah tersebut akan kembali ke angka nol begitu seterusnya sampai hujan berhenti adan apabiala air dalam pelampung telah penuh maka pada kertas pias akan terdapat dua garis yaitu:
a.    Garis vertical yang menunjukkan besar kecilnya curan hujan.
b.    Garis horizontal yang menunjukkan jam (waktu) sealama turunnya hujan.
Jumlah curah hujan dalam sehari berdasarkan grafik yang ditunjukkan pada kertas pias dapat dihitung dengan rumus :
(d x 10) + Y mm
dimana :
d  = Berapa kali tecapai curah  hujan dalam 10 mm
Y =  nilai skala  terakhir yang ditunjukkan  pada grafik

      Pada setiap penggunaan pias baru , pena harus dikembalikan pada angka nol. Jika curah hujan setempat rendah dan penah tidak mencapai angka nol , maka kita dapat menambahkan air dengan bantuan gelas ukur dengan ketentuan bahwa air yang ditambahkan harus ducatat jumlahnya.
Misalnya : Keduduakan terakhir dari pena pencatat menunjukkan 7mm maka untuk mengembalikan ke skala nol harus ditambah air dalam tabung sebanyak 3 mm. Setelah skala nol pias Hellman kembali pada selinder jam tersebut. Setelah kertas pias terpasang maka selinder jam dikembaliakan pada tempat semuala setelah kunci pemuta pernya diputar, sehingga selinder terpawang dengan posisi teagak pada sumbu putarnya.
2)   Alat Penakar Hujan Tipe OBS (Observatorium)
Alat ini bekerja secara manual, alat ini terbuat dari aluminium yang bentuknya menyerupai sebuah tabunh yang berbentuk corong, alat ini diacat putih atau cat perak untuk menghindarkan pengaruh radiasi sinar matahari yang menyebabkan penguapan. Pada mulut corong dibuat menyempit untuk menghindarkan terjadinya penguapan. Alat ini mempunyai tinggi 120 cm  dari permukaaan tanah yang diletakkan pada tempat terbuaka.
Alat ini berfungsi untuk mengukur jumlah curah huajan yang jatuh pada permukaan tanah selama 1 hari (24) jam, curah hujan ini dicatat dan diamati pada jam 07.00 pagi.











Gambar 3: penakar hujan tipe OBS
Bagian-bagian alat:
1.    Mulut corong, berdiameter 100cm berpungsi sebagai tempat masuknya air hujan.
2.    Penampung, untuk menampung air semenatara.
3.    Kran, berfungsi untuk mengeluarkan air dari penampung.
4.    Gelas ukur, berfungsi untuk mengukur jumlah curah hujan.
5.    Dasar alat, berfungsi sebagai tempat tumpuan alat.
Cara kerja:
Air hujan yang jauh kepermukaan bumi akan masuk melalui mulut corong dan diteruskan kedalam bak penampung yang dialirkanmelalui pipa sempit yang ada diujung corong penakar, air dalam tabung tersebut ditakar dengan cara air yang berada dalam reservoir dikeluarkan melalui kran dan diamasukkan dalam gelas ukur.Penunjukan intensitas air dalam gelas ukur menunjukkan jumlah curah hujan dalam 1 hari (24 ajam)
a.    Bila tidak ada hujan,maka data ditulis (-)
b.    Bila hujan lebih kecil dibulatkan ke nol (0)
c.    Bila hujan lebih besar dari nol ditulis (1)
G.      Alat Pengukur Suhu Udara
Alat pengukur suhu udara ada 4 macam antara lain :
1.    Termometer bola kering
2.    Termometer bola basah
3.    Termometer maksimum
4.    Termometer minimum
Alat pengukur suhu udara  dipengaruhi langsung oleh matahari Oleh Karena itu alat-alat tersebut harus ditempatakan pada tempat tertentu yaitu pada sangkar meteorology. Sangkar ini berfungsi untuk melindungi alat-alat pengukur suhu udara tersebut. Ada dua jenis sangkar meteorology yaitu :
a.    Sangkar dengan ketinggian 20 cm.
b.    Sangkar denganketinggian 2 cm
Sangkar meteorologi ini dibuat dengan ketentuan sebagai berikut:
1.    Terbuat dari kayu yang bercat putih
2.    Mempunyai dua buah pintu dimana pintunya dibuat bersekat-sekat   supaya udara tidak bisa keluar masuk.
3.    Pintunya menghadap dari utara ke selatan.
4.    Ditempatkan pada tempat yang terbuka agar aliran udara  tidak terganggu.

1.              Termometer bola kering
Alat  ini berfungsi  untuk  mengukur  kelembaban udara. Pada prinsipnya alat ini hampir sama dengan thermometer bola basah yang membedakan hanya pada cara  kerjanya. Alat ini bekerja melalui proses pemuatan. Jika suhu naik, air raksa dalam pipa kapiler akan memuai dan bergerak naik.
Cara menghitung dengan  rumus:
RH = (BK – BB) X Tabel
Suhu  udara  rata-rata = 2 x jam 7 + jam 14 +jam 15
Jadi selisih  angka  yang diperoleh  dari  alat itu,  merupakan besarnya  kelembaban pada saat itu. Tetapi apabila ledua  alat tersebut hasilnya sama maka  ini  berarti kelemmbaban udara  dalam keadaan jernih.

2.    Termometer bola basah
Alat ini berfungsi untuk mengukur suhu udara. Pada saaat pengukuran alat ini dipasang berdampingan dengan bola kering pada tiang statis. Termometer ini terdiri dari tabung gelas yang didalamnya terdapat  pipa kapiler. Pada ujung yang lain dihubungkan dengan air yang ada  pada  bak (dihubungkan dengan  kain  muslin dan  baik air  dihubungkan dengan udara luar)
Cara kerja :
Termometer bola basah dalam proses kerjanya  dihuibungkan dengan udara luar  melalui  kain  muslin  yang  dihubungkan dengan air. Pada dasarnya alat  ini bekerja  melalui  proses penguapan. Pada saaat  suhu nai,k maa  air yang ada  pada kain  mudslin akan menguap sehingga  air  raksa  dalam  pipa kapiler  bergeak turuin dan  mennyusut
3.    Termometer maksimum
Thermometer ini berfungsi untuk mengetahui suhu maksimum dalam jangka waktu tertentu,  biasanya  dalam jangka  waktu satu hari. Tetapi di atas reservoid terdapat suatu bagian yang sempit karena adanya  stip  kaca. Jika suhu naik air raksa  dalam reservoir a kan memmuai dan dipaksa melalui bagian sempit  ke  dalam pipa  kapiler. Jika suhunya  turun, air raksa dalam  pipa  kapiler tidak  kembali dalam reseervoir  karena tertahan bagian yang sempit.



Gambar 4: Thermometer Maksimum
                Bagian-bagian alat
1.         reservoir air  raksa
2.         pipa kapiler berskala
3.         penyempitan
4.         indeks
4.    Termometer minimum
Termometer ini berfungsi untuk mengukur suhu terendah dalam waktu tertentu yaitu dalam waktu satu hari. Di dalam pipa kapiler terdapat stip kaca karena reaksi alkohol tidak seberapa cepat. Maka reservoir termometer ini dapat dibuat dalam bentuk tapak kuda

1.     
2.     
3.     
4.     
 
                                                                                                 
 




Gambar 5: Thermometer Minimum
Bagian-bagian  alat
1.    Pipa  kapile
2.    Stip  kaca
3.    Reservoir  alcohol
4.    indeks
cara kerja :
Jika terdapat  penurunan suhu udara maka  alcohol dalam reservoir akan  menyumbat sehingga alcohol dalam pipa kapiler akan  mengisi  ruang hampa yang terjadi dalam reservoir, sehingga indeks yang ada dldam pipa  kapile  ikut menggesser sesuia dengan penurunan  suhu udara saaat  itu
Bila suhu udara  naik, maka  alcohol akan memuai mengisi  atau mendesak alcohol dalam  pipa  kapiler  sehingga  permmukaannya akan  naik. Namun indeks akan teap pada tempatnya. Bila suhu  udara turun lagi dan lebih  rendah dari semula  maka alcohol dalam pipa kapiler  akan turun dan  lebih  rendah dari  yang semula.sehingga alcohol daam pipa  kapiler  akan  turun dan tingginya sesuai  dengan angka yang  ditunjukkkan dalam  suatu indeks. Jika s uhu udara turun lagi sampai  di bawah angka  penurunan yang kedua,  ini merupakan suhu udara  yang terendah yang tercapai dalam  periode  tersebut. Dan bila periode harian,  maka  waktu  pengamatan hanya dilakukan satu  kali yaitu pada  waktu siang hari sebagai waktu pengamatan kedua dari pengamatan cuaca  yang pada umumnya dilakukan pada setiap stasiun. Sedangkan pengamatan pada periode/hari berikutnya, maka permukaan alkohol pada pipa kapiler harus dikembalikan dengan cara  indeks dimiringkan  kea rah  suhu  yang tinggi.
Temperatur yang terendah dan tecapai  pada  suatu saat  ditunjukkan oleh  suatu stip kaca yang terdapat dalam bejana  kapiler. apabila temperatur itu turun maka  stip kaca dibawa oleh  kekuatan  alcohol, akan tetap  pada  tempatnya jika temperature naik. Jadi  ujung stip menunjukkan temperature yang  terendah.
H.      Alat  Pengukur Penguapan
Penguapan adalah proses  perubahan air menjadi uap. Uap air  di udara berasal dari  penguapan air  di bumi. Kondensasi dan presipitasi  ini mengembalikan air  ke bumi. Alat pengukur  penguapan ini adalah EVAPORATION PAN (OPEN PAN) alat  ini berfungsi untuk  mengetahui besarnya  penguapan  radiasi langsung dari matahari.


1.     
2.     
3.     
4.     
5.     
 
Gambar 6 : Open Pan evaporimeter
Bagian-bagian  alat
1.    Panci  untuk menampung  air yang berdiameter 120 cm dan tinggi 30 cm
2.    Hook geuge (batang  berskala) untuk mengetahui ketinggian air dalam panic
3.    Stiff well  (bejana) untuk  menempakkan hook geuge sehingga mudah pembacaan
4.    Kayu  penopang untuk  penyangga  panic sehingga tidak  bersentuhan dengan tanah karena  tanah  menngandung panas yang akan menambah  penguapan
5.    Temometer  air untuk mengukur suhu air  permukaan
Rumusnya

Thermometer maksimum -  termometer minimum
2

cara  kerja :
Panci penguapan  diisi air setinggi 20 cm sehingga di atas rongga 5 cm pengukuran dilaksanakan  pada  permukaan air dalam keadaan  tenang di dalam tabung peredam riak. Untuk mengukur dan membaca skalanya, maka tabung  pengaman didekaatkan ke panci dengan maksud agar  permukaan air tetap  tenang dan tidak  terlalu  bergelombang. Sesudah  itu sekrup patrol diputar sambil melihat ujung  panci dari hungging  di dalam tabung  pengaman. Skrup pengontrol  yaitu berada  di atas penyangga hugging  berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan skala. Jika sikrup itu diputar kembali ke kanan maka tiang skala turun  angka  yang  dibaca adalah  angka  yang terdapat tegak lurus demngan sekrup pengontrol. Adapun skala yang terrtera pada skala adalah angka (1)  sampai (100)
Sedangkan termometer yang berada di  atas  permukaan air adalah  termometer  maksimum  dan termometer minimum. Termometer ini terletak di atas pelampung sehingga mempunyai  perahu, yang   pada kedua  termometer ini baik  maksimum maupun minimum  berada  di  tengah atau anntara kedua  sisi pengukuran termometer maksimum.. termometer minimum yang kecil setelah  di  tengah dan berguna sebagai  alat pengukur  suhu atau  temmperatur  minimum  air panci. Sedangkan term,ometer maksimum besar  berguna untuk mengukur suhu max air dalam panic

I.         Alat  Pengukur  Lamanya  Penyinaran Dan  Intensitas   Matahari
a.    Radiameter Gun Bellani
Berfungsi untuk mengukur  intensitas  matahari secara komulatif pada suatu  periode (harian) yang  dinyatakan dalan suatu kalori







 









Gambar 7: gun bellani
Bagian-bagian  alat
1.    Bola timah  hitam  yang  dilapisi oleh zat hidroskopis yang  berfungsi  untuk mennyerap sinar matahari
2.    Bola kaca
3.    Air murni
4.    pipa  kaca  berskala
Tinggi alat  secara  keseluruhan adalah 64 cm. Radiator  Gun bellani ini dipasang pada  sebuah tabung yang ditanam di dalam tanah.  Juga yang nampak dari luar  hanya  bola kacanya karena ada  pennyangga  bola kaca yang  posisisnya sejajar dengan per mukaan tanah sehingga  sinar matahari dapat jatuh dengan  tepat pada  alat.sehingga  pipa  kaca dari alat ini tersem bunyi dalam tabung di dalam tanah.
Cara  kerja
Sinar matahari pada  pagi  hari pertama kali tiba pada permukaan kuba kaca, kemudian diteruskan lewat ruang  hampa dalam bentuk panas dan  tiba pada permukaan berwarna hitam. Warna hitam pada tembaga dimaksudkan agar semua radiasi tiba dipermukaan bola tembaga dan dirubah dalam bentuk energi kalor. Sehingga keadaan suhu dalam tabung bertambah. Suhu yang tinggi itu digunakan untuk menguapkan ait dalam bola hitam. Makin tinggi intensitas radiasi matahari makain banyak pula air yang menguap, uap ini selanjutnya akan masuk kedalam tabung buret. Sehingga uap air tadi dirubah dalam bentuk cair.
Untuk mengetahui intensutas yaitu dengan melihat jumlah air yang tertampung dalam tabung skala, kemudian langsung dibalik sa,pai air dalam pipa terserap kedalam bola hitam (kemudian dibaca sebagai pembacaan pertama) setelah itu nalat dimasukkan kembali kedalam tana .
b.    Cambell stokes

1.     
2.     
3.     
4.     
5.     
6.     
7.     
8.     
9.     
 
Fungsi alat ini yaitu untuk mengetahui lamanya penyinaran matahari dalam satuan jam/persen, lamanya penyinaran yaitu 12 jam. Sinar matahar yang ditangkap oleh bola kaca yang sifatnya mengumpulkan sinar ketitik api yang tepat pada kertas pias. Maka kertas itu akan terbakar apabila terajadi penerimaan radiasi sinar matahari,  dari berkas-berkas yang terbakar ini dapat ditentukan berapa lama matahari bersinar pada hari tersebut.

 




 
Bagian-bagian  alat
1.    Bola kaca  pejal  berdiameter 10 – 15 cm  berfungsi meneima  sinar  matahari  yang  difokuskan pada suatu  titik
2.    Penahan (sumbu bola yang dihubungkan dengan lingkaran sumbu bola berfungsi untuk pengatur lintang  antara  bola  kaca dengan pengukur  lintang tempat
3.    Busur  meridian mengatur sudut kemiringan lensa
4.    Sekrup pengunci
5.    Sekrup pengatur letak horizontal  tubuh alat
6.    Tempat pias  yang  menghadap timur  barat
7.    Kerangka alat
8.    Dasar alat
9.    Water  pas
Kertas  pias  hanya  terbakar jika  kekuatan  dinar matahari 0,3  kalori atau lebih. Selisih antara  lebar kertas dengan parit  kurang  lebih 0.3 mm sehingga  musah dipasang dan dilepaskan terutama pada  waktu basah  oleh air  hujan. Tebal kertas kurang lebih 0,4 mm. garis tanda  jam berwarna putih melintang terhadap pembakaran.
Ketiga jenis  pias tersebut di atas  dipasang berdasarklan dengan letak  matahari
a.       Pias garis lurus  dipasang pada  bulan agustus
b.      Pias  lengkung dipasang pada bulan  juni
c.       Pias  lengkung pendek dipasang  pada bulan april
Cara kerja
Pada saat matahari  bersinar cerah (yaitu intensitas radiasi sinar  matahari sama  atau lebih besar dari 0,3  kalori cm-2 menit -1) Sinar  yang jatuh pada  bola  kaca akan dikumpulkan dan difokuskan pada suatu titik dan diarahkan pada kertas  pias. Kertas  pias  akan m,enerima  sinar dalam benntuk  titik  api dan meninggalkan  bekas  terbakar pada  kewrtas  pias-pias ini akan cekungan logam yang  terdapat  ada  titik api  oki panjang  bekas  terbakar pada  kertas  pias merupakan  lama penyinaran sinar matahari.

a.         Kertas  lengkung  panjang digunakan selam periode "Summer"  setempat
b.         Kertas  pias  garis  lurus digunakan selama  periode "Ekeuinoke" setempat
c.         Kertas pias lengkung pendek digunakan selama periode "winter' setempat lama penyinaran matahari juga dapat dinyatakan dengan  persentase selain dinyatakan dengan waktu saja.
J.        Alat Pengukur Temperatur Dan Suhu Tanah
a.     Termometer tanah berumput
Berfungsi untuk mengukur temperatur atau suhu tanah berumput pada masing-masing kedalamannya.







  Kedalaman 0 cm
  Kedalaman 2 cm
   Kedalaman 5 cm
   Kedalaman 10 cm
   Kedalaman 20 cm
 

Gambar 9: thermometer tanah
Bagian –bagian alat
1.    Thermometer tanah berbengkok yang ditanam dalam tanah pada kedalaman yang berbeda. Thermometer tanah berengkok ini adalah merupakan perubahan bentuk thermometer air raksa. Thermometer ini mempunyai kedalaman yanh berbeda yaitu 0 cm, 2 cm, 5cm, 10 cm, 20 cm, dan sudut kemiringan 45 derajat.
2.    Thermometer tanah tipe siwon dengan kedalaman 50 dan100 cm (disebut juga termometer berselubung loagam).

Cara kerja alat
Thermometer ini terdiri dari 7 buah alat yang pada bagian bawahnya ditanam dalam tanah, apabila alat ini terkena sinar matahari, maka suhutanah akan naik menyeababkan air raksa dalam reservoir thermometer akan naik dan menunjukkan sakaala pada pipa.
b.    Thermometer Tanah Gundul
Thermometer ini sama dengan termometer berumput yang membedakan hanya pada jenis tanahnya yaitu atanah gundul dan tanah berumput.



Gambar 10:thermometer tanah gundul
Cara Kerja
Pada dasarnya cara kerja dari alat ini hampir sama dengan termometer tanah berumput yaitu jika suhunya naik maka air raksa dalam reservoir akan naik dan menunjukkan skala pada pipa.
K.      Alat Pengukur Kecepatan Angin
a.     Cup counter Anemometer
Alat ini berfungsi untuk mengukur arah dan kecepatan angin rata-rata.




    

cup anemometer ada 3 jenis yaitu:
1.    Cup conter yang tingginya 0,5 meter
2.    Cup counter yang tingginya 2 meter
3.    Cup counter yang tingginya 6 meter
Bagian- bagian alat
1.    3 buah mangkok yang berpungsi untuk menangkap angin
2.    Counter (bilangannya) berfungsi mengetahui kecepatan angin.
3.    Tiang pennyangga yang berfungsi untuk menyangga alat.
Cara Kerja
Mangkok akan berputar karena tertiup angin dan akan berputar maka angka yang terdapat pada counter akan bertambah bilangannya dari counter tersebut akan diketahui arah dan kecepatan angin rata-rata. Dalam satuan km/ jam.






BAB III
HASIL TEMUAN LAPANGAN
A.      Gambaran Umum Lokasi Praktikum
Pada praktek lapang mata kuliah meteorology dan klimatiologi yang dilaksanakan di stasiun meteorology klimatiologi dan geofisika (BMKG) stasiun klimatiologi kabupaten maros propinsi sul-sel, badan meteorology klimatiologi dan geofisika stasiun meteorologi maritim paotere Makassar. Berfungsi untuk mengetahui curah hujan, arah angin, kelembaban udara, badan badan meteorology klimatiologi terdapat di kabupaten maros Sulawesi selatan, dimana terdapat alat-alat meteorology maritim paotere Makassar terletak di pinggir laut dan stasiun ini berfungsi untuk ke lautan, karena di stasiun ini untuk menghitung lamanya curah hujan, dan penguapan, penyinaran matahari, kedalaman laut dan kecepatan gelombang.
A.  Badan MeteorologidanGeofisika Kabupaten Maros
   Kabupaten Maros adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota Maros. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.619,12 km² dan berpenduduk sebanyak kurang lebih 250.000 jiwa.
   Daerah Maros yang merupakan daerah Karst, dengan bentukan lahan asal Fluival dan struktural, adalah daerah yang juga memiliki pusat informasi mengenai keadaan rata-rata cuaca dalam suatu wilayah yang hampir sama dengan daerah Pelabuhan Poetere, tujuan dilakukan dua tempat penelitian untuk mengetahui perbandingan baik berupa alat yang digunakan keadaan cuaca dan hal berkaitan lainnya, selain itu juga untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam penentuan keadaan cuaca dan iklim di kedua daerah tersebut.

B.   StasiunMeteoreologi dan Geofisika Pelabuhan Paotere
Pelabuhan Paotere terletak di sebelah utara kota Makassar. Jaraknya kira-kira tiga kilometer jika Anda dari Pantai Losari. Pelabuhan Paotere merupakan salah satu aset yang penting dari Kerajaan Gowa Tallo saat abad ke 14. Pelabuhan Paotere berperan penting saat Raja Gowa Tallo mengirimkan 200 kapal phinisi untuk berperang melawan penjajah Belanda. Warisan yang sangat berharga untuk dilupakan.
Selain itu meruapakan salah satu tempat di daerah makassar yang merupkaan tempat penelitian dan perhitungan curah hujan, angin, gelombang laut, tekanan udara. dll, yang merupakan data penting untuk menentukan keadaan cuaca disuatu wilayah, berdasarkan survei lapangan tersebut maka lokasi BMG pelabuhan Poetere merupakan daerah Praktek Lapang yang sesuai dengan mata kuliah Meteorologi dan Klimatologi.
B.       Hasil Observasi
Dari hasil pengamatan yang dilakukan di peroleh data-data sebagai berikiut:
1.    Perbedaan masing – masing lokasi praktik
a.    Badan metereologi dan klimatologi maros :
No
Nama Alat
Jumlah
1
Sangkar Meteorologi
2
2
Termometer
4
3
Barometer
1
4
Thermogrograf
1
5
Termometer apung
1
6
Campbel Stokes
1
7
Panci Penguapan
1
8
Penakar Hujan OBS
1
9
Helman
1
10
Stelwell dan Hokguage
1
Tabel 3.1 peralatan metereologi BMKG maros  
b.    stasiun maritim paotere makassar
No
Nama Alat
Jumlah
1
Sangkar Meteorologi
1
2
Termometer
4
3
Barometer
1
4
Thermogrograf
1
5
Termometer apung
1
6
Campbel Stokes
1
7
Panci Penguapan
1
8
Penakar Hujan OBS
1
9
Helman
1
10
Stelwell dan Hokguage
1
11
Anemometer
1
Tabel 3.2. peralatan metereologi STAMAR Paotere
Kedua lokasi praktek ini memang sama – sama memberikan informasi tentang keadaan cuaca. Namun yang menjadi perbedaan adalah : di BMG Maros informasi atau data mereka digunakan untuk keperluan pertanian, sedangkan di STAMAR Paotere Makassar data cuaca digunakan untuk keperluan maritim.
C.      Pembahasan
1.         Taman Alat           
    Taman alat alat metereologi pada umumnya yang terdapat pada setiap stasiun metereologi. Luas taman alat ini hanya tergantung pada jenis alat-alat yang dipasang di dalamnya. Tempat untuk membangun taman alat ini disesuaikan dengan jenis stasiun agar pengamatan dapat lebih optimal, misalnya taman alat untuk keperluan penerbangan di bangun dekat landasan terbang, taman alat-alat sinoptik dibangun pada tempat yang cuku representatif untuk daerah sekitarnya.
               Oleh karena itu hasil pengamatan dari berbagai stasium metereologi dan klimatologi dapat dibandingkan dengan stasiun lainnya tergantung dari penempatan dan metode pengamatan alatnya harus sama. Untuk mempermudah hal itu semua maka stasiun mereologi dan klimatologi harus dibuat taman alat dan sangkar mereologi untuk menempatkan alat-alat tersebut.
2.    Alat pengukur curah hujan
Alat pengukur curah hujan ada dua macam yaitu alat pengukur curah hujan tipe Hellman,Alat ini bekerja secara otomatis, tingginya 150 cm dari permukaan tanah. Alat ini berfungsi untuk mengukur besarnya curah hujan dalam satu hari tau 24 jam dalam satuan (mm) pengamatan yang dilakukan dimulai pada jam 07.00 pagi, dan alat pengukur curah hujan OBS (observatorium) , Alat ini bekerja secara manual, alat ini terbuat dari aluminium yang bentuknya menyerupai sebuah tabunh yang berbentuk corong, alat ini diacat putih atau cat perak untuk menghindarkan pengaruh radiasi sinar matahari yang menyebabkan penguapan. Pada mulut corong dibuat menyempit untuk menghindarkan terjadinya penguapan. Alat ini mempunyai tinggi 120 cm  dari permukaaan tanah yang diletakkan pada tempat terbuaka.
Alat ini berfungsi untuk mengukur jumlah curah huajan yang jatuh pada permukaan tanah selama 1 hari (24) jam, curah hujan ini dicatat dan diamati pada jam 07.00 pagi.
3.    Alat pengukur suhu udara
Alat pengukur suhu udara ada 4 macam antara lain :
1.    Termometer bola kering
2.    Termometer bola basah
3.    Termometer maksimum
4.    Termometer minimum
Alat pengukur suhu udara  dipengaruhi langsung oleh matahari Oleh Karena itu alat-alat tersebut harus ditempatakan pada tempat tertentu yaitu pada sangkar meteorology. Sangkar ini berfungsi untuk melindungi alat-alat pengukur suhu udara tersebut
4.    Alat pengukur penguapan
Penguapan adalah proses  perubahan air menjadi uap. Uap air  di udara berasal dari  penguapan air  di bumi. Kondensasi dan presipitasi  ini mengembalikan air  ke bumi. Alat pengukur  penguapan ini adalah EVAPORATION PAN (OPEN PAN) alat  ini berfungsi untuk  mengetahui besarnya  penguapan  radiasi langsung dari matahari , cara  kerja :Panci penguapan  diisi air setinggi 20 cm sehingga di atas rongga 5 cm pengukuran dilaksanakan  pada  permukaan air dalam keadaan  tenang di dalam tabung peredam riak. Untuk mengukur dan membaca skalanya, maka tabung  pengaman didekaatkan ke panci dengan maksud agar  permukaan air tetap  tenang dan tidak  terlalu  bergelombang. Sesudah  itu sekrup patrol diputar sambil melihat ujung  panci dari hungging  di dalam tabung  pengaman. Skrup pengontrol  yaitu berada  di atas penyangga hugging  berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan skala. Jika sikrup itu diputar kembali ke kanan maka tiang skala turun  angka  yang  dibaca adalah  angka  yang terdapat tegak lurus demngan sekrup pengontrol. Adapun skala yang terrtera pada skala adalah angka (1)  sampai (100)
Sedangkan termometer yang berada di  atas  permukaan air adalah  termometer  maksimum  dan termometer minimum. Termometer ini terletak di atas pelampung sehingga mempunyai  perahu, yang   pada kedua  termometer ini baik  maksimum maupun minimum  berada  di  tengah atau anntara kedua  sisi pengukuran termometer maksimum.. termometer minimum yang kecil setelah  di  tengah dan berguna sebagai  alat pengukur  suhu atau  temmperatur  minimum  air panci. Sedangkan termometer maksimum besar  berguna untuk mengukur suhu max air dalam panci.
5.    Alat pengukur radiasi matahari
Alat pengukur radiasi matahari ada dua yaitu cambell stokes Fungsi alat ini yaitu untuk mengetahui lamanya penyinaran matahari dalam satuan jam/persen, lamanya penyinaran yaitu 12 jam. Sinar matahar yang ditangkap oleh bola kaca yang sifatnya mengumpulkan sinar ketitik api yang tepat pada kertas pias. Maka kertas itu akan terbakar apabila terajadi penerimaan radiasi sinar matahari,  dari berkas-berkas yang terbakar ini dapat ditentukan berapa lama matahari bersianar pada hari tersebut,  Dan gumbellani,Prinsip alat adalah menangkap radiasi pada benda berbentuk bola sensor. Panas yang timbul akan menguapkan zat cair dalam bola hitam. Ruang uap zat cair berhubungan dengan tabung kondensasi. Uap zat cair yang timbul akan dikondensasi dalam tabung berbentuk buret yang berskala. Banyaknya air kondensasi sebanding dengan radiasi surya diterima oleh sensor dalam sehari. Pengukuran dilakukan sekali dalam 24 jam, yaitu pada pagi hari dibandingkan dengan alat yang pertama hasilnya lebih kasar.
6.    Alat pengukur kecepatan angin
Alat untuk mengukur kecepatan angin ialah Cup counter Anemometer. Alat ini berfungsi untuk mengukur arah dan kecepatan angin rata-rata.
Cup anemometer ada 3 jenis yaitu:
1.    Cup conter yang tingginya 0,5 meter
2.    Cup counter yang tingginya 2 meter
3.    Cup counter yang tingginya 6 meter
Pada dasarnya alat ini akan bekerja jika angin bertiup dari situlah kita dapat mengetahui berapa kecepatan angin dengan memperhatikan alat tersebut.








BAB IV
PENUTUP
A.      Kesimpulan
1.    Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala cuaca dalam ruang dan waktu yang terbatas.
2.    Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala cuaca secara umum dalam waktu yang lebih lama dan pada daerah relatif luas.
3.    Cuaca adalah keadaan udara pada suatu saat, dalam waktu singkat dan pada suatu tempat atau daerah tertentu yang lingkupnya sempit.
4.    Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah yang luas perubahan pada iklim yang dipengaruhi langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia yang merubah komposisi atmosfer yang akan memperbesar keragaman iklim teramati pada periode yang cukup panjang.
5.    Dalam Meteorology dan Klimatologi mengkaji aspek-aspek dan fenomena alam yang berkaitan dengan cuaca dan iklim. Namun semua dapat dilaksanakan dengan berbagai macam alat bantu sehingga semua dapat dikaji secara mudah tanpa mengeluarkan banyak tenaga dan pikiran.
6.    Alat - Alat Metereologi yang biasa digunakan untuk melakukan penelitian keadaan cuaca di permukaan bumi terdiri dari, Penakar hujan OBS, Penakar Hujan Otomatis Tipe Hilman, Open Pan / Evaporimeter, Cup Coenter Anemometer, Wind Vane Dan Force Indikator, Termometer Tanah, Thermometer Bola Kering Dan Termometer Bola Basah, Termometer Maximum dan Thermometer Minimum, Piche evaporrimeter, Gun Bellani, Cambell Stokes dan lain sebagainya. Ini merupakan alat bantu yang diguankan untuk meperoleh hasil pengukuran secara mudah.
7.    Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika mempunyai fungsi untuk melakukan penulisan hasil pembacaaan atau pengukuran alat meteorology.
B.       Saran
Cuaca di Bumi terkadang sulit untuk di prediksi. Ini dikarenakan bumi sedang mengalami kondisi yang kurang stabil, dan sering didengar bahwa bumi sedang mengalami penyakit Global Warming. Sehingga semua mahluk yang tinggal diatasnya sering merasakan suhu yang panas. Sehingga sebagai manusia yang di didik untuk menjadi manusia intelektual dan berakhlak harus memahami semua itu guna untuk melakukan tindakan yang dapat melestarikan alam tempat hidup semua mahluk. Cintai laingkungan adalah hal yang paling mulia dan bijaksana.
Diharapkan kepada mahasiswa agar dapat memahami unsus-unsur pembentukan cuaca dan iklim, juga dapat mengetahui cara kerja alat-alat metereologi dan klimatologi serta dapat  mengumpulkan dan megolah datanya.





 DAFTAR PUSTAKA

Ance,Gunarsih Karta Sapoetra, 1986. Klimatologi, Pengaruh  iklim tehadap  tanah dan tanaman. Bina Aksara. Jakarta.

Endra pradana. Meteorologi dan Klimatologi. Laboratoriun Geografi FPIPS IKIP MALANG

Umar Ramli. Meteorologi dan Klimatologi. Badan penerbit UNM. Makassar

Rafael Chandelfila, S. Govinatan. 1982.Cuaca (Pengantar Meteorologi dan klimatologi) Balai Pustaka.Jakarta.

Wariono, Dkk. 1987. Pengantar  Meteorologi dan Klimatolgi  Bina  ilmu. Surabaya.












 







No comments:

Post a Comment