LAPORAN PRAKTIKUM
METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI
DISUSUN
OLEH:
MARIO PUTRA ASRI
121 504 1018
PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
NEGERI MAKASSAR
2013
KATA PENGANTAR
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Puji
syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan
kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini . salam dan syalawat senantiasa
tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah membawah kita dari
alam kegelapan ke alam yang terang menderang.
Dalam
laporan ini penulis memaparkan tentang
prektek lapang meteorology dan klimatiologi yang di laksanakan di BMG Maros dan
Paotere,Kecamatan maros, Makassar.
Saran
dan kritik sangat diharapakan oleh penulis
dalam perbaikan laporan ini semoga
dengan adanya laporan ini dapat
bermanfaat bagi orang banyak dalam menambah pengetahuan..terima kasih
Wassalamu alaikum warahmatullahi
wabarakatu
Makassar , 5 April 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................... 2
Daftar
Isi.................................................................................... 3
Daftar
Gambar............................................................................ 4
Bab 1
Pendahuluan..................................................................... 5
A. Latar Belakang......................................................... 5
B. Tujuan Instruksional
Umum.................................... 5
C. Tujuan Instruksional
Khusus.................................... 5
D. Lokasi
Praktikum..................................................... 6
E. Waktu
Praktikum..................................................... 6
Bab
2 Kajian Teori...................................................................... 7
A. Pengertian............................................................... 7
B. Cabang-Cabang
Meteorologi..................................... 8
C. Cabang-Cabang
Klimatologi..................................... 8
D. Taman Alat............................................................. 9
E. Sangkar
Meteorologi................................................ 10
F. Alat Pengukur Curah
Hujan..................................... 11
G. Alat Pengukur Suhu
Udara....................................... 14
H. Alat Pengukur
Penguapan........................................ 17
I.
Alat Pengukur
Lamanya Penyinaran Dan Intensitas
Matahari.................................................................. 19
J. Alat Pengukur Temperatur Dan Suhu Tanah............ 23
K. Alat Pengukur Kecepatan
Angin.............................. 24
Bab
3 Hasil Temuan Lapangan.................................................... 26
A. Gambaran Umum Lokasi
Praktikum......................... 26
B. Hasil
Observasi........................................................ 27
C. Pembahasan............................................................ 29
Bab
4
Penutup............................................................................ 33
A. Kesimpulan............................................................. 33
B. Saran....................................................................... 34
Daftar
Pustaka............................................................................ 35
Lampiran.................................................................................... 36
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1: Taman
Alat............................................................................. 9
Gambar 2: Penakar Hujan
Tipe Hellman................................................. 11
Gambar 3: Penakar Hujan
Tipe OBS....................................................... 13
Gambar 4: Thermometer
Maksimum....................................................... 16
Gambar 5: Thermometer
Minimum......................................................... 16
Gambar 6: Open Pan
Evaporimeter......................................................... 18
Gambar 7: Gun
Bellani............................................................................ 20
Gambar 8: Cambell
Stokes...................................................................... 21
Gambar 9: Thermometer
Tanah.............................................................. 23
Gambar 10: Thermometer
Tanah Gundul................................................ 24
Gambar 11: Cup Counter
Anemometer................................................... 25
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dalam hal ini setiap pengetahuanyang masih dalam
tataran konsep maka butuh di benarkan dalam bentuk aplikasi dalam dunia
realitas. Dalam setiap pengetahuan butuh di ilmiahkan merubah menjadi ilmu,
sehingga semua dapat dibenarkan dan diterima oleh orang lain.
Pelajaran yang telah diperoleh dalam ruang kuliah
tidak hanya cukup pada pengethauna konsep maka butuh dibenarkan dalam bentuk
pengkajian. Yakni dalam aplikasi dilapangan. Olehnya itu setiap mata kulaih
Geografi perlu lebih dikaji kembali pada lapangan.
Dari itu semua maka mata kuliah meteorology dan
klimatologi perlu dikaji dalam lapangan. Maka dipilih tempat untuk Badan
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Paotere dan Kabupaten Maros.
Yang kemudian disusun semua hasil pelajaran dalam bentuk laporan.
B. Tujuan
Instruksional Umum
Mahasiswa
dapat memahami unsur-unsur pembentukan cuaca/iklim, juga
dapat memahami cara kerja alat-alat meteorologi/klimatologi serta dapat
mengumpulkan dan mengolah datanya.
C.
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah pelaksanaan praktek lapangan ini mahasiswa
diharapkan dapat :
1.
Mengetahui cara kerja dan kegunaan alat
pengukuran curah hujan
2.
Memahami cara kerja dan kegunaan
alat pengukuran tekanan udara
3.
Mengetahui cara kerja dan kegunaan alat
pengukuran kelembaban udara
4.
Mengetahui cara kerja dan kegunaan
alat pengukuran temperature
5.
Mengetahui cara kerja dan kegunaan
alat pengukuran radiasi
6.
Mengetahui cara kerja dan kegunaan
alat pengukuran penguapan
7.
Mengetahui cara kerja dan kegunaan
alat pengukuran arah dan kecepatan angin
8.
Mengetahui cara kerja dan kegunaan
alat pengukuran intensitas penyinaran matahari
9.
Menngumpulkan dan mengolah data cuaca
D. Lokasi Praktikum
Lokasi praktek ini dilaksanakan di Stasium Meteorology
Maritim Paotere Makassar dan Badan Meteorologi dan Geofisika(BMG) Kabupaten
Maros Propinsi Sulawesi Selatan.
E. Waktu
praktikum
Praktek Praktek
lapang ini dilaksanakan pada hari/ tanggal, jum’at 5 april
2013. Waktu : 7.30 sampai selesai
BAB
II
KAJIAN TEORI
A.
Pengertian
Meteorologi berasal dari kata Yunani, yaitu
meteoros, yang artinya benda yang ada dalam udara dan logos artinya ilmu
atau kajian. Jadi, meteorologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari
proses fisis dan gejala cuaca yang terjadi didalam atmosfer terutama pada
lapisan.
Cuaca dan iklim selalu menyertai dan mempengaruhi
kehidupan manusia dibumi. Nahkoda kapal, pilot pesawat terbang, nelayan dan
petani adalah sebagian banyak dari sekian banyak orang yang sangat memerlukan
keterangan atau data cuaca dan iklim untuk melaksanakan pekerjaannyadengan
baik. Oleh karena itu, pengertian tentang cuaca dan iklim perlu dipelajari
untuk mendapat suatu pertimbangan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Cuaca adalah rata-rata kondisi atmosfer pada suatu
tempat tertentudengan waktu yang relatif singkat. Udara merupakan benda gas
yang menyelubungi bumi dengan ketinggian tertentu, tidak berwarna, tidak
berbau,tidak dapat dilihat, dan tidak dapat dirasakan, kecuali dalam keadaan
bergerak (angin). Cuaca wilayahnya relatif sempit dan senantiasa cepat berubah
setiap saat dari waktu ke waktu. Cuaca diamati dan dipelajari secara rutin oleh
meteorology dan geofisika yang hasilnya digunakan untuk kepentingan
penerbangan, pelayaran dan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan cuaca.
Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca dari
satu wilayah yang luas dan diperhitungkan dalam jangka waktu yang lama, antara
30-100 tahun. Ilmu yang mempelajari cuaca disebut meteorology dan ilmu yang
mempelajari iklim adalah klimatologi.
Meteorology adalah ilmu yang mempelajari
gejala-gejala cuaca dalam ruang dan jangka waktu yang terbatas, sedangkan
klimatologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala cuaca secara
umumdalam waktu yang lebih lamadan pada daerah yang relative luas.
B.
Cabang-Cabang Meteorologi
1.
Agrometeorologi,
yang khusus mempelajari meteorology yang berkaitan dengan pertanian
2.
Meteorologi maritim, yang mempelajari hubungan
antara cuaca dan fenomena kelautan
3.
Aerologi, mempelajari keadaan cuaca di lapisan yang
tinggi
C. Cabang-Cabang
Klimatologi
1.
Klimatologi
fisik, bagian dari klimatologi yang mempelajari terjadinya berbagai jenis
ikliim berdasarkan proses-proses fisik dalam atmosfer
2.
klimatologi regional, mempelajari penyebarran iklim di
berbagai daerah
3.
bioklimatologi, mempelajari hubungan antar iklim
dengan kehidupan tumbuhan dan hewan
4.
mikroklimatolgi,mempelajari iklim pada lapisan udara
terdekat dengan permukaan bumi (2 meter)
5.
paleoklimatologi, mempelajari keadaan iklim pada zaman
dahulu atmosfer melindungi manusia dari sinar matahari dan meteor-meteor.
Keberadaan atmosfer memperkecil
perbedaan temperature siang dan malam. Hujan merupakan salah satu bentuk
presipitasi yang paling dominant pada daerah tropika seperti Indonesia, selain
berpungsi sebagai pengendali terhadap berbagai faktor agroekologi terutama
tanah, hama dan penyakit, dan sumber daya air secara aktifisial OKI, curah
hujan dalam bentuk penyebarannya atau pola curah hujan merupakan penentu
utama dalam penentuan jadwal dan pola tanaman .
Namun disadari bahwa curah hujan
bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi dan perlu dipertimbangakan dalam
penentuan jadawal dan pola tanam pada suatu lokasi atau wilayah. Faktor-faktor
lain yang ikut berperan dalam unsure-unsur iklim adalah radiasi surya, suhu
kelembaban udara, dan kecepatan angina serta faktor-faktor lain seperti tanah,
biologi dan sosia; ekonomi.
Unsur iklim yang sangat mempengaruhi
lapangan produksi seperti :
a.
Cahaya matahari, kadar pengaruh unsur cahaya dalam
kegiatan asimilasi tumbuhan ditentukan oleh intensitas cahaya matahari,
kualitas cahaya matahari ditentukan oleh sintera hujan daun , kegiatan stomata
pembemntukan anthocyanin, suhu organ-organ permukaan tanah, abserbsi hijau
daun, permaebilitan, pernapasan dan aliran protoplasma.
b.
Suhu, suhu udara memberi pengaruh langsung terhadap
lapang produksi terutama dalam mempengaruhi pertumbuhan.
c.
Air merupakan pelarut garam-garam mineral dalam tanah
yang larutnya menjadi medium untuk mengirimakan zat hara kepada tanaman yang
tumbuh, air yang berlebihan menyebabkan kekurangan udara dalam tanah sehingga
mempengaruhi kemampuan tanaman air.
d.
Udara komposisinya dalam tanah tergantung adanya
rongga, rekasi kimia, dan pertukaran gas.
Curah hujan selain bervariasi menurut lokasi atau
daerah juga bervariasi menurut waktu dalam harian, bulanan, musiman, dan bahkan
tahunan. Variasi ini disebabkan tidak mencakupnya pola curah hujan dari tahun
ke tahun. Ketidak mantapan pola ini bukan hanya masaalah bagi daerah basah
untuk mengurangi resiko dari masalah tersebut, maka diperlukan suatu prakiraan
iklim/musim yang jitu.
D.
Taman Alat
Dalam
melakukan pengamatan terhadap unsure-unsur metereologi, tentu memerlukan
beberapa alat yang tepat dalam pengukuran. Ketelitian dalam suatu pengamatan
tergantung oleh beberapa faktor, diantaranya ketelitian alat, obserfasi, metode
yang digunakan sertas pemasangan penempaan alat-alat. Oleh karena itu hasil
pengamatan dari berbagai stasium metereologii dan klimatologi dapat
dibandingkan pengamatan alatnya harus sama. Untuk mempermudah hal tersebut maka
semua stasiun metereologi dan klimatologi harus dibuat taman alat dan sangkar
metereologi untuk memgamankan alat-alat tersebut.
Gambar 1: Taman alat
E.
Sangkar Meteorologi
Sangkar metereologi
dipasang dalam taman alat yang berbentuk seperti rumah. Dalam sangkar
metereologi dipasang alat-alat seperti thermometer bola kering dan thermometer
basah, thermometer maximum dan evaporasi jenis piche. Ke semua alat ini
dipasang didalam sangkar agag hasil pengamatan dari pempat dan waktu yang
berbeda dapar dibandingkan. Selain itu alat dapat terlindungi dari raiasi
matahari langsung (panas), hujan(dingin), dan debu, sehingga data yang
diperoleh dapat akurat.
Sangkar
metereologi haruslah dibuat dari kayu yang kuat aga tahan terhadap berbagai
perubahan cuaca. Sangkar sengaja di cat putih agar tidak banyak menyerap
panas matahari. Sangkar metereologi di pasang di atas tanah dengan ketinggian
120 cm. kaki sangkar sengaja dipasangi beton agarkuat walaupun tertiup angina
kencang. Pada dindig sangkar ini dibuat kisi-kisi yang memungkinkan terjadinya
aliran udara sehingga temperature dan kelembapan dalam sangkar seimbang dengan
diluar sangkar. Adapun pintu sangkar menghadap ke utara dan keselatan. Hal ini
di karenakan agar alat yang ada didalamnya tidah terkena radiasi matahari
secara langsung. Jika matahari ada di utara khatulistiwa maka pintu yang
menghadap ke selatan yang buka, bugitu juga sebaliknya.
F.
Alat Pengukur Curah Hujan
Alat pengukur curah hujan ada dua
macam yaitu alat pengukur curah hujan tipe Hellman dan alat pengukur curah
hujan OBS (observatorium).
1) Alat Pengukur Hujan Type Hellman.
Alat ini bekerja secara otomatis,
tingginya 150 cm dari permukaan tanah. Alat ini berfungsi untuk mengukur
besarnya curah hujan dalam satu hari tau 24 jam dalam satuan (mm) pengamatan
yang dilakukan dimulai pada jam 07.00 pagi
|
Gamba 2: Penakar Hujan tipe Hellman
Bagian-abagian alat
1.
Mulut corong yang berpungsi sebagai tempat masuknaya air hujan
yang berdiameter 200 cm
2.
Logam selubung alat yang berbentuk selinder dan berpintu
lebar.
3.
Penampung air
4.
Pelampung yang terdapat dalam penampung air.
5.
Pias Hellman yang dipasang melingkar pada selinder Hellman
tempat grafik tertera,
6.
Pena penacatatan sebagai pencatat intensiatas hujan pada
grafik,
7.
Jam Hellman ayang berbentuk selinder ayang berputar lengkap
dengan kunci pemutar
8.
Pipa penghubung corong dengan pelampung.
9.
Pipa Happel yang berfungsi seabagai tempat yang
dilalui air lebih yang tumpah adari pelampung.
10. Gealas ukur berskala.
Cara Kerja Alat :
Pada saat terjadi hujan, air huajan
ayang jatuh akan masuak kedalam mulut corong kermudian diteruskan dalam saluran
pelampung. Bila huajan berlanhsung terus, maka pelampung akan terangkat adan
pena pencatat akan terangkat pula dan akan membentuk grafik pada kertas pias,
bila pena pencatat telah menunjukakan angka 10 maka penah tersebut akan kembali
ke angka nol begitu seterusnya sampai hujan berhenti adan apabiala air dalam
pelampung telah penuh maka pada kertas pias akan terdapat dua garis yaitu:
a. Garis vertical yang menunjukkan
besar kecilnya curan hujan.
b. Garis horizontal yang menunjukkan
jam (waktu) sealama turunnya hujan.
Jumlah curah hujan dalam sehari
berdasarkan grafik yang ditunjukkan pada kertas pias dapat dihitung dengan
rumus :
(d
x 10) + Y mm
dimana :
d = Berapa kali tecapai
curah hujan dalam 10 mm
Y = nilai skala terakhir yang ditunjukkan
pada grafik
Pada
setiap penggunaan pias baru , pena harus dikembalikan pada angka nol. Jika
curah hujan setempat rendah dan penah tidak mencapai angka nol , maka kita
dapat menambahkan air dengan bantuan gelas ukur dengan ketentuan bahwa air yang
ditambahkan harus ducatat jumlahnya.
Misalnya : Keduduakan terakhir dari
pena pencatat menunjukkan 7mm maka untuk mengembalikan ke skala nol harus
ditambah air dalam tabung sebanyak 3 mm. Setelah skala nol pias Hellman kembali
pada selinder jam tersebut. Setelah kertas pias terpasang maka selinder jam
dikembaliakan pada tempat semuala setelah kunci pemuta pernya diputar, sehingga
selinder terpawang dengan posisi teagak pada sumbu putarnya.
2) Alat Penakar Hujan Tipe OBS
(Observatorium)
Alat ini bekerja secara manual, alat
ini terbuat dari aluminium yang bentuknya menyerupai sebuah tabunh yang
berbentuk corong, alat ini diacat putih atau cat perak untuk menghindarkan
pengaruh radiasi sinar matahari yang menyebabkan penguapan. Pada mulut corong
dibuat menyempit untuk menghindarkan terjadinya penguapan. Alat ini mempunyai
tinggi 120 cm dari permukaaan tanah yang diletakkan pada tempat terbuaka.
Alat ini berfungsi untuk mengukur
jumlah curah huajan yang jatuh pada permukaan tanah selama 1 hari (24) jam,
curah hujan ini dicatat dan diamati pada jam 07.00 pagi.
Gambar 3: penakar hujan tipe OBS
Bagian-bagian alat:
1. Mulut corong, berdiameter 100cm
berpungsi sebagai tempat masuknya air hujan.
2. Penampung, untuk menampung air
semenatara.
3. Kran, berfungsi untuk mengeluarkan
air dari penampung.
4. Gelas ukur, berfungsi untuk mengukur
jumlah curah hujan.
5. Dasar alat, berfungsi sebagai tempat
tumpuan alat.
Cara kerja:
Air hujan yang jauh kepermukaan bumi
akan masuk melalui mulut corong dan diteruskan kedalam bak penampung yang
dialirkanmelalui pipa sempit yang ada diujung corong penakar, air dalam tabung
tersebut ditakar dengan cara air yang berada dalam reservoir dikeluarkan
melalui kran dan diamasukkan dalam gelas ukur.Penunjukan intensitas air dalam
gelas ukur menunjukkan jumlah curah hujan dalam 1 hari (24 ajam)
a. Bila tidak ada hujan,maka data
ditulis (-)
b. Bila hujan lebih kecil dibulatkan ke
nol (0)
c. Bila hujan lebih besar dari nol
ditulis (1)
G.
Alat Pengukur Suhu Udara
Alat
pengukur suhu udara ada 4 macam antara lain :
1. Termometer bola kering
2. Termometer bola basah
3. Termometer maksimum
4. Termometer minimum
Alat pengukur suhu udara
dipengaruhi langsung oleh matahari Oleh Karena itu alat-alat tersebut harus
ditempatakan pada tempat tertentu yaitu pada sangkar meteorology. Sangkar ini
berfungsi untuk melindungi alat-alat pengukur suhu udara tersebut. Ada dua
jenis sangkar meteorology yaitu :
a. Sangkar dengan ketinggian 20 cm.
b. Sangkar denganketinggian 2 cm
Sangkar meteorologi ini dibuat dengan ketentuan sebagai
berikut:
1. Terbuat dari kayu yang bercat putih
2. Mempunyai dua buah pintu dimana
pintunya dibuat bersekat-sekat supaya udara tidak bisa keluar masuk.
3. Pintunya menghadap dari utara ke
selatan.
4. Ditempatkan pada tempat yang terbuka
agar aliran udara tidak terganggu.
1.
Termometer bola kering
Alat ini berfungsi
untuk mengukur kelembaban udara. Pada prinsipnya alat ini hampir
sama dengan thermometer bola basah yang membedakan
hanya pada cara kerjanya. Alat ini bekerja melalui
proses pemuatan. Jika suhu naik, air raksa dalam pipa kapiler akan
memuai dan bergerak naik.
Cara menghitung dengan
rumus:
RH = (BK – BB) X Tabel
Suhu udara rata-rata = 2 x jam 7 + jam 14 +jam
15
Jadi
selisih angka yang diperoleh dari alat itu,
merupakan besarnya kelembaban pada saat itu. Tetapi apabila ledua
alat tersebut hasilnya sama maka ini berarti kelemmbaban
udara dalam keadaan jernih.
2.
Termometer bola basah
Alat ini berfungsi untuk
mengukur suhu udara. Pada saaat pengukuran alat ini dipasang
berdampingan dengan bola kering pada tiang statis. Termometer ini terdiri dari
tabung gelas yang didalamnya terdapat pipa kapiler. Pada ujung
yang lain dihubungkan dengan air yang ada pada bak
(dihubungkan dengan kain muslin dan baik air
dihubungkan dengan udara luar)
Cara kerja :
Termometer bola basah
dalam proses kerjanya dihuibungkan dengan udara luar
melalui kain muslin yang dihubungkan dengan air. Pada
dasarnya alat ini bekerja melalui proses penguapan. Pada
saaat suhu nai,k maa air yang ada pada kain mudslin
akan menguap sehingga air raksa dalam pipa
kapiler bergeak turuin dan mennyusut
3.
Termometer maksimum
Thermometer ini berfungsi untuk
mengetahui suhu maksimum dalam jangka waktu tertentu, biasanya
dalam jangka waktu satu hari. Tetapi di atas reservoid terdapat
suatu bagian yang sempit karena adanya stip kaca. Jika suhu
naik air raksa dalam reservoir a kan memmuai dan dipaksa melalui bagian
sempit ke dalam pipa kapiler. Jika suhunya turun,
air raksa dalam pipa kapiler tidak kembali dalam
reseervoir karena tertahan bagian yang sempit.
Gambar 4: Thermometer Maksimum
Bagian-bagian alat
1.
reservoir air
raksa
2.
pipa kapiler
berskala
3.
penyempitan
4.
indeks
4.
Termometer minimum
Termometer ini berfungsi
untuk mengukur suhu terendah dalam waktu
tertentu yaitu dalam waktu satu hari. Di dalam
pipa kapiler terdapat stip kaca karena reaksi alkohol
tidak seberapa cepat. Maka reservoir termometer ini
dapat dibuat dalam bentuk tapak kuda
|
Gambar 5: Thermometer Minimum
Bagian-bagian alat
1. Pipa kapile
2. Stip kaca
3. Reservoir alcohol
4. indeks
cara kerja :
Jika terdapat penurunan suhu
udara maka alcohol dalam reservoir akan menyumbat sehingga alcohol
dalam pipa kapiler akan mengisi ruang hampa yang terjadi dalam
reservoir, sehingga indeks yang ada dldam pipa kapile ikut
menggesser sesuia dengan penurunan suhu udara saaat itu
Bila suhu udara naik,
maka alcohol akan memuai mengisi atau mendesak alcohol dalam
pipa kapiler sehingga permmukaannya akan naik. Namun
indeks akan teap pada tempatnya. Bila suhu udara turun lagi dan
lebih rendah dari semula maka alcohol dalam pipa kapiler akan
turun dan lebih rendah dari yang semula.sehingga alcohol daam
pipa kapiler akan turun dan tingginya sesuai dengan
angka yang ditunjukkkan dalam suatu indeks. Jika s uhu udara turun
lagi sampai di bawah angka penurunan yang kedua, ini
merupakan suhu udara yang terendah yang tercapai dalam
periode tersebut. Dan bila periode harian, maka
waktu pengamatan hanya dilakukan satu kali yaitu pada waktu
siang hari sebagai waktu pengamatan kedua dari pengamatan cuaca yang pada
umumnya dilakukan pada setiap stasiun. Sedangkan pengamatan pada periode/hari
berikutnya, maka permukaan alkohol pada pipa kapiler harus dikembalikan dengan
cara indeks dimiringkan kea rah suhu yang tinggi.
Temperatur yang terendah dan
tecapai pada suatu saat ditunjukkan oleh suatu stip
kaca yang terdapat dalam bejana kapiler. apabila temperatur itu turun
maka stip kaca dibawa oleh kekuatan alcohol, akan tetap
pada tempatnya jika temperature naik. Jadi ujung stip menunjukkan
temperature yang terendah.
H.
Alat Pengukur Penguapan
Penguapan adalah proses
perubahan air menjadi uap. Uap air di udara berasal dari penguapan
air di bumi. Kondensasi dan presipitasi ini mengembalikan air
ke bumi. Alat pengukur penguapan ini adalah EVAPORATION PAN (OPEN PAN)
alat ini berfungsi untuk mengetahui besarnya penguapan
radiasi langsung dari matahari.
|
Gambar 6 : Open Pan evaporimeter
Bagian-bagian alat
1. Panci untuk menampung
air yang berdiameter 120 cm dan tinggi 30 cm
2. Hook geuge (batang berskala)
untuk mengetahui ketinggian air dalam panic
3. Stiff well (bejana) untuk
menempakkan hook geuge sehingga mudah pembacaan
4. Kayu penopang untuk
penyangga panic sehingga tidak bersentuhan dengan tanah
karena tanah menngandung panas yang akan menambah penguapan
5. Temometer air untuk mengukur suhu air
permukaan
Rumusnya
Thermometer maksimum - termometer minimum
2
cara kerja :
Panci penguapan diisi air
setinggi 20 cm sehingga di atas rongga 5 cm pengukuran dilaksanakan
pada permukaan air dalam keadaan tenang di dalam tabung peredam
riak. Untuk mengukur dan membaca skalanya, maka tabung pengaman
didekaatkan ke panci dengan maksud agar permukaan air tetap tenang
dan tidak terlalu bergelombang. Sesudah itu sekrup patrol
diputar sambil melihat ujung panci dari hungging di dalam
tabung pengaman. Skrup pengontrol yaitu berada di atas
penyangga hugging berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan skala. Jika
sikrup itu diputar kembali ke kanan maka tiang skala turun angka
yang dibaca adalah angka yang terdapat tegak lurus demngan
sekrup pengontrol. Adapun skala yang terrtera pada skala adalah angka (1)
sampai (100)
Sedangkan termometer yang berada
di atas permukaan air adalah termometer maksimum
dan termometer minimum. Termometer ini terletak di atas pelampung sehingga
mempunyai perahu, yang pada kedua termometer ini
baik maksimum maupun minimum berada di tengah atau
anntara kedua sisi pengukuran termometer maksimum.. termometer minimum
yang kecil setelah di tengah dan berguna sebagai alat
pengukur suhu atau temmperatur minimum air panci.
Sedangkan term,ometer maksimum besar berguna untuk mengukur suhu max air
dalam panic
I.
Alat Pengukur Lamanya Penyinaran Dan
Intensitas Matahari
a. Radiameter Gun Bellani
Berfungsi untuk mengukur
intensitas matahari secara komulatif pada suatu periode (harian)
yang dinyatakan dalan suatu kalori
Gambar 7: gun bellani
Bagian-bagian alat
1. Bola timah hitam
yang dilapisi oleh zat hidroskopis yang berfungsi untuk
mennyerap sinar matahari
2. Bola kaca
3. Air murni
4. pipa kaca berskala
Tinggi alat secara keseluruhan adalah 64 cm.
Radiator Gun bellani ini dipasang pada sebuah tabung yang ditanam
di dalam tanah. Juga yang nampak dari luar hanya bola kacanya
karena ada pennyangga bola kaca yang posisisnya sejajar
dengan per mukaan tanah sehingga sinar matahari dapat jatuh dengan
tepat pada alat.sehingga pipa kaca dari alat ini tersem bunyi
dalam tabung di dalam tanah.
Cara
kerja
Sinar matahari pada pagi
hari pertama kali tiba pada permukaan kuba kaca, kemudian diteruskan lewat
ruang hampa dalam bentuk panas dan tiba pada permukaan berwarna
hitam. Warna hitam pada tembaga dimaksudkan agar semua radiasi tiba dipermukaan
bola tembaga dan dirubah dalam bentuk energi kalor. Sehingga keadaan suhu dalam
tabung bertambah. Suhu yang tinggi itu digunakan untuk menguapkan ait dalam
bola hitam. Makin tinggi intensitas radiasi matahari makain banyak pula air
yang menguap, uap ini selanjutnya akan masuk kedalam tabung buret. Sehingga uap
air tadi dirubah dalam bentuk cair.
Untuk mengetahui intensutas yaitu
dengan melihat jumlah air yang tertampung dalam tabung skala, kemudian langsung
dibalik sa,pai air dalam pipa terserap kedalam bola hitam (kemudian dibaca sebagai
pembacaan pertama) setelah itu nalat dimasukkan kembali kedalam tana .
b. Cambell stokes
|
Fungsi
alat ini yaitu untuk mengetahui lamanya penyinaran matahari dalam satuan
jam/persen, lamanya penyinaran yaitu 12 jam. Sinar matahar yang ditangkap oleh
bola kaca yang sifatnya mengumpulkan sinar ketitik api yang tepat pada kertas
pias. Maka kertas itu akan terbakar apabila terajadi penerimaan radiasi sinar
matahari, dari berkas-berkas yang terbakar ini dapat ditentukan berapa
lama matahari bersinar pada hari tersebut.
Bagian-bagian
alat
1. Bola kaca pejal
berdiameter 10 – 15 cm berfungsi meneima sinar matahari
yang difokuskan pada suatu titik
2. Penahan (sumbu bola yang dihubungkan
dengan lingkaran sumbu bola berfungsi untuk pengatur lintang antara
bola kaca dengan pengukur lintang tempat
3. Busur meridian mengatur sudut
kemiringan lensa
4. Sekrup pengunci
5. Sekrup pengatur letak
horizontal tubuh alat
6. Tempat pias yang
menghadap timur barat
7. Kerangka alat
8. Dasar alat
9. Water pas
Kertas pias hanya
terbakar jika kekuatan dinar matahari 0,3 kalori atau lebih.
Selisih antara lebar kertas dengan parit kurang lebih 0.3 mm
sehingga musah dipasang dan dilepaskan terutama pada waktu
basah oleh air hujan. Tebal kertas kurang lebih 0,4 mm. garis
tanda jam berwarna putih melintang terhadap pembakaran.
Ketiga jenis pias
tersebut di atas dipasang berdasarklan dengan letak matahari
a. Pias garis lurus dipasang
pada bulan agustus
b. Pias lengkung dipasang pada
bulan juni
c. Pias lengkung pendek
dipasang pada bulan april
Cara kerja
Pada saat matahari bersinar
cerah (yaitu intensitas radiasi sinar matahari sama atau lebih
besar dari 0,3 kalori cm-2 menit -1) Sinar
yang jatuh pada bola kaca akan dikumpulkan dan difokuskan pada
suatu titik dan diarahkan pada kertas pias. Kertas pias akan
m,enerima sinar dalam benntuk titik api dan
meninggalkan bekas terbakar pada kewrtas pias-pias ini
akan cekungan logam yang terdapat ada titik api oki
panjang bekas terbakar pada kertas pias merupakan
lama penyinaran sinar matahari.
a.
Kertas lengkung panjang digunakan selam periode
"Summer" setempat
b.
Kertas pias garis lurus digunakan
selama periode "Ekeuinoke" setempat
c.
Kertas pias lengkung pendek digunakan selama periode
"winter' setempat lama penyinaran matahari juga dapat dinyatakan
dengan persentase selain dinyatakan dengan waktu saja.
J.
Alat Pengukur Temperatur Dan Suhu Tanah
a. Termometer
tanah berumput
Berfungsi untuk mengukur temperatur
atau suhu tanah berumput pada masing-masing kedalamannya.
|
Gambar 9: thermometer tanah
Bagian –bagian alat
1. Thermometer tanah berbengkok yang
ditanam dalam tanah pada kedalaman yang berbeda. Thermometer tanah berengkok
ini adalah merupakan perubahan bentuk thermometer air raksa. Thermometer ini
mempunyai kedalaman yanh berbeda yaitu 0 cm, 2 cm, 5cm, 10 cm, 20 cm, dan sudut
kemiringan 45 derajat.
2. Thermometer tanah tipe siwon dengan
kedalaman 50 dan100 cm (disebut juga termometer berselubung loagam).
Cara kerja alat
Thermometer ini terdiri dari 7 buah
alat yang pada bagian bawahnya ditanam dalam tanah, apabila alat ini terkena
sinar matahari, maka suhutanah akan naik menyeababkan air raksa dalam reservoir
thermometer akan naik dan menunjukkan sakaala pada pipa.
b. Thermometer
Tanah Gundul
Thermometer ini sama dengan
termometer berumput yang membedakan hanya pada jenis tanahnya yaitu atanah
gundul dan tanah berumput.
Gambar 10:thermometer tanah gundul
Cara Kerja
Pada dasarnya cara kerja dari alat
ini hampir sama dengan termometer tanah berumput yaitu jika suhunya naik maka
air raksa dalam reservoir akan naik dan menunjukkan skala pada pipa.
K.
Alat Pengukur Kecepatan Angin
a. Cup counter Anemometer
Alat ini berfungsi untuk mengukur
arah dan kecepatan angin rata-rata.
|
1. Cup conter yang tingginya 0,5 meter
2. Cup counter yang tingginya 2 meter
3. Cup counter yang tingginya 6 meter
Bagian- bagian alat
1. 3 buah mangkok yang berpungsi untuk
menangkap angin
2. Counter (bilangannya) berfungsi
mengetahui kecepatan angin.
3. Tiang pennyangga yang berfungsi
untuk menyangga alat.
Cara Kerja
Mangkok akan berputar karena tertiup
angin dan akan berputar maka angka yang terdapat pada counter akan bertambah
bilangannya dari counter tersebut akan diketahui arah dan kecepatan angin
rata-rata. Dalam satuan km/ jam.
BAB
III
HASIL TEMUAN LAPANGAN
A.
Gambaran Umum Lokasi Praktikum
Pada
praktek lapang mata kuliah meteorology dan klimatiologi yang dilaksanakan di
stasiun meteorology klimatiologi dan geofisika (BMKG) stasiun klimatiologi
kabupaten maros propinsi sul-sel, badan meteorology klimatiologi dan geofisika
stasiun meteorologi maritim paotere Makassar. Berfungsi untuk mengetahui curah
hujan, arah angin, kelembaban udara, badan badan meteorology klimatiologi
terdapat di kabupaten maros Sulawesi selatan, dimana terdapat alat-alat
meteorology maritim paotere Makassar terletak di pinggir laut dan stasiun ini
berfungsi untuk ke lautan, karena di stasiun ini untuk menghitung lamanya curah
hujan, dan penguapan, penyinaran matahari, kedalaman laut dan kecepatan
gelombang.
A.
Badan
MeteorologidanGeofisika Kabupaten Maros
Kabupaten Maros adalah salah satu
Daerah Tingkat II di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten
ini terletak di Kota Maros. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.619,12 km²
dan berpenduduk sebanyak kurang lebih 250.000 jiwa.
Daerah Maros yang merupakan
daerah Karst, dengan bentukan lahan asal Fluival dan struktural, adalah daerah
yang juga memiliki pusat informasi mengenai keadaan rata-rata cuaca dalam suatu
wilayah yang hampir sama dengan daerah Pelabuhan Poetere, tujuan dilakukan dua
tempat penelitian untuk mengetahui perbandingan baik berupa alat yang digunakan
keadaan cuaca dan hal berkaitan lainnya, selain itu juga untuk mengetahui
kelebihan dan kekurangan dalam penentuan keadaan cuaca dan iklim di kedua
daerah tersebut.
B.
StasiunMeteoreologi
dan Geofisika Pelabuhan Paotere
Pelabuhan Paotere terletak di sebelah utara kota Makassar. Jaraknya
kira-kira tiga kilometer jika Anda dari Pantai Losari. Pelabuhan Paotere
merupakan salah satu aset yang penting dari Kerajaan Gowa Tallo saat abad ke
14. Pelabuhan Paotere berperan penting saat Raja Gowa Tallo mengirimkan 200
kapal phinisi untuk berperang melawan penjajah Belanda. Warisan yang sangat
berharga untuk dilupakan.
Selain itu meruapakan salah satu tempat di daerah makassar yang merupkaan
tempat penelitian dan perhitungan curah hujan, angin, gelombang laut, tekanan
udara. dll, yang merupakan data penting untuk menentukan keadaan cuaca disuatu
wilayah, berdasarkan survei lapangan tersebut maka lokasi BMG pelabuhan Poetere
merupakan daerah Praktek Lapang yang sesuai dengan mata kuliah Meteorologi dan
Klimatologi.
B.
Hasil
Observasi
Dari
hasil pengamatan yang dilakukan di peroleh data-data sebagai berikiut:
1. Perbedaan
masing – masing lokasi praktik
a. Badan
metereologi dan klimatologi maros :
No
|
Nama
Alat
|
Jumlah
|
1
|
Sangkar
Meteorologi
|
2
|
2
|
Termometer
|
4
|
3
|
Barometer
|
1
|
4
|
Thermogrograf
|
1
|
5
|
Termometer
apung
|
1
|
6
|
Campbel
Stokes
|
1
|
7
|
Panci
Penguapan
|
1
|
8
|
Penakar
Hujan OBS
|
1
|
9
|
Helman
|
1
|
10
|
Stelwell
dan Hokguage
|
1
|
Tabel 3.1 peralatan metereologi BMKG maros
b. stasiun
maritim paotere makassar
No
|
Nama
Alat
|
Jumlah
|
1
|
Sangkar
Meteorologi
|
1
|
2
|
Termometer
|
4
|
3
|
Barometer
|
1
|
4
|
Thermogrograf
|
1
|
5
|
Termometer
apung
|
1
|
6
|
Campbel
Stokes
|
1
|
7
|
Panci
Penguapan
|
1
|
8
|
Penakar
Hujan OBS
|
1
|
9
|
Helman
|
1
|
10
|
Stelwell
dan Hokguage
|
1
|
11
|
Anemometer
|
1
|
Tabel 3.2. peralatan
metereologi STAMAR Paotere
Kedua lokasi praktek ini memang sama – sama memberikan informasi tentang
keadaan cuaca. Namun yang menjadi perbedaan adalah : di BMG Maros informasi
atau data mereka digunakan untuk keperluan pertanian, sedangkan di STAMAR
Paotere Makassar data cuaca digunakan untuk keperluan maritim.
C.
Pembahasan
1.
Taman
Alat
Taman alat alat metereologi pada umumnya yang
terdapat pada setiap stasiun metereologi. Luas taman alat ini hanya tergantung
pada jenis alat-alat yang dipasang di dalamnya. Tempat untuk membangun taman
alat ini disesuaikan dengan jenis stasiun agar pengamatan dapat lebih optimal,
misalnya taman alat untuk keperluan penerbangan di bangun dekat landasan
terbang, taman alat-alat sinoptik dibangun pada tempat yang cuku representatif
untuk daerah sekitarnya.
Oleh karena itu hasil pengamatan dari berbagai stasium metereologi dan
klimatologi dapat dibandingkan dengan stasiun lainnya tergantung dari
penempatan dan metode pengamatan alatnya harus sama. Untuk mempermudah hal itu
semua maka stasiun mereologi dan klimatologi harus dibuat taman alat dan sangkar
mereologi untuk menempatkan alat-alat tersebut.
2.
Alat pengukur
curah hujan
Alat pengukur curah hujan ada dua macam yaitu alat pengukur curah hujan
tipe Hellman,Alat ini bekerja secara otomatis, tingginya 150 cm dari permukaan tanah.
Alat ini berfungsi untuk mengukur besarnya curah hujan dalam satu hari tau 24
jam dalam satuan (mm) pengamatan yang dilakukan dimulai pada jam 07.00 pagi, dan alat pengukur curah hujan
OBS (observatorium) , Alat ini bekerja secara manual, alat ini terbuat dari aluminium yang bentuknya
menyerupai sebuah tabunh yang berbentuk corong, alat ini diacat putih atau cat
perak untuk menghindarkan pengaruh radiasi sinar matahari yang menyebabkan
penguapan. Pada mulut corong dibuat menyempit untuk menghindarkan terjadinya
penguapan. Alat ini mempunyai tinggi 120 cm
dari permukaaan tanah yang diletakkan pada tempat terbuaka.
Alat ini berfungsi untuk mengukur jumlah curah huajan yang jatuh pada
permukaan tanah selama 1 hari (24) jam, curah hujan ini dicatat dan diamati
pada jam 07.00 pagi.
3.
Alat pengukur suhu udara
Alat pengukur suhu udara ada 4 macam antara lain :
1.
Termometer bola kering
2.
Termometer bola basah
3.
Termometer maksimum
4.
Termometer minimum
Alat pengukur suhu udara
dipengaruhi langsung oleh matahari Oleh Karena itu alat-alat tersebut harus
ditempatakan pada tempat tertentu yaitu pada sangkar meteorology. Sangkar ini
berfungsi untuk melindungi alat-alat pengukur suhu udara tersebut
4.
Alat pengukur
penguapan
Penguapan adalah proses perubahan
air menjadi uap. Uap air di udara
berasal dari penguapan air di bumi. Kondensasi dan presipitasi ini mengembalikan air ke bumi. Alat pengukur penguapan ini adalah EVAPORATION PAN (OPEN
PAN) alat ini berfungsi untuk mengetahui besarnya penguapan
radiasi langsung dari matahari , cara
kerja :Panci penguapan diisi air
setinggi 20 cm sehingga di atas rongga 5 cm pengukuran dilaksanakan pada
permukaan air dalam keadaan
tenang di dalam tabung peredam riak. Untuk mengukur dan membaca
skalanya, maka tabung pengaman
didekaatkan ke panci dengan maksud agar
permukaan air tetap tenang dan
tidak terlalu bergelombang. Sesudah itu sekrup patrol diputar sambil melihat
ujung panci dari hungging di dalam tabung pengaman. Skrup pengontrol yaitu berada
di atas penyangga hugging
berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan skala. Jika sikrup itu diputar
kembali ke kanan maka tiang skala turun
angka yang dibaca adalah
angka yang terdapat tegak lurus
demngan sekrup pengontrol. Adapun skala yang terrtera pada skala adalah angka
(1) sampai (100)
Sedangkan termometer yang berada di
atas permukaan air adalah termometer
maksimum dan termometer minimum.
Termometer ini terletak di atas pelampung sehingga mempunyai perahu, yang
pada kedua termometer ini
baik maksimum maupun minimum berada
di tengah atau anntara kedua sisi pengukuran termometer maksimum..
termometer minimum yang kecil setelah
di tengah dan berguna sebagai alat pengukur
suhu atau temmperatur minimum
air panci. Sedangkan termometer maksimum besar berguna untuk mengukur suhu max air dalam
panci.
5.
Alat pengukur
radiasi matahari
Alat pengukur radiasi matahari ada dua yaitu cambell stokes Fungsi alat
ini yaitu untuk mengetahui lamanya penyinaran matahari dalam satuan jam/persen,
lamanya penyinaran yaitu 12 jam. Sinar matahar yang ditangkap oleh bola kaca
yang sifatnya mengumpulkan sinar ketitik api yang tepat pada kertas pias. Maka
kertas itu akan terbakar apabila terajadi penerimaan radiasi sinar
matahari, dari berkas-berkas yang
terbakar ini dapat ditentukan berapa lama matahari bersianar pada hari
tersebut, Dan gumbellani,Prinsip alat
adalah menangkap radiasi pada benda berbentuk bola sensor. Panas yang timbul
akan menguapkan zat cair dalam bola hitam. Ruang uap zat cair berhubungan dengan
tabung kondensasi. Uap zat cair yang timbul akan dikondensasi dalam tabung
berbentuk buret yang berskala. Banyaknya air kondensasi sebanding dengan
radiasi surya diterima oleh sensor dalam sehari. Pengukuran dilakukan sekali
dalam 24 jam, yaitu pada pagi hari dibandingkan dengan alat yang pertama
hasilnya lebih kasar.
6.
Alat pengukur kecepatan angin
Alat untuk mengukur kecepatan angin ialah Cup counter Anemometer. Alat
ini berfungsi untuk mengukur arah dan kecepatan angin rata-rata.
Cup anemometer ada 3 jenis
yaitu:
1.
Cup conter yang tingginya 0,5 meter
2.
Cup counter yang tingginya 2 meter
3.
Cup counter yang tingginya 6 meter
Pada dasarnya alat ini akan bekerja jika angin bertiup dari situlah kita
dapat mengetahui berapa kecepatan angin dengan memperhatikan alat tersebut.
BAB
IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala cuaca dalam ruang dan waktu yang
terbatas.
2.
Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala cuaca secara umum dalam waktu
yang lebih lama dan pada daerah relatif luas.
3.
Cuaca adalah keadaan udara pada suatu saat, dalam waktu
singkat dan pada suatu tempat atau daerah tertentu yang lingkupnya sempit.
4.
Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca dalam waktu satu tahun
yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan
meliputi wilayah yang luas perubahan pada iklim yang
dipengaruhi langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia yang merubah
komposisi atmosfer yang akan memperbesar keragaman iklim teramati pada periode
yang cukup panjang.
5.
Dalam
Meteorology dan Klimatologi mengkaji aspek-aspek dan fenomena alam yang
berkaitan dengan cuaca dan iklim. Namun semua dapat dilaksanakan dengan
berbagai macam alat bantu sehingga semua dapat dikaji secara mudah tanpa
mengeluarkan banyak tenaga dan pikiran.
6.
Alat - Alat Metereologi yang biasa
digunakan untuk melakukan penelitian keadaan cuaca di permukaan bumi terdiri
dari, Penakar hujan OBS, Penakar Hujan Otomatis Tipe Hilman, Open
Pan / Evaporimeter, Cup Coenter Anemometer, Wind Vane Dan Force
Indikator, Termometer Tanah, Thermometer Bola Kering Dan
Termometer Bola Basah, Termometer Maximum dan Thermometer Minimum, Piche
evaporrimeter, Gun Bellani, Cambell Stokes dan lain sebagainya.
Ini merupakan alat bantu yang diguankan untuk meperoleh hasil pengukuran secara
mudah.
7.
Badan Meteorologi, Klimatologi
dan Geofisika mempunyai fungsi untuk melakukan penulisan hasil pembacaaan atau
pengukuran alat meteorology.
B. Saran
Cuaca
di Bumi terkadang sulit untuk di prediksi. Ini dikarenakan bumi sedang
mengalami kondisi yang kurang stabil, dan sering didengar bahwa bumi sedang
mengalami penyakit Global Warming. Sehingga semua mahluk yang tinggal
diatasnya sering merasakan suhu yang panas. Sehingga sebagai manusia yang di
didik untuk menjadi manusia intelektual dan berakhlak harus memahami semua itu
guna untuk melakukan tindakan yang dapat melestarikan alam tempat hidup semua
mahluk. Cintai laingkungan adalah hal yang paling mulia dan bijaksana.
Diharapkan kepada mahasiswa agar dapat memahami unsus-unsur pembentukan cuaca dan iklim, juga
dapat mengetahui cara kerja alat-alat metereologi dan klimatologi serta
dapat mengumpulkan dan megolah datanya.
DAFTAR PUSTAKA
Ance,Gunarsih Karta Sapoetra, 1986. Klimatologi,
Pengaruh iklim tehadap tanah dan tanaman. Bina Aksara. Jakarta.
Endra pradana. Meteorologi dan
Klimatologi. Laboratoriun Geografi FPIPS IKIP MALANG
Umar Ramli. Meteorologi dan
Klimatologi. Badan penerbit UNM. Makassar
Rafael Chandelfila, S. Govinatan.
1982.Cuaca (Pengantar Meteorologi dan klimatologi) Balai
Pustaka.Jakarta.
Wariono,
Dkk. 1987. Pengantar Meteorologi dan Klimatolgi Bina
ilmu. Surabaya.
No comments:
Post a Comment