Tuesday, 20 May 2014

Contoh Laporan Biologi dasar Anatomi Vertebrata

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Apakah anda tahu berapa banyak hewan di dunia ini tentunya banyak sekali dan belum dapat dihitung secara pasti. Namun, untuk memudahkan mengenal jenis hewan maka dikenal suatu sistem yaitu sistem klasifikasi. Melalui sistem ini hewan dapat diklasifikasikan baik secara morfologi maupun fisiologi.
Salah satu dasar pengklasifikasian hewan yaitu bertulang belakang atau tidak bertulang belakang, atau biasa disebut vertebrata atau invertebrata.
Ada sekitar 50.000 jenis hewan vertebrata (bertulang belakang) yang diketahui sampai saat ini. Mereka hidup di semua lingkungan biologi baik di daratan, air laut, air tawar, maupun di udara. Walaupun bentuk dan ukuran tubuhnya beragam tetapi mempunyai struktur dasar tubuh yang sama. Hewan bertulang belakang umumnya memiliki kepala dan tubuh. Tubuh terdiri dari rongga dada dan abdomen. Hewan bertulang belakang yang hidup di air biasanya tidak mempunyai leher.
Salah satu hewan yang bertulang belakang adalah katak dari kelas amfibi. Katak tentunya memiliki organ-organ yang tersusun dan bekerja sama membentuk suatu sistem organ. Sistem organ itu adalah sistem pernapasan, sistem pencernaan, sistem peradaran darah, sistem ekskresi, dan sistem reproduksi. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai system organ pada katak maka dilakukanlah percobaan ini yang dimana melalui percobaan ini kita mampu melihat organ-organ pada katak secara langsung.
B.  Tujuan
Mahasiswa dapat mengenali, bentuk warna dan letak organ, serta hubungannya dengan organ lain pada suatu sistem organ.

C.  Manfaat
Mahasiswa dapat mengetahui organ-organ pada katak dan hubungannya terhadap sistem organ.


























BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tubuh hewan terdiri dari berbagai organ tubuh. Organ-organ yang bekerja sama dalam melakukan fungsi yang lebih tinggi membentuk system organ. Anatomi katak dapat memberikan gambaran umum organ-organ utama pada hewan vertebrata. (Tim Pengajar, 2009).
Katak adalah hewan amphibi, yang bisa hidup baik di air maupun di darat. Mereka memiliki kaki belakang yang panjang dan kuat untuk melompat. Banyak juga yang mempunyai kaki-kaki yang berselaput renang yang digunakan untuk berenang. Katak mempunyai mata yang menonjol keluar untuk membantu mereka menemukan mangsanya. Katak dewasa hidup di darat dan memakan cacing atau serangga yang mereka tangkap dengan menggunakan lidahnya yang panjang dan lengket. (Cecilia, 2004).
Menurut Kimball (1998), ciri-ciri hewan amphibi antara lain:
1.        Memiliki dua habitat yaitu di air dan di darat.
2.        Mengalami metamorphosis dengan stadium larva yang hidup di air bernapas dengan insang dan memakan tumbuhan (herbivore). Setelah dewasa bernapas dengan paru-paru dan memakan serangga.
3.        Merupakan hewan berdarah dingin dan suhu tubuh berubah-ubah sesuai dengan lingkungannya.
Katak dan amphibi lainnya mempunyai jantung berbilik tiga, dengan dua atria dan satu bentrikel. Ventrikel akan memompakan darah melalui dua sirkuit: sirkuit pulmokuteneus dan sirkuit sistematik. Sirkuit pulmokuteneus mengarah ke jaringan pertukaran gas (dalam paru-paru dna kulit pada katak) di mana darah akan mengambil oksigen sembari mengalir melalui kapiler. Darah yang kaya oksigen kembali ke atrium kiri jantung, dan kemudian sebagian besar diantaranya dipompakan ke dalam sirkuit sistematik. Sirkuit sistematik membawa darah yang kaya akan oksigen ke seluruh organ tubuh dan kemudian mengambil darah yang miskin oksigen ke atrium kanan melalui vena. (Campbell, 2004).
Pada katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit, dan paru-paru. Kecuali pada fasa berudu bernapas dengan insang karena hidupnya di air. Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karena tipis dan banyak kapiler yang bermuara di tempat itu. Selain bernapas dengan selaput rongga mulut, katak bernapas pula dengan kulit, ini dimungkinkan karena kulitnya selalu dalam keadaan basah dan mengandung banyak mengandung kapiler sehingga gas pernapasan mudah berdifusi. Selain bernapas dengan selaput rongga mulut dan kulit, katak bernapas juga dengan paru-paru walaupun paru-parunya belum sebaik paru-paru  mamalia. Katak mempunyai sepasang paru-paru yang berbentuk gelembung tempat bermuaranya kapiler darah. Permukaan paru-paru diperbesar oleh adanya bentuk-bentuk seperti kantung sehingga gas pernapasan dapat berdifusi. Paru-paru dengan rongga mulut dihubungkan oleh bronkus yang pendek. (anonim, 2009).















BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.      Waktu dan Tempat
Hari/ tanggal           : Rabu, 18 November 2009
Waktu                     : Pukul 15.00 s.d 17.00 WITA
Tempat                    : Lab. Biologi Lantai III Sebelah Barat FMIPA UNM
B.       Alat dan Bahan
1.      Alat
a.       Botol Pembunuh
b.      Baki bedah
c.       Pipet Limon
d.      Alat bedah
a)      Gunting
b)      Pinset
c)      Jarum
d)     Skalpel
2.      Bahan
a.       Katak Sawah (Rana cancarivora)
b.      Kapas
c.       Kloroform/ Eter (pembius)
C.      Prosedur Kerja
1.      Pengamatan luar
a.       Mematikan Katak
Mengambil segumpal kapas, basahi dengan kloroform/ eter, lalu memasukkannya ke dalam botol pembunuh, memasukkan katak dengan segera ke dalam botol tersebut. Menutup rapat botol dan membiarkannya sampai katak mati.
b.      Mengeluarkan katak yang sudah tidak bergerak dan meletakkannya di atas baki bedah. Membiarkan kapas dalam botol dan menutupnya dengan rapat.
c.       Mengamati bagian luar katak
1.      Mata, kelopak dan selaput tidur
2.      Lubang hidung luar
3.      Tympanum, selaput pendengar
4.      Celah mulut
5.      Tungkai depan
a)      Lengan atas (branchium)
b)      Lengan bawah (ante branchium)
c)      Telapak (manus)
d)     Jari-jari (digiti)
6.      Tungkai belakang
a)      Paha (femur)
b)      Betis (crus)
c)      Telapak bersatu (pes)
d)     Jari-jari selaput renang
7.      Kloaka
8.      Meraba permukaan kulit dan memperhatikan warnanya
d.      Menggambar dari arah punggung dan memberi nama bagian-bagian tersebut yang telah digambar.
2.      Pembedahan
a.       Meletakkan katak pada punggunya di atas baki bedah. Memaku keempat kakinya dengan jarum pada lilin, sehingga tidak mudha goyang.
b.      Dengan pinset, menjepit secara membujur kulit bagian perut dekat paha. Mengangkat sedikit, lalu menggunting secara melintang kulit di bawah pinset. Sehingga terbentuk celah pada kulit perut.
c.       Melalui celah kulit itu, memasukkan ujung gunting yang tumpul dan menggunting kulit kea rah kepala sampai gunting tertumbuk. Membalik ke celah tadi, menggunting ke arah pangkal ke dua paha.
d.      Menggunting kulit kea rah kiri dan kanan, sehingga kulit perut tersingkap. Memeriksa perlekatan kulit pada jaringan otot. Hanya pada bagian tertentu kulit melekat pada otot sehingga terbentuk kantong (saccus).
e.       Memperhatikan pula bagian tengah otot perut. Tampak garis putih membujur sepanjang otot perut (linea alba).
f.       Menjepit dengan pinset otot perut di samping linea alba menggunting secara melintang, sehingga terbentuk celah. Memasukkan ujung gunting yang tumpul ke dalam celah otot perut dan mulai menggunting kea rah kepala sampai bawah rahang. Melanjutkan pengguntingan sampai pangkal paha.
g.      Menyingkap jaringan otot perut ke samping kiri dan kanan, sehingga terbuka rongga perut dan tampak jeroan.  
3.      Pengamatan sistem pencernaan
a.       Membuka celah mulut dengan skalpel dan pinset sehingga rongga mulut terbuka. Mengamati bentuk gigi, raba dengan jari gerigi pada rahang atas dan gigi vomer pada langit-langit.
b.      Dengan pinset menarik lidahnya keluar, mengamati bentuk dan perlekatannya.
c.       Melanjutkan pengamatan rongga perut yang berisi jeroan. Mengamati bentuk dan warnanya.
a)      Hati sebelah kanan, berapa lobus, mencari kantong empedu, mengamati warnanya.
b)      Lambung di sebelah kiri hati, mengangkatnya sedikit akan tampak duodenum dan pangkreas.
c)      Merunut terus usus halus sampai usus tebal. Memperhatikan pertemuannya.
d)     Rektum yang belok ke kloaka.
4.      Mengamati sistem peredaran darah
a.       Arah kepala dari hati, tampak jantung dengan selaput.
b.      Menusuk selaput pembungkus jantung dengan jarum atau ujung skalpel sampai pecah. Mengamati bentuk dan bagian:
a)      Bilik (ventrikel)
b)      Serambi (atrium) kiri dan kanan
c)      Pembuluh nadi utaman(trunkus arteriosus) yang keluar dari ventrikel kemudian bercabang menjadi dua aorta (kiri dan kanan).
c.       Menggambar bagian jantung dan memberi nama bagian tersebut diatas (tugas gambar 3) 
5.      Mengamati sistem pernapasan
a.       Memperhatikan bagian sebelah kanan hati dan sebelah kiri lambung. Tersebul bagian paru-paru.
b.      Melepaskan jantung dengan gunting, sehingga tampak batang tenggorokan (trakea).
c.       Membuat gambar bagian pernapasan
6.      Mengamati sistem ekskresi dan reproduksi (urogenital)
a.       Melepaskan organ-organ pencernaan, mulai dari lambung hingga rectum, serta mesenterium (jaringan ikat) yang memegangnya.
b.      Akan tampak sepasang ginjal lonjong melekat pada bagian belakang rongga perut. Selanjutnya mengamati:
a)      Ginjal dengan kelenjar adrenal
b)      Badan lemak (corpus adiposum) kekuningan berjumbai
c)      Saluran ginjal dari ginjal sampai kantung kemih.
c.       Pada katak jantan ureter ini disebut juga duktus urospermaticus. Testis terletak di sebelah atas ginjal bulat lebih kecil berhubungan dengan ginjal melalui vasa deferensia.
d.      Pada katak betina ada sepasang ovarium di bagian kiri dan kanan. Mengangkat sedikit ovarium, akan tampak oviduk berupa saluran berkelok-kelok putih. Bermuara pada kloaka. Sedang ujungnya berupa cororng (osrium) ada di dekat jantung.
e.       Membuat gambar saluran urogenical dan memberi nama bagian-bagian tersebut.




















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.      Hasil
1.      Morfologi Katak

















Keterangan:
1.      Covum Oris
2.      Nares Eksternal
3.      Kelopak mata
4.      Tympanum
5.      Digiti
6.      Manus
7.      Ante Branchium
8.      Branchium
9.      Pes
10.  Selaput Renang
11.  Crus
12.  Femur
13.  Kloaka



                                                                               Keterangan :
1.    Orbita
2.    Membran Niktitans
3.    Lingua
 













2.      Anatomi katak
                                                                                                             
                                                                               Keterangan :
1.    Covum Oris
2.    Esofagus
3.    Cardiac
4.    Pulmo sinistrim
5.    Carpus adiposum
6.    Ventrikulum
7.    Intestinum Crassum
8.    Intestinum tenue
9.    Rektum
10.  Kloaka
11.  Ovarium
12.  Hepar
13.  Kantung Empedu
14.  Pulmo Petrim
 


















a.    Sistem Pencernaan
                                                                               Keterangan :
1.      Vomer
2.      Cavum Oris
3.      Lingua
4.      Esofagus
5.      Pankreas
6.      Ventrikulum
7.      Intestinum tenue
8.      Intestinum crassum
9.      Rektum
10.  Kloaka
11.  Hepar
12.  Kantung Empedu
13.  Doedenum
 
















b.    Sistem Pernapasan
                                                                                                                Keterangan :
1.    Nares Ekternal
2.    Faring
3.    Trakea
4.    Bronkus
5.    Bronkiulus
6.    Pulmo Sinistrim
7.    Pulmo pertrim
 













c.    Sistem Peredaran Darah
                                                                                                                Keterangan :
1.    Vena pulmo
2.    Atrium sinistrium
3.    Ventrikel
4.    Atrium dextrum
5.    Arteri sistematik
6.    Arteri pulmo kuteneus
 













d.   Sistem Reproduksi Betina
                                                                                                                Keterangan :
1.      Ostium
2.      Oviduk
3.      Kantung Ovum
4.      Ovarium
5.      Corpus Adiposum
 
















e.    Sistem Reproduksi Jantan
                                                                                                                Keterangan :
1.    Corpus adiposum
2.    Testis
3.    Vas Deferens
4.    Kloaka
 











f.     Sistem Ekskresi
                                                                                                                Keterangan :
1.      Vena Kava Posterior
2.      Ginjal
3.      Ureter
4.      Kandung Kemih
5.      Kloaka
 












B.       Pembahasan
1.      Morfologi Katak
Tubuh katak terdiri dari kepala dan tubuh. Kulit katak selalu basah karena adanya sekresi kelenjar mucus, yang banyak terdapat pada kulitnya. Kulitnya juga berfungsi untuk menghisap air karena katak tidak minum.

Pada bagian kepala ditemukan :
a.         Mulut, terletak paling ujung anterior kepala. Bentuknya melebar, dibatasi oleh rahang bawah yang tidak bergigi dan rahang atas bergigi kecil yang disebut vomer.
b.        Lubang hidung luar sepasang yang terletak di ujung depan langit-langit.
c.         Sepasang mata, untuk melihat
d.        Kelopak mata berupa kulit yang yang tidak bergerak.
e.         Selaput tidur, berupa selaput tipis dan bening yang membantu katak melihat dalam air.
f.         Tympanum, selaput pendengaran di bagian pinggirnya disokong oleh suatu cincin rawan yang dinamakan orulus tympani.
Pada bagian badannya terdapat :
a.         Tungkai depan yang terdiri dari branchium, ante branchium dan manus. Pada manus terdapat empat buah digiti.
b.        Tungkai belakang juga terdiri dari 3 ruas yaitu femur, crus dan pes. Pada pes terdapat lima digiti dengan selaput renang diantara digiti.
2.      Sistem Pencernaan
Organ-organ penyusunnya berupa:
a.         Cavum iris atau celah mulut, makanan masuk melalui oesophagus yang mendorong makanan masuk ke dalam ventriculus yang berfungsi sebagai gudang pencernaan.
b.        Lambung, letaknya agak ke kiri dari rongga tubuh dan berdinding tebal.
c.         Doedenum, merupakan permulaan usus halus.
d.        Kloaka, terletak paling bawah, merupakan tempat bermuaranya saluran pencernaan dan urogenital.
Terdapat pula kelenjar pencernaan berupa :
a.         Hati, terdiri dari tiga lubus dan bilus.
b.        Pankreas, sebagai kelenjar ekstrim yang menghasilkan enzim protease, karbohidrase dan lipase.
3.      Sistem Pernapasan
Paru-paru katak terdiri atas dua saku elsatis yang berisi lipatan yang membentuk kamar-kamar kecil yang disebut alveolus yang masing-masing diliputi pembuluh kapiler.
4.      Sistem Peredaran Darah
Jantung terdiri dari tiga ruang berupa dua atrium dan satu ventrikel. Ventrikelnya berdinding tebal memompa darah ke saluran bercabang yang disebut arteri pulmo kutaneus.
Sistem peredaran darah katak adalah tipe tertutup. Namun, jantung katak memiliki 3 kamar. Ada 2 atrium dan 1 ventrikel. Di jantung terdapat katup disebut katup spiral yang mengarahkan aliran darah. Ini berfungsi untuk mencegah terdeoksigenasi oksigen dan darah dari pencampuran.
Darah dari paru-paru dan kulit kembali ke atrium kiri, sementara darah dari tubuh masuk ke atrium lain. Sebuah faktor yang menarik dalam katak adalah bahwa kulit juga berperan dalam pertukaran gas. Jadi, atrium kiri menerima darah yang mengandung oksigen, sedangkan yang kanan terdeoksigenasi menerima darah. Dari sana, darah dilewatkan ke dalam ventrikel tunggal.
Darah dari ventrikel dipompa ke aorta bercabang. Untuk lebih spesifik, darah dari atrium kiri dikirim ke kepala dan otak melalui arteri karotis. Darah ini relatif murni dan oksigen. Arteri yang coeliacomesenteric perpecahan ke celiac arteri, yang membawa darah ke lambung dan pankreas, dan mesenterika arteri, yang membawa darah ke usus dan limpa. Iliaka arteri mengirim darah ke kaki.
Terdeoksigenasi darah dari atrium kanan dikirim ke kulit dan paru-paru menjadi oksigen melalui pulmocutaneous arteri. Meskipun darah yang melewati lengkungan aorta akan dicampur, itu masih cukup untuk memasok oksigen ke seluruh tubuh. Kava posterior mendapat darah dari ginjal, hati dan organ reproduksi. Terdeoksigenasi darah dari tungkai belakang mengalir ke pembuluh darah panggul. Vena abdomen ventral terdeoksigenasi mendapat darah dari dinding tubuh dan kandung kemih.
5.      Sistem Urogenital (Sistem Reproduksi dan Sistem Ekskresi)
Gabungan dari sistem ekskresi dari sistem reproduksi. Pada katak jantangterdapat testis di sebelah atas ginjal bentuk oval dengan warna keputihan. Pada katak betina terdapat ovarium yang diikatkan oleh penggantung mesovarium dan terdapat oviduk, berupa saluran berkelok-kelok.




















BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.      Kesimpulan
1.      Morfologi katak terdiri dari :
a.       Kepala yang terdapat celah mulut, lubang hidung, kelopak mata, selaput tidur, tympanum.
b.      Badan, terdapat dua tungkai, tungkai depan terdiri dari branchium, antebranchium, manus, dan digiti, tungkai belakang terdiri dari femur, crus, pes, selaput renang.
2.      Sistem Pencernaan
Terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, duodenum, usus besar, usus halus, rectum, dan kloaka.
3.      Sistem Pernapasan
Berupa lubang hidung, tenggorokan, bronkus dan paru-paru.
4.      Sistem Peredaran Darah
Terdiri dari jantung dengan tiga ruang 2 atrium dan 1 ventrikel.
5.      Sistem Urogenital
Berupa ginjal sampai kloaka. Pada katak jantan terdapat testis dan katak betina terdapat ovarium dan oviduk.
B.       Saran
Agar praktikan hati-hati dalam membedah katak, agar organnya tidak rusak.





LAMPIRAN



No comments:

Post a Comment