BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Apakah
anda tahu berapa banyak hewan di dunia ini tentunya banyak sekali dan belum
dapat dihitung secara pasti. Namun, untuk memudahkan mengenal jenis hewan maka
dikenal suatu sistem yaitu sistem klasifikasi. Melalui sistem ini hewan dapat
diklasifikasikan baik secara morfologi maupun fisiologi.
Salah
satu dasar pengklasifikasian hewan yaitu bertulang belakang atau tidak
bertulang belakang, atau biasa disebut vertebrata atau invertebrata.
Ada
sekitar 50.000 jenis hewan vertebrata (bertulang belakang) yang diketahui
sampai saat ini. Mereka hidup di semua lingkungan biologi baik di daratan, air
laut, air tawar, maupun di udara. Walaupun bentuk dan ukuran tubuhnya beragam
tetapi mempunyai struktur dasar tubuh yang sama. Hewan bertulang belakang
umumnya memiliki kepala dan tubuh. Tubuh terdiri dari rongga dada dan abdomen.
Hewan bertulang belakang yang hidup di air biasanya tidak mempunyai leher.
Salah
satu hewan yang bertulang belakang adalah katak dari kelas amfibi. Katak tentunya
memiliki organ-organ yang tersusun dan bekerja sama membentuk suatu sistem
organ. Sistem organ itu adalah sistem pernapasan, sistem pencernaan, sistem
peradaran darah, sistem ekskresi, dan sistem reproduksi. Untuk mengetahui lebih
jauh mengenai system organ pada katak maka dilakukanlah percobaan ini yang
dimana melalui percobaan ini kita mampu melihat organ-organ pada katak secara
langsung.
B.
Tujuan
Mahasiswa
dapat mengenali, bentuk warna dan letak organ, serta hubungannya dengan organ
lain pada suatu sistem organ.
C.
Manfaat
Mahasiswa
dapat mengetahui organ-organ pada katak dan hubungannya terhadap sistem organ.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Tubuh
hewan terdiri dari berbagai organ tubuh. Organ-organ yang bekerja sama dalam
melakukan fungsi yang lebih tinggi membentuk system organ. Anatomi katak dapat
memberikan gambaran umum organ-organ utama pada hewan vertebrata. (Tim
Pengajar, 2009).
Katak
adalah hewan amphibi, yang bisa hidup baik di air maupun di darat. Mereka memiliki
kaki belakang yang panjang dan kuat untuk melompat. Banyak juga yang mempunyai
kaki-kaki yang berselaput renang yang digunakan untuk berenang. Katak mempunyai
mata yang menonjol keluar untuk membantu mereka menemukan mangsanya. Katak
dewasa hidup di darat dan memakan cacing atau serangga yang mereka tangkap
dengan menggunakan lidahnya yang panjang dan lengket. (Cecilia, 2004).
Menurut
Kimball (1998), ciri-ciri hewan amphibi antara lain:
1.
Memiliki dua habitat
yaitu di air dan di darat.
2.
Mengalami metamorphosis
dengan stadium larva yang hidup di air bernapas dengan insang dan memakan
tumbuhan (herbivore). Setelah dewasa bernapas dengan paru-paru dan memakan
serangga.
3.
Merupakan hewan
berdarah dingin dan suhu tubuh berubah-ubah sesuai dengan lingkungannya.
Katak
dan amphibi lainnya mempunyai jantung berbilik tiga, dengan dua atria dan satu
bentrikel. Ventrikel akan memompakan darah melalui dua sirkuit: sirkuit
pulmokuteneus dan sirkuit sistematik. Sirkuit pulmokuteneus mengarah ke
jaringan pertukaran gas (dalam paru-paru dna kulit pada katak) di mana darah
akan mengambil oksigen sembari mengalir melalui kapiler. Darah yang kaya
oksigen kembali ke atrium kiri jantung, dan kemudian sebagian besar diantaranya
dipompakan ke dalam sirkuit sistematik. Sirkuit sistematik membawa darah yang
kaya akan oksigen ke seluruh organ tubuh dan kemudian mengambil darah yang
miskin oksigen ke atrium kanan melalui vena. (Campbell, 2004).
Pada
katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit, dan paru-paru.
Kecuali pada fasa berudu bernapas dengan insang karena hidupnya di air. Selaput
rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karena tipis dan banyak
kapiler yang bermuara di tempat itu. Selain bernapas dengan selaput rongga
mulut, katak bernapas pula dengan kulit, ini dimungkinkan karena kulitnya
selalu dalam keadaan basah dan mengandung banyak mengandung kapiler sehingga
gas pernapasan mudah berdifusi. Selain bernapas dengan selaput rongga mulut dan
kulit, katak bernapas juga dengan paru-paru walaupun paru-parunya belum sebaik
paru-paru mamalia. Katak mempunyai
sepasang paru-paru yang berbentuk gelembung tempat bermuaranya kapiler darah.
Permukaan paru-paru diperbesar oleh adanya bentuk-bentuk seperti kantung
sehingga gas pernapasan dapat berdifusi. Paru-paru dengan rongga mulut
dihubungkan oleh bronkus yang pendek. (anonim, 2009).
BAB
III
METODE PRAKTIKUM
A.
Waktu
dan Tempat
Hari/ tanggal : Rabu, 18 November 2009
Waktu : Pukul 15.00 s.d 17.00
WITA
Tempat : Lab. Biologi Lantai III
Sebelah Barat FMIPA UNM
B.
Alat
dan Bahan
1. Alat
a. Botol
Pembunuh
b. Baki
bedah
c. Pipet
Limon
d. Alat
bedah
a) Gunting
b) Pinset
c) Jarum
d) Skalpel
2. Bahan
a. Katak
Sawah (Rana cancarivora)
b. Kapas
c. Kloroform/
Eter (pembius)
C.
Prosedur
Kerja
1. Pengamatan
luar
a. Mematikan
Katak
Mengambil segumpal
kapas, basahi dengan kloroform/ eter, lalu memasukkannya ke dalam botol
pembunuh, memasukkan katak dengan segera ke dalam botol tersebut. Menutup rapat
botol dan membiarkannya sampai katak mati.
b. Mengeluarkan
katak yang sudah tidak bergerak dan meletakkannya di atas baki bedah.
Membiarkan kapas dalam botol dan menutupnya dengan rapat.
c. Mengamati
bagian luar katak
1. Mata,
kelopak dan selaput tidur
2. Lubang
hidung luar
3. Tympanum,
selaput pendengar
4. Celah
mulut
5. Tungkai
depan
a) Lengan
atas (branchium)
b) Lengan
bawah (ante branchium)
c) Telapak
(manus)
d) Jari-jari
(digiti)
6. Tungkai
belakang
a) Paha
(femur)
b) Betis
(crus)
c) Telapak
bersatu (pes)
d) Jari-jari
selaput renang
7. Kloaka
8. Meraba
permukaan kulit dan memperhatikan warnanya
d. Menggambar
dari arah punggung dan memberi nama bagian-bagian tersebut yang telah digambar.
2. Pembedahan
a. Meletakkan
katak pada punggunya di atas baki bedah. Memaku keempat kakinya dengan jarum
pada lilin, sehingga tidak mudha goyang.
b. Dengan
pinset, menjepit secara membujur kulit bagian perut dekat paha. Mengangkat
sedikit, lalu menggunting secara melintang kulit di bawah pinset. Sehingga
terbentuk celah pada kulit perut.
c. Melalui
celah kulit itu, memasukkan ujung gunting yang tumpul dan menggunting kulit kea
rah kepala sampai gunting tertumbuk. Membalik ke celah tadi, menggunting ke
arah pangkal ke dua paha.
d. Menggunting
kulit kea rah kiri dan kanan, sehingga kulit perut tersingkap. Memeriksa
perlekatan kulit pada jaringan otot. Hanya pada bagian tertentu kulit melekat
pada otot sehingga terbentuk kantong (saccus).
e. Memperhatikan
pula bagian tengah otot perut. Tampak garis putih membujur sepanjang otot perut
(linea alba).
f. Menjepit
dengan pinset otot perut di samping linea alba menggunting secara melintang,
sehingga terbentuk celah. Memasukkan ujung gunting yang tumpul ke dalam celah
otot perut dan mulai menggunting kea rah kepala sampai bawah rahang.
Melanjutkan pengguntingan sampai pangkal paha.
g. Menyingkap
jaringan otot perut ke samping kiri dan kanan, sehingga terbuka rongga perut
dan tampak jeroan.
3. Pengamatan
sistem pencernaan
a. Membuka
celah mulut dengan skalpel dan pinset sehingga rongga mulut terbuka. Mengamati
bentuk gigi, raba dengan jari gerigi pada rahang atas dan gigi vomer pada
langit-langit.
b. Dengan
pinset menarik lidahnya keluar, mengamati bentuk dan perlekatannya.
c. Melanjutkan
pengamatan rongga perut yang berisi jeroan. Mengamati bentuk dan warnanya.
a) Hati
sebelah kanan, berapa lobus, mencari kantong empedu, mengamati warnanya.
b) Lambung
di sebelah kiri hati, mengangkatnya sedikit akan tampak duodenum dan pangkreas.
c) Merunut
terus usus halus sampai usus tebal. Memperhatikan pertemuannya.
d) Rektum
yang belok ke kloaka.
4. Mengamati
sistem peredaran darah
a. Arah
kepala dari hati, tampak jantung dengan selaput.
b. Menusuk
selaput pembungkus jantung dengan jarum atau ujung skalpel sampai pecah.
Mengamati bentuk dan bagian:
a) Bilik
(ventrikel)
b) Serambi
(atrium) kiri dan kanan
c) Pembuluh
nadi utaman(trunkus arteriosus) yang keluar dari ventrikel kemudian bercabang
menjadi dua aorta (kiri dan kanan).
c. Menggambar
bagian jantung dan memberi nama bagian tersebut diatas (tugas gambar 3)
5. Mengamati
sistem pernapasan
a. Memperhatikan
bagian sebelah kanan hati dan sebelah kiri lambung. Tersebul bagian paru-paru.
b. Melepaskan
jantung dengan gunting, sehingga tampak batang tenggorokan (trakea).
c. Membuat
gambar bagian pernapasan
6. Mengamati
sistem ekskresi dan reproduksi (urogenital)
a. Melepaskan
organ-organ pencernaan, mulai dari lambung hingga rectum, serta mesenterium
(jaringan ikat) yang memegangnya.
b. Akan
tampak sepasang ginjal lonjong melekat pada bagian belakang rongga perut.
Selanjutnya mengamati:
a) Ginjal
dengan kelenjar adrenal
b) Badan
lemak (corpus adiposum) kekuningan berjumbai
c) Saluran
ginjal dari ginjal sampai kantung kemih.
c. Pada
katak jantan ureter ini disebut juga duktus urospermaticus. Testis terletak di
sebelah atas ginjal bulat lebih kecil berhubungan dengan ginjal melalui vasa
deferensia.
d. Pada
katak betina ada sepasang ovarium di bagian kiri dan kanan. Mengangkat sedikit
ovarium, akan tampak oviduk berupa saluran berkelok-kelok putih. Bermuara pada
kloaka. Sedang ujungnya berupa cororng (osrium) ada di dekat jantung.
e. Membuat
gambar saluran urogenical dan memberi nama bagian-bagian tersebut.
BAB IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
1. Morfologi
Katak
|
|
Keterangan:
1.
Covum Oris
2.
Nares Eksternal
3.
Kelopak mata
4.
Tympanum
5.
Digiti
6.
Manus
7.
Ante Branchium
8.
Branchium
9.
Pes
10. Selaput
Renang
11. Crus
12. Femur
13. Kloaka
|
Keterangan
:
1. Orbita
2. Membran
Niktitans
3. Lingua
|
2. Anatomi
katak
Keterangan
:
1. Covum
Oris
2. Esofagus
3. Cardiac
4. Pulmo
sinistrim
5. Carpus
adiposum
6. Ventrikulum
7. Intestinum
Crassum
8. Intestinum
tenue
9. Rektum
10. Kloaka
11. Ovarium
12. Hepar
13. Kantung
Empedu
14. Pulmo
Petrim
|
a. Sistem
Pencernaan
Keterangan :
1.
Vomer
2.
Cavum
Oris
3.
Lingua
4.
Esofagus
5.
Pankreas
6.
Ventrikulum
7.
Intestinum
tenue
8.
Intestinum
crassum
9.
Rektum
10.
Kloaka
11.
Hepar
12.
Kantung
Empedu
13.
Doedenum
|
b. Sistem
Pernapasan
Keterangan :
1.
Nares
Ekternal
2.
Faring
3.
Trakea
4.
Bronkus
5.
Bronkiulus
6.
Pulmo
Sinistrim
7.
Pulmo
pertrim
|
c. Sistem
Peredaran Darah
Keterangan :
1.
Vena
pulmo
2.
Atrium
sinistrium
3.
Ventrikel
4.
Atrium
dextrum
5.
Arteri
sistematik
6.
Arteri
pulmo kuteneus
|
d. Sistem
Reproduksi Betina
Keterangan :
1.
Ostium
2.
Oviduk
3.
Kantung
Ovum
4.
Ovarium
5.
Corpus
Adiposum
|
e. Sistem
Reproduksi Jantan
Keterangan :
1.
Corpus
adiposum
2.
Testis
3.
Vas
Deferens
4.
Kloaka
|
f. Sistem
Ekskresi
Keterangan :
1.
Vena
Kava Posterior
2.
Ginjal
3.
Ureter
4.
Kandung
Kemih
5.
Kloaka
|
B.
Pembahasan
1. Morfologi
Katak
Tubuh
katak terdiri dari kepala dan tubuh. Kulit katak selalu basah karena adanya
sekresi kelenjar mucus, yang banyak terdapat pada kulitnya. Kulitnya juga
berfungsi untuk menghisap air karena katak tidak minum.
Pada
bagian kepala ditemukan :
a.
Mulut, terletak paling
ujung anterior kepala. Bentuknya melebar, dibatasi oleh rahang bawah yang tidak
bergigi dan rahang atas bergigi kecil yang disebut vomer.
b.
Lubang hidung luar
sepasang yang terletak di ujung depan langit-langit.
c.
Sepasang mata, untuk
melihat
d.
Kelopak mata berupa
kulit yang yang tidak bergerak.
e.
Selaput tidur, berupa
selaput tipis dan bening yang membantu katak melihat dalam air.
f.
Tympanum, selaput
pendengaran di bagian pinggirnya disokong oleh suatu cincin rawan yang
dinamakan orulus tympani.
Pada
bagian badannya terdapat :
a.
Tungkai depan yang
terdiri dari branchium, ante branchium dan manus. Pada manus terdapat empat
buah digiti.
b.
Tungkai belakang juga
terdiri dari 3 ruas yaitu femur, crus dan pes. Pada pes terdapat lima digiti
dengan selaput renang diantara digiti.
2. Sistem
Pencernaan
Organ-organ
penyusunnya berupa:
a.
Cavum iris atau celah
mulut, makanan masuk melalui oesophagus yang mendorong makanan masuk ke dalam
ventriculus yang berfungsi sebagai gudang pencernaan.
b.
Lambung, letaknya agak
ke kiri dari rongga tubuh dan berdinding tebal.
c.
Doedenum, merupakan
permulaan usus halus.
d.
Kloaka, terletak paling
bawah, merupakan tempat bermuaranya saluran pencernaan dan urogenital.
Terdapat pula kelenjar pencernaan berupa
:
a.
Hati, terdiri dari tiga
lubus dan bilus.
b.
Pankreas, sebagai
kelenjar ekstrim yang menghasilkan enzim protease, karbohidrase dan lipase.
3. Sistem
Pernapasan
Paru-paru
katak terdiri atas dua saku elsatis yang berisi lipatan yang membentuk
kamar-kamar kecil yang disebut alveolus yang masing-masing diliputi pembuluh
kapiler.
4. Sistem
Peredaran Darah
Jantung
terdiri dari tiga ruang berupa dua atrium dan satu ventrikel. Ventrikelnya
berdinding tebal memompa darah ke saluran bercabang yang disebut arteri pulmo
kutaneus.
Sistem
peredaran darah katak adalah tipe tertutup. Namun, jantung katak memiliki 3
kamar. Ada 2 atrium dan 1 ventrikel. Di jantung terdapat katup disebut katup
spiral yang mengarahkan aliran darah. Ini berfungsi untuk mencegah
terdeoksigenasi oksigen dan darah dari pencampuran.
Darah
dari paru-paru dan kulit kembali ke atrium kiri, sementara darah dari tubuh
masuk ke atrium lain. Sebuah faktor yang menarik dalam katak adalah bahwa kulit
juga berperan dalam pertukaran gas. Jadi, atrium kiri menerima darah yang
mengandung oksigen, sedangkan yang kanan terdeoksigenasi menerima darah. Dari
sana, darah dilewatkan ke dalam ventrikel tunggal.
Darah
dari ventrikel dipompa ke aorta bercabang. Untuk lebih spesifik, darah dari
atrium kiri dikirim ke kepala dan otak melalui arteri karotis. Darah ini
relatif murni dan oksigen. Arteri yang coeliacomesenteric perpecahan ke celiac
arteri, yang membawa darah ke lambung dan pankreas, dan mesenterika arteri,
yang membawa darah ke usus dan limpa. Iliaka arteri mengirim darah ke kaki.
Terdeoksigenasi
darah dari atrium kanan dikirim ke kulit dan paru-paru menjadi oksigen melalui
pulmocutaneous arteri. Meskipun darah yang melewati lengkungan aorta akan
dicampur, itu masih cukup untuk memasok oksigen ke seluruh tubuh. Kava
posterior mendapat darah dari ginjal, hati dan organ reproduksi.
Terdeoksigenasi darah dari tungkai belakang mengalir ke pembuluh darah panggul.
Vena abdomen ventral terdeoksigenasi mendapat darah dari dinding tubuh dan
kandung kemih.
5. Sistem
Urogenital (Sistem Reproduksi dan Sistem Ekskresi)
Gabungan
dari sistem ekskresi dari sistem reproduksi. Pada katak jantangterdapat testis
di sebelah atas ginjal bentuk oval dengan warna keputihan. Pada katak betina
terdapat ovarium yang diikatkan oleh penggantung mesovarium dan terdapat
oviduk, berupa saluran berkelok-kelok.
BAB V
KESIMPULAN
DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Morfologi
katak terdiri dari :
a. Kepala
yang terdapat celah mulut, lubang hidung, kelopak mata, selaput tidur,
tympanum.
b. Badan,
terdapat dua tungkai, tungkai depan terdiri dari branchium, antebranchium,
manus, dan digiti, tungkai belakang terdiri dari femur, crus, pes, selaput
renang.
2. Sistem
Pencernaan
Terdiri dari mulut,
kerongkongan, lambung, duodenum, usus besar, usus halus, rectum, dan kloaka.
3. Sistem
Pernapasan
Berupa lubang hidung,
tenggorokan, bronkus dan paru-paru.
4. Sistem
Peredaran Darah
Terdiri dari jantung
dengan tiga ruang 2 atrium dan 1 ventrikel.
5. Sistem
Urogenital
Berupa ginjal sampai
kloaka. Pada katak jantan terdapat testis dan katak betina terdapat ovarium dan
oviduk.
B. Saran
Agar
praktikan hati-hati dalam membedah katak, agar organnya tidak rusak.
LAMPIRAN
No comments:
Post a Comment