Evolusi, Pilogeni, dan Persebaran
Geografis
Evolusi,
pilogeni dan persebaran geografis makhluk hidup, berhubungan sangat erat.
Evolusi menggunakan konsep pilogeni dalam pengkajiannya, sementara persebaran
geografis suatu organism, sangat mempengaruhi proses evolusi suati spesies
makhluk hidup.
filogeni
atau filogenesis adalah kajian
mengenai hubungan di antara kelompok-kelompok organisme yang dikaitkan dengan
proses evolusi yang dianggap mendasarinya. Filogeni
(phylogeny) adalah hubungan
kekerabatan evolusioner (sejarah percabangan garis keturunan) suatu kelompok organisme
atau spesies.
Evolusi
adalah proses perubahan struktur tubuh makhluk hidup yang berlangsung sangat
lambat dan dalam waktu yang sangat lama. Perubahan yang terjadi sepanjang masa
dapat menyimpang jauh dari aslinya yang dapat dikatakan muncul species baru,
sehingga juga dapat menyebabkan terjadinya keanekaragaman makhluk hidup.
Dalam mengkaji evolusi,
digunakan suatu pendekatan untuk mempermudah mamahaminya, yaitu dengan
menggunakan pohon poligeni, yang menggambarkan alur-alur hubungan kekerabatan
antara satu spesies dan spesies lain. Contoh pohon pilogeni adalah sebagai
berikut :
Pada
teori evolusi berpendapat bahwa terjadi perubahan pada makluk hidup menyimpang
dari struktur awal dalam jumlah yang banyak beraneka ragam dan kemudian menyebabkan
terjadinya dua kemungkinan. Yang pertama adalah makhluk hidup yang berubah akan
mampu bertahan dan tidak punah atau disebut juga dengan istilah evolusi
progresif. Sedangkan kemungkinan atau opsi yang kedua adalah mahluk hidup yang
berubah atau berevolusi tadi gagal bertahan hidup dan akhirnya punah atau
disebut dengan evolusi regresif.
Untuk dapat memahami
masalah evolusi, ada beberapa hal yang perlu dipahami, antara lain :
·
lsolasi Reproduksi
Barier (hambatan) geografik dapat
memungkinkan terjadinya pemisahan dua populasi (allopatric) keadaan ini
memungkinkan terjadinya isolasi reproduksi meskipun kedua populasi tersebut
berada dalam satu lingkungan kembali (sympatrik).
·
Penyebaran Organisasi di Bumi (persebarabn
geografis)
Persebaran
organisme di muka bumi ini sangat tidak merata. Kadang-kadang antara satu
individu satu dan individu lain yang sejenis tidak saling bertemu karena
adanya penghalang tertentu. Alfred Russel Wallace mengungkapkan suatu pola
mengenai penyebaran organisme. Adanya barrier menyebabkan kelompok-kelompok
organisme yang saling terpisah dan tidak melakukan interhibridisasi, sehingga
bila terjadi terus menerus akan menyebabkan terjadinya isolasi reproduksi dan
menyebabkan adanya organisme endemis. Penyebaran organisme terjadi karena asal
usul species organisme, migrasi organisme tersebut pada masa silam dan
terdapatnya barrier (rintangan atau sawar) yang ditemuinya. Barrier ini dapat
berupa lautan, gunung, gurun, iklim dan interaksi satu sama lainnya. Adanya
barrier tersebut mencegah terjadninya penyebaran organisme di permukaan bumi.
Untuk.dapat memahami masalah evolusi, perlu pula pernahaman
pengertian-pengertian berikut.
o
Pengertian species, populasi-populasi yang masih mungkin mengadakan
pertukaran gen dikatakan termasuk dalam satu spesies. Dalam pengertian ini
jelas bahwa variasi-variasi yang ada tidak memisahkan dua populasi menjadi dua
spesies selama masih dimungkinkan adanya pertukaran gen, hingga variasi-variasi
tersebut termasuk dalam apa yang disebut variasi intraspesifik. Variasi atau
perbedaan morfologi, fisiologi ataupun kelakuan tidak menjadi alasan
dipisahkannya dua populasi menjadi dua spesies yang berbeda.
o
Isolasi repruduksi, barier (hambatan) geografik dapat memungkinkan
terjadinya pernisahan dua populasi (allopatric): Hal tersebut terjadi karena
adanya penimbunan pengaruh faktor-faktor luar (ekstrinsik) yang menyebabkan
terjadinya isolasi faktor-faktor intrinsik. Keadaan ini memungkinkan terjadinya
isolasi reproduksi, meskipun kedua populasi tersebut berada dalam satu
lingkungan kembali (sympatric).
Macam-macam mekanisme isolasi intrinsik
adalah:
-
mekanisme yang mencegah/menghalangi terjadinya perkawinan,
-
mekanisme yang mencegah terbentuknya hibrida,
-
mekanisme yang mencegah kelangsungan hibrida.
Penjelasan lebih lanjut akan kita urai
sebagai berikut.
a. Isolasi ekogeografi
Dua
populasi yang terpisah oleh hambatan fisik, dapat menjadi berbecla begitu
khusus sesuai dengan lingkungannya. Apabila pada suatu saat kedua populasi
tersebut dikumpulkan menjadi satu, keduanya ticlak akan mampu saling mengadakan
perkawinan. Hal ini disebabkan karena keduanya tidak dapat lagi menyesuaikan
diri pada kondisi yang baru. Mereka telah memperoleh perubahan genetik akibat
dari keadaan sekelilingnya. Sebagai contoh adalah tanaman Platanus occidentalis dan Platanus orientalis. Keduanya dapat
diserbukkan secara buatan dengan hasil keturunannya tetap, fertil. Namun
penyerbukan secara alam tidak pemah terjadi karena masing-masing hanya dapat
hidup di lingkungannya sendiri. Dalam hal ini mereka tidak hanya terpisah
secara geografi saja tetapi juga secara genetik.
b. Isolasi habitat
Antara.
dua populasi simpatrik yang menghuni daerah yang berbeda lebih sering terjadi
perkawinan daripada antara sesama populasi setempat namun berbecla sifat- sifat
genetiknya. Dapat dikemukakan sebagai contoh adalah katak Bufo fowleri dan Bufo americanus. Keduanya dapat kawin
dan menghasilkan keturunan yang fertil. Kalau pada suatu waktu tempat
tinggalnya bercampur ternyata bahwa Bufo
fowleri akan lebih banyak mengadakan perkawinan dengan sesamanya
dibanding dengan Bufo americanus.
Hal ini disebabkan karena Bufo fowleri
akan memilih tempat tinggalnya untuk kawin di air yang tenang, sedangkan Bufo americanus di kubangan-kubangan
air hujan.
c. Isolasi iklim musim
Pinus radiata dan Pinus
muricata keduanya terclapat di beberapa tempat di California dan
tergolong simpatrik. Kedua jenis Pinus tersebut dapat disilangkan tetapi
perkawinan silang ini boleh dikatakan tidak pernah terjadi di alam. Hal ini
disebabkan karena perbedaan masa berbunga Pinus radiata terjadi pada awal
Februari sedang Pinus muricata
pada bulan April. Berikut ini adalah contoh empat jenis katak yang tergolong
pada genus Rana. Meskipun hidup di daerah yang sama tetapi tidak terjadi
persilangan, karena perbedaan masa aktif perkawinan.
d. Isolasi perilaku
Pada berbagai jenis ikan ternyata kelakuan
meminang ikan betina oleh ikan jantan berbeda. Sebagai contoh diambil 2
perbandingan sebagai berikut :
Yang
satu : membuat sarang dengan 2 lubang untuk masuk dan keluar, sarang
digantungkan pada tumbuhan air.
Yang
lain : pada sarang hanya ada satu lubang ialah tempat masuk
saja, sarang dibuat pada dasar kolam.
e. Isolasi
mekanik
Yang
dimaksud dengan isolasi mekanik adalah hal yang menyangkut struktur
yang berkaitan dengan peristiwa perkawinan itu sendiri. Misal bila hewan jantan
dari suatu spesies jauh lebih besar ukurannya daripada jenis betina. Atau jika
alat kelamin yang jantan mempunyai bentuk yang sedemikian rupa sehingga tidak
dapat cocok dengan alat kelamin yang betina. Pada beberapa makhluk bentuk alat
kelamin itu sedemikian rupa hingga dalam hal ini berlaku apa yang disebut
sistem "lock and key" (kunci dan gembok), tetapi pada kebanyakan
makhluk tidaklah demikian. Pada hewan kaki sejuta yang termasuk genus Brochoria dijumpai bahwa bentuk alat
kelamin pada yang jantan berbeda-beda hingga sering digunakan sebagai titik
tolak untuk klasifikasi, tetapi pada yang betina bentuknya serupa. Isolasi
mekanik semacam ini pada tumbuhan ternyata lebih berpengaruh dibanding dengan
pada hewan, terutama yang berkaitan dengan hewan penyebar serbuk sari. Seperti
disinggung di muka tentang adaptasi maka ada kekhususan bentuk bunga dalam
hubungannya dengan hewan penyebar serbuk sari.
f. Isolasi gamet
Sebagaimana
diketahui peristiwa penyerbukan tidak tentu mengakibatkan peristiwa
fertilisasi. Pada percobaan menggunakan Drosophila
virilis dan Drosophila
americana, dengan inseminasi buatan maka sperma dari jenis jantan tidak
dapat mencapai sel telur karena tidak dapat bergerak sebagai akibai adanya
cairan penghambat dalarn saluran reproduksi. Pada spesies Drosophila lain mekanismenya berbeda;
pada waktu sperma masuk dalam saluran reproduksi, saluran tersebut membengkak
hingga sperma-sperma tersebut mati. Peristiwa isolasi garnet juga dijumpai pada
tanaman tembakau dalam hal ini meskipun serbuk sari sudah diletakkan pada
stigma tetapi tidak terjadi fertilisasi karena inti dari serbuk sari tersebut
tidak dapat mencapai inti telur dalam ovula.
g. Isolasi perkembangan
Pada Rana pipiens terjadi peristiwa
fertilisasi Yang berhasil tetapi embrionya tidak dapat tumbuh dan segera mati.
Pada dunia ikan peristiwa semacam ini banyak
terjadi; seringkali telur dari suatu spesies dibuahi oleb sperma dari spesies
lain, tetapi segera terjadi seperti halnya pada Rana pipiens di atas.
h. Ketidakmampuan hidup suatu hibrida
Berturut-turut
telah dibicarakan peristiwa perkawinan yang tidak dapat berlangsung karena
adanya hambatan geografi, perubahan genetik, adanya perbedaan musim perkawinan,
perbedaan kelakuan dan akhirnya karena hambatan mekanik. Kalau hambatan ini
kita anggap sebagai hambatan pada langkah pertarna, maka hambatan selanjutnya
terjadi pada langkah berikutnya. Jadi dalam hal ini perkawinan dapat terjadi,
tetapi pembentukan gametnya terlambat. Berikumya adalah peristiwa yang langkah
pertarna dan kedua tidak mendapat halangan suatu apa, tetapi kemudian hambatan
terjadi pada langkah berikutnya. Perkawinan dapat berlangsung, pembentukan
garnet dapat terjadi, tetapi embrio yang terjadi tidak dapat tumbuh dan
berkembang. Pada langkah berikutnya adalah peristiwa di mana semua fase
tersebut di atas dapat dilalui dengan selamat tetapi ternyata kemudian
perkembangan dari hibrida adal lemah, cacat dan kebanyakan mati sebelurn dapat
mengadakan reproduksi. Dari kejadian tersebut dapat disimpulkan bahwa tiada
pertukaran gen antara kedua induk. Dalarn praktek dijumpai ini pada tanaman
tembakau yang mati sebelum berbunga karena adanya tumor pada bagian
vegetatifnya.
i. Kemandulan hibrida
Hasil
perkawinan antara kambing dan biri-biri, berupa keturunan yang steril (mandul).
Peristiwa lebih lanjut lagi dapat terjadi, bahwa hibrida yang terbentuk dapat
hidup dengan normal ternyata steril. Contoh lain kita jumpai pada perkawinan
silangan kuda dan keledai. Keturunannya selalu steril karena sesungguh tidak
terjadi pertukaran gen.
j. Eliminasi hibrida karena
seleksi
Hibrida
fertil disertai keturunannya bila berada dalam suatu rah yang sama dan dapat
hidup dengan normal dapat dianggap seb satu spesies. Tetapi bila hibrida dan
keturunannya kurang mengadakan adaptasi, maka dalarn waktu yang tidak
lama semua akan musnah. Antara kedua induk dalam peristiwa ini memmang benar
terjadi pertukaran gen tetapi tidak banyak. Pada umur perkawinan antara induk
yang berasal dari satu spesies menghasilkan keturunan yang lebih banyak
dibanding dengan keturunan dari hibridanya. Akibatnya untuk taraf berikutnya
terjadi koreksi terhadap perkawinan yang keliru tersebut, perkawinan dengan
spesies lain. Akibat dari koreksi tersebut terjadi seleksi hingga dengan
demikian pada akhirnya keturunan dari hibrida tersebut mengalami eliminasi
(punah). Dalam keadaan sesungguhnya mekanisme isolasi seperti tersebut beroperasi
dua atau tiga sekali jarang dijumpai hanya satu mekanisme isolasi saja yang
beroperasi.
Petunjuk Adanya Evolusi
Mengulang pernyataan Darwin tentang evolusi,
evolusi mempunyai arti penurunan dari asal yang sama dengan modifikasi. Untuk
menunjukan bukti-bukti bahwa evolusi itu ada, kita dapat melakukan pendekatan
terhadap kenyataan ini melalui beberapa jalur, yaitu :
1.
Variasi makhluk hidup yang berasal dari satu
keturunan
Di
dunia ini tidak pernah dijumpai dua makhluk hidup yang identik sama. Bahkan
anak kembar sekalipun pasti mempunyai suatu perbedaan.
Demikian
juga dengan individu-individu yang termasuk dalam satu specieas. Misalnya
perbedaan warna, ukuran, berat, kefaalan, kebiasaan dan lain sebagainya. Jadi
antar individu dalam satu species terdapat variasi. Hal ini dapat terjadi
karena pengaruh berbagai faktor seperti suhu, tanah, makanan, dan lain-lain.
Variasi-variasi satu species dalam perkembangan berikutnya akan menurunkan
keturunan yang berbeda. Bila variasi di dalam species itu menghuni daerah yang
berbeda, maka dalam perkembangannya akan menghasilkan varian yang berbeda.
Proses seleksi terhadap berbagai jenis hewan dan tumbuh-tumbuhan selama
bertahun-tahun akan menghasilkan varian yang makin jauh berbeda dengan
moyangnya. Pemuliaan berbagai species liar secara berangsur-angsur akan
menghasilkan species baru yang menguntungkan manusia. Jadi dapat disimpulkan
bahwa adanya variasi merupakan petunjuk adanya evolusi yang menuju ke arah
terbentuknya species-species baru.
2.
Fosil di berbagai lapisan bumi
Fosil
dapat diartikan sebagai sisa-sisa binatang atau tumbuhan yang telah membatu.
Fosil merupakan catatan sejarah yang sangat penting sebagai penunjuk adanya
evolusi. Dari hasil penelitian fosil diketahui bahwa pada masa lampau
terdapat flora dan fauna yang sekarang tidak ditemukan lagi. Hal ini disebabkan
oleh perbedaan iklim, air, keadaan tanah, suhu, dll.
Dengan
membandingkan struktur tubuh hewan yang menjadi fosil dan hewan sekarang, dapat
disimpulkan bahwa keadaan lingkungan di masa lampau berbeda dengan sekarang.
3.
Pola sebaran geografi makhluk hidup
Di
samping kepulauan Galapagos, dalam ekspedisinya Darwin selama ± 5 tahun, juga
singgah ke kepulauan Cape Verde, selanjutnya Darwin membuat perbandingan kedua
pulau tersebut. Keduanya mempunyai keadaan alam geografis dan iklim yang
sama, tetapi mengapa jenis biotanya berbeda ?. Menurut Darwin, flora dan
fauna di Cape Verde berasal dari pantai Afrika, sedang flora dan fauna di
kepulauan Galapagos berasal dari daratan Amerika Selatan. Setiap makhluk
hidup mempunyai kecenderungan untuk menyebar ke tmpat lai. Penyebaran organisme
dapat dibedakan menjadi :
a)
Penyebaran aktif : bila penyebarannya di dorong oelh faktor
kemampuan dari dalam individu sendiri.
Misal : burung pelikan dari
Amerika pindah ke Bali (Indonesia)
b)
Penyebaran pasif : bila penyebarannya disebabkan oleh adanya
faktor-faktor luar.
Misal : kelapa, enceng gondok yang
menyebar karena terbawa arus air
4.
Homologi organ tubuh
Apabila
kita mengaeemati berbagai struktur organ tubuh vertebrata maka kita dapat
temukan suatu yang menarik, misalnya anggota tubuh depan dari manusia dipakai
untuk memegang, sedang pada burung anggota tubuh depan adalah untuk terbang.
Kedua alat tersebut asalnya sama, tetapi karena arah evolusi, kedua organisme
itu menjadi berbeda dan akibatnya terjadilah perubahan adaptif yang berbeda
pula sehingga fungsinya menjadi berbeda. Organ-organ dari berbagai makhluk
hidup yang mempunyai bentuk asal sama, dan selanjutnya berubah struktur
sehingga fungsinya berbeda, disebut homolog.
5.
Embriologi perbandingan
Hewan
multisel yang berkembangbiak secara seksual selalu mengalami tahap-tahap
perkembangan, mulai dari zigot sampai fase-fase tertentu, berbagai jenis
vertebrata menunjukan adanya persamaan, yaitu mulai dari zigot, morula,
blastula, gastrula hingga fase tetentu dari perkembangan embrio.
Setelah
fase embrio, fase perkembangan- nya mengalami perbedaan. Adanya persamaan
perkembangan pada semua golongan hewan vertebrata tersebut menunjukan adanya
kekerabatan. Perkembangan individu mulai dari sel telur dibuahi hingga individu
tersebut mati, disebut ontogeni.
Kalau kita bandingkan dengan filogeni, yaitu sejarah perkembangan organisme
dari filum yang paling sederhana hingga yang paling sempurna, maka terdapat
kesesuaian dimana ontogeni mrupakan filogeni yang dipersingkat. Dengan kata
lain ontogeni merupakan ulangan atau rekapitulasi dari filogeni.
6.
Petunjuk alat tubuh yang tersisa
Pada
manusia danbeberapa jenis hewan dapat dijumpai berbagai alat tubuh yang tidak
berfungsi. Alat tubuh pada manusia yang tersisa antara lain umbai cacing
(apendix), tulang ekor dan sebagainya. Pada burung kiwi yang merupakan burung
yang tidak dapat terbang terdapat alat tubuh yang tersisa sebagai akibat penyusutan
sayap.
Pendapat Teilhard de
Chardin mengenai proses evolusi
Proses evolusi dibedakan
menjadi 3 tahap, yaitu:
1. Tahap Geosfer:
Tahap ini adalah tahap pra-hidup,
tahap perubahan yang terutama
menyangkut perubahan tata surya.
menyangkut perubahan tata surya.
2. Tahap Biosfer:
Kalau ada tahap geosfer yang menjadi
masalah adalah adanya
“loncatan” dari materi tak hidup menjadi “materi” hidup, maka pada
tahap biosfer yang dimasalahkan adalah “loncatan” munculnya
manusia.
“loncatan” dari materi tak hidup menjadi “materi” hidup, maka pada
tahap biosfer yang dimasalahkan adalah “loncatan” munculnya
manusia.
3. Tahap Nesosfer:
Menurut Teilhard, yang penting pada
makhluk, hidup dalam hal ini
manusia adalah terjadinya evolusi mengenai kesadaran batinnya yang
semakin mantap.
manusia adalah terjadinya evolusi mengenai kesadaran batinnya yang
semakin mantap.
Penetapan Umur Fosil
Penetapan umur fosil dapat dilakukan 2
cara:
o Cara tidak langsung : yaitu
dilakukan dengan mengukur umur lapisan
bumi tempat fosil ditemukan.
bumi tempat fosil ditemukan.
o Cara langsung : yaitu
dengan mengukur umur fosil itu sendiri.
Beberapa contoh penetapan
umur fosil :
1. Berdasarkan peristiwa laju
erosi
2. Berdasarkan peristiwa laju
sedimentasi
3. Kandungan garam
4. Penentuan umur dengan zat
radioaktif
Evolusi
adalah proses perubahan struktur tubuh makhluk hidup yang berlangsung sangat
lambat dan dalam waktu yang sangat lama. Evolusi juga merupakan perkembangan
makhluk hidup yang berlangsung secara perlahan-lahan dalam jangka waktu yang
lama dari bentuk sederhana ke arah bentuk yang komplek
Alam mengadakan seleksi terhadap
individu-individu yang hidup di dalamnya. Hanya individu-individu yang dapat
menyesuaikan diri dengan alam lingkungannya yang akan terus hidup, sedangkan
individu yang tidak dapat menyesuaikan dengan lingkungannya akan semakin
berkurang, mati atau pindah tempat.
Organ-organ dari berbagai
makhluk hidup yang mempunyai bentuk asal sama, dan selanjutnya berubah struktur
sehingga fungsinya berbeda, disebut homolog.
Organ-organ dari berbagai makhluk hidup yang
mempunyai fungsi sama tanpa memperhatikan asalnya, disebut analog.
Berbagai jenis vertebrata
menunjukan adanya persamaan, yaitu mulai dari zigot, morula, blastula, gastrula
hingga fase tetentu dari perkembangan embrio.
Mutasi gen pada suatu populsi menyebabkan
terjadinya rekombinasi gen, dan hal ini bersifat menurun, yang selanjutnya
dengan adanya rekombinasi gen yang baru, suatu keturunan akan mengalami
perubahan sifat yang berbeda dengan generasi sebelumnya sehingga timbul variasi
Frekuensi gen adalah perbandingan antara gen
yang satu dengan gen lainnya di dalam suatu populasi.
No comments:
Post a Comment