Thursday, 29 May 2014

Contoh Laporan Praktek Kartografi

BAB I
PENDAHULUAN



A.     Latar Belakang
Manusia pada umumnya harus mempunyai alat bantu dalam melakukan observasi atau dalam mempelajari berbagai fenomena yang berkaitan dengan kehidupan manusia.
Kartografi adalah seni, ilmu pengetahuan dan teknologi tentang pembuatan peta-peta sekaligus mencangkup studinya sebagai dokumen-dokumen ilmiah dan hasil karya seni (ICA,1973). Kartografi merupakan sebuah teknik pembuatan peta yang secara mendasar berhubungan dengan memperkecil keruangan pada suatu daerah yang luas di permukaan bumi atau benda luar angkasa yang di sajikan dalam bentuk yang mudah di fahami sehingga dapat di gunakan untuk kepentingan komunikasi bagi khalayak ramai.
Peta adalah representasi dua dimensi  dari suatu ruang tiga dimensi. Ilmu yang mempelajari pembuatan peta disebut kartografi (suatu teknik yang secara mendasar dihubungkan dengan kegiatan memperkecil keruangan suatu daerah yang luas sebagian suatu bentuk yang dapat mudah diobservasi, sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan komunikasi.
Peta merupakan gambaran wilayah geografis, biasanya bagian permukaan bumi baik laut maupun darat. Secara umum, peta adaalah penggambaran dua dimensi (pada bidang datar) keseluruhan atau sebagian dari permukaan bumi yang  diproyeksikan  dengan perbandingan /skala tertentu dan dilengkapi dengan simbol-simbol.
Secara umum peta berfungsi untuk menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempat dipermukaan bumi, memperlihatkan ukuran (luas,jarak)dan arah suatu tempat dipermukaan bumi.


B.     Tujuan Praktikum Lapang  
1.    Tujuan Umum
A.     Melatih Mahasiswa dalam menggunakan alat optic atau Non optik dalam membuat peta dengan pengukuran lapang yang di lakukan
B.     Melatih mahasiswa menggunakan alat Thedolid, kompas geologi,dan Rol meter dalam pengukuran lapang
C.     Melatih keterampilan mahasiswa dalam membuat peta secara manual
2.    Tujuan Khusus
a.    Terampil menggunakan Thedolid, Kompas dan Rol meter
b.    Terampil membuat peta secara manual dari hasil pengukuran lapang
c.    Untuk menyelesaikan Praktikum Matakuliah kartografi
d.      Terampil menggunakan alat ukur lapang (theodolit) guna mengambil data untuk pembuatan peta.
e.       Dapat mengolah data hasil pengukuran lapang.
f.       Terampil menggambar peta dasar dan peta tata guna lahan dari hasil pengukuran theodolit, kompas, rol meter dan plooting.                  

3.    Lokasi Praktikum
Sesuai tempat yang telah di siapkan oleh panetia pelaksanaan praktikum kartografi di laksanakan di Lingkungan PANAIKANG Kelurahan BONTOLERU Kecamatan Tinggi Moncong Kabupaten GOWA .

C.     Waktu Pelaksanaan
Praktikum Kartografi di laksanakan pada tanggal 13-14 April 2013 hari sabtu – minggu

D.     Jadwal Kegiatan
Selama praktikum kami melakukan beberapa kegiatan yaitu sebagai berikut:
NO
Hari/Tanggal
Waktu
Kegiatan
1
Sabtu/13 Apr 2013
09.00 WITA
14.22 WITA
15.00 WITA
15.14 WITA
17.00 WITA

17.30 WITA


18.00WITA


Berangkat kelokasi praktikum
Sampai ditempat tujuan
Shalat Dzuhur dan istrahat
Bersiap melakukan penelitian
Selesai melaukan pengukuran dan kembali ke base camp
Istrahat Dan shalat ashar dan bersiap untuk shalat magrib
Mulai menggambar peta menggunakan data hasil pengukuran sampai selesai.
Proses pemeriksaan peta
3.
Minggu/14 Apr 2013
05.00 WITA
06.00 WITA
08.00 WITA
09.00 WITA

10.00 WITA
14.00 WITA
Shalat subuh
Jalan- jalan
sarapan
Istirahatdan menunggu kedatangan mobil
Bersiap kembali ke Makassar
Tiba di Makassar dengan selamat







BAB II
KAJIAN TEORI


A.     Pengenalan Bagian-bagian Alat
1.   Theodolit
Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda dengan waterpass yang hanya memiliki sudut mendatar saja.
Di dalam pekerjaan – pekerjaan yang berhubungan dengan ukur tanah, theodolit sering digunakan dalam bentuk pengukuran polygon, pemetaan situasi, maupun pengamatan matahari.
Dengan adanya teropong pada theodolit, maka theodolit dapat dibidikkan kesegala arah. Di dalam pekerjaan bangunan gedung, theodolit sering digunakan untuk menentukan sudut siku-siku pada perencanaan / pekerjaan pondasi, theodolit juga dapat digunakan untuk menguker ketinggian suatu bangunan bertingkat.
1.      Bagian – Bagian Dari Theodolit
Secara umum, konstruksi theodolit terbagi atas dua bagian :
a.   Bagian atas, terdiri dari :
·                     Sekrup pengunci sudut vertical
·                     Sekrup pengatur menit dan detik
·                     Sekrup pengatur sudut horizontal dan vertikal
·                     Nivo tabung
·                     Sekrup Okuler dan Objektif
·                     Sekrup Gerak Vertikal
·                     Sekrup gerak horizontal
·                     Teropong bacaan sudut vertical dan horizontal
·                     Nivo kotak
·                     Sekrup pengunci teropong
·                     Teropong / Teleskope
b.   Bagian Bawah terdiri dari :
·                     Unting – unting
·                     Statif / Trifoot
·                     Tiga sekrup penyetel nivo kotak
·                     Sekrup pengunci pesawat dengan statif

2.      Macam / Jenis Theodolit
Macam Theodolit berdasarkan konstruksinya, dikenal dua macam yaitu:
A.    Theodolite Repitisi
Konsruksinya kebalikan dari theodolit reiterasi, yaitu bahwa lingkaran mendatarnya dapt diatur dan dapt mengelilingi sumbu tegak.Akibatnya dari konstuksi ini, maka bacaan lingkaran skala mendatar 0º, dapat ditentukan kearah bdikan / target myang dikehendaki. Theodolit yang termasuk ke dakm jenis ini adalah theodolit type TM 6 dan TL 60-DP (Sokkisha ), TL 6-DE (Topcon), Th-51 (Zeiss)
1)     Macam Theodolit menurut sistem bacaannya:
·         Theodolite sistem baca dengan Indexs Garis
·         Theodolite sistem baca dengan Nonius
·         Theodolite sistem baca dengan Micrometer
·         Theodolite sistem baca dengan Koinsidensi
·         Theodolite sistem baca dengan Digital
2)     Theodolit menurut skala ketelitian
·         heodolit Presisi (Type T3/ Wild.
·         Theodolit Satu Sekon (Type T2 / Wild)
·         Theodolit Spuluh Sekon (Type TM-10C / Sokkisha)
·         Theodolit Satu Menit (Type T0 / Wild)
·         Theodolit Sepuluh Menit ( Type DK-1 / Kern)
B.    Theodolit Reiterasi ( Theodolit sumbu tunggal )
Dalam theodolit ini, lingkaran skala mendatar menjadi satu dengan kiap, sehingga bacaan skala mendatarnya tidak bisa di atur.Theodolit yang di maksud adalah theodolit type T0 (wild) dan type DKM-2A (Kem).
Persyaratan Operasi Theodolit
·         Sumbu ı harus tegak lurus dengan sumbu ıı (dengan menyetel nivo tabung dan nivo kotaknya).
·         Garis bidik harus tegak lurus dengan sumbu ıı.
·         Garis jurusan nivo skala tegak, harus sejajar dengan indeks skala tegak.
·         Garis jurusan nivo skala mendatar, harus tegak lurus dengan sumbu ıı.
Cara-cara penyetelan theodolit:
Dirikan statif sesui dengan prosedur yang ditentukan.
Pasang pesawat diatas kepala statif dengan mengikatkan landasan peawat dan sekrup pengunci di kepala statif.
Stel nivo kotak dengan cara:
·         Putarlah sekrup A,B secara bersama-sama hingga gelembung nivo bergeser kearah garis sekrup C. (lihat gambar a)
·         Putarlah sekrup c ke kiri atau ke kanan hingga gelembung nivo bergeser ketengah (lihat gambar b)
·         O9ii8
·         Gfd2 Setel nivo tabung dengan sekrup penyetel nivo tabung.
Pembacaan Sudut pada Theodolite Fennel Kassel (FK)
   Theodolit adalah alat yang dirancang untuk pengukuran sudut dan jarak. Saat ini theodolit telah berkembang sedemikian rupa, sehingga banyak sekali tipe dari alat ini,dari yang lama sampai yang baru. Untuk tipe lama, salah satunya adalah theodolit Fennel Kassel (FK).  FK masih dibagi 2, yaitu FK besar dan FK kecil.
    Setelah belajar hampir selama 1 semester ini, saya telah belajar banyak hal mengenai theodolit FK. Salah satunya adalah pembacaan sudut. Di dalam theodolit FK terdapat bacaan sudut vertikal dan horisontal. Seperti yang telah dijelaskan di atas, ada 2 FK, besar dan kecil. Masing-masing mempunyai cara pembacaan sudut, karena pada dasarnya cara pembacaan FK besar dan kecil berbeda. Apa bedanya?
Sebelum masuk ke dalam pembahasan mengenai cara pembacaan sudut pada theodolit FK, kita cari tau apa bagian dari FK yang mendukung pembacaan sudut. Ini dia:
Bagian bagiannya adalah :
1.       Visir                          
2.       Teropong                                            
3.       Srup Pengunci Gerak Vertial           
4.       Srup Okuler                                        
5.       Kaca Penerang                                   
6.       Teropong Pembaca Sudut                  
7.       Skrup Obyektif                                  
8.       Skrup Gerak Halus Vertical               
9.       Nivo Tabung                                      
10.    Skrup Mikrometer                              
11.    Centering Optis
12.    Skrup Gerak Halus Horizontal Atas
13.    Skrup Gerak Halus Pengunci Atas
14.    Skrup Pengunci Gerak Halus Hz Bawah
15.    Skrup Gerak Halus Horizontal Bawah
16.    Lensa Penerang
17.    Nivo Kotak
18.    Tribach
19.    Skrup Penyetel
20.    Statif
2.   Mistar Bug
Bentuk rambu mirip dengan mistar kayu yang besar, dilengkapi dengan skala pembacaan tiap satu sentimeter dan skala besarnya merupakan huruf E. Panjang rambu adalah tiga meter. Bahan rambu ada yang dari kayu maupun alumunium. Rambu berguna untuk membantu theodolit dalam menentukan jarak secara optis. Hal yang perlu diperhatikan adalah dalam memegang rambu harus tegak lurus terhadap titik yang ditinjau.
 









Gambar 3. Mistar Bug
3.   Kompas
Kompas Geologi

Kompas Geologi, yang tidak hanya sebagai alat penunjuk arah saja tetapi juga dapat digunakan untuk mengukur kemiringan lereng atau batuan, mengukur ketinggian suatu unsur geologi dengan cara mencari sudut elevasinya, mengukur kedudukan struktur.

Bagian-bagian kompas geologi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpiDJaUyoSrNW7icfF0jd9umg9-BHPyDccOybtvv7o0K3KFgOEmmoZifghO0i_ugeSzu1sc6cZGC_KjpY43BayjcCYcQxW4KdVJc4w7DjHSwVaOIBln4HfqpNJE5TWbyjGMgGWY5PmSzg/s320/Picture1.jpg

1.      Jarum kompas/magnet, kedua ujung dari jarum kompas selalu menunjuk ke arah kutub utara dan kutup selatan magnetic bumi.
2.      Lingkaran pembagian derajat, pembagian derajat yang dikenal ada dua yaitu kompas azimuth dan kompas kwardan.
3.      Klinometer, merupakan rangkaian alat yang gunanya untuk mengukur besarnya kemiringan bidang.
4.      Pengukur horizontal, ada dua berupa sebuah nivo bulat dan tabung yang bergandengan dengan klinometer berisi air dengan satu gelembung.
5.      Pengatur Arah

Bagian penyusun inti
1.      Adjusting screw, berupa skrup sebagai penggerak lingkaran pembagian derajat.
2.      Axial line, Merupakan garis sumbu penyearah objek.
3.      Bull’s eye level (mata sapi), nivo bulat pengukur horizontal kompas.
4.      Klinometer level, sama seperti mata sapi namun bentuknya berupa tabung.
5.      Kompas needle, merupakan jarum kompas penunjuk arah utara selatan kutub magnet bumi.
B.     Fungsi Bagian-bagian Alat
1)   Theodolit
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnEo0JZ-ZH_kTU7kNbG_VX0qKwOjBIyQxB6rjP3Lc3sOmfn54ubNkKH1DuzjlK2bBPQsp2o3oXjbK4SCTx7z9Y2iLgO9wIQexHr8RP42SULv4cE_Gvzcf7tMkDR9wQGkTon-KOj3UFuOg/s400/Untitled.jpg
Keterangan gambar:
1.      Visir                          
2.      Teropong                                            
3.      Srup Pengunci Gerak Vertial           
4.      Srup Okuler                                        
5.      Kaca Penerang                                   
6.      Teropong Pembaca Sudut                  
7.      Skrup Obyektif                                  
8.      Skrup Gerak Halus Vertical               
9.      Nivo Tabung                                      
10.   Skrup Mikrometer                              
11.   Centering Optis
12.   Skrup Gerak Halus Horizontal Atas
13.   Skrup Gerak Halus Pengunci Atas
14.   Skrup Pengunci Gerak Halus Hz Bawah
15.   Skrup Gerak Halus Horizontal Bawah
16.   Lensa Penerang
17.   Nivo Kotak
18.   Tribach
19.   Skrup Penyetel
20.   Statif
Fungsinya :
1.      Nivo kotak, untuk menyeimbangkan kedudukan theodolit
2.      Klem pengunci, untuk mengunci theodolit agar tidak bergerak
3.      Penggerak halus, untuk menempatkan tanda (+) tepat pada tiang skala
4.      Tempat battery, tempat meletakkan battery
5.      Klem pengunci lingkaran horisontal, untuk mengunci lensa
6.      Penggerak halus lingkaran horisontal, memperjelas tampilan pada tiang skala
7.      Klem pengatur nivo tabung, untuk mengatur nivo tabung
8.      Handle / pembawa, tempat melekatnya theodolit
9.      Lensa okuler, sebagai tempat pengamatan
10.   Klem pengatur fokus benang, untuk mengatur ketepatan tanda (+) pada tiang skala
11.   Tombol ON / OFF, untuk mengaktifkan dan menonaktifkan theodolit
12.   Nivo tabung, untuk mengatur keseimbangan theodolit
13.   Display, untuk mengunci letak titik koordinat
14.   Keyboard ( papan tombol ), sebagai tempat melekatnya tombol
15.   Plat dasar, tempat dudukan theodolite

2)   Mistar Bug

Untuk mengukur tinggi Thedolid dan sebagai alat untuk menentukan jarak dari arah yang di amati

3)   Kompas
Kompas Geologi

Kompas Geologi, yang tidak hanya sebagai alat penunjuk arah saja tetapi juga dapat digunakan untuk mengukur kemiringan lereng atau batuan, mengukur ketinggian suatu unsur geologi dengan cara mencari sudut elevasinya, mengukur kedudukan struktur.

Bagian-bagian kompas geologi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpiDJaUyoSrNW7icfF0jd9umg9-BHPyDccOybtvv7o0K3KFgOEmmoZifghO0i_ugeSzu1sc6cZGC_KjpY43BayjcCYcQxW4KdVJc4w7DjHSwVaOIBln4HfqpNJE5TWbyjGMgGWY5PmSzg/s320/Picture1.jpg

1.   Jarum kompas/magnet, kedua ujung dari jarum kompas selalu menunjuk ke arah kutub utara dan kutup selatan magnetic bumi.
2.   Lingkaran pembagian derajat, pembagian derajat yang dikenal ada dua yaitu kompas azimuth dan kompas kwardan.
3.   Klinometer, merupakan rangkaian alat yang gunanya untuk mengukur besarnya kemiringan bidang.
4.   Pengukur horizontal, ada dua berupa sebuah nivo bulat dan tabung yang bergandengan dengan klinometer berisi air dengan satu gelembung.
5.   Pengatur Arah

Bagian penyusun inti
a.      Adjusting screw, berupa skrup sebagai penggerak lingkaran pembagian derajat.
b.      Axial line, Merupakan garis sumbu penyearah objek.
c.      Bull’s eye level (mata sapi), nivo bulat pengukur horizontal kompas.
d.      Klinometer level, sama seperti mata sapi namun bentuknya berupa tabung.
e.      Kompas needle, merupakan jarum kompas penunjuk arah utara selatan kutub magnet bumi.
 


C.     Tata cara penggunaan Alat
a.   Menggunakan Theodolit
Cara Pengoperasian / Penggunaan Theodolite
1)      PenyiapanAlat Theodolit
Cara kerja penyiapan alat theodolita antara lain:
a.       Kendurkan sekrup pengunci perpanjangan
b.       Tinggikan setinggi dada
c.        Kencangkan sekrup pengunci perpanjangana
d.       Buat kaki statif berbentuk segitiga sama sisi
e.       Kuatkan (injak) pedal kaki statif
f.         Atur kembali ketinggian statif sehingga tribar plat mendatar
g.       Letakkan theodolite di tribar plat
h.       Kencangkan sekrup pengunci centering ke theodolite
i.         Atur (levelkan) nivo kotak sehingga sumbu kesatu benar-benar tegak / vertical dengan menggerakkan secara beraturan sekrup pendatar / kiap di tiga sisi alat ukur tersebut.
j.         Atur (levelkan) nivo tabung sehingga sumbu kedua benar-benar mendatar dengan menggerakkan secara beraturan sekrup pendatar / kiap di tiga sisi alat ukur tersebut.
k.        Posisikan theodolite dengan mengendurkan sekrup pengunci centering kemudian geser kekiri atau kekanan sehingga tepat pada tengah-tengah titi ikat (BM), dilihat dari centering optic.
l.         Lakukan pengujian kedudukan garis bidik dengan bantuan tanda T pada dinding.
m.      Periksa kembali ketepatan nilai index pada system skala lingkaran dengan melakukan pembacaan sudut biasa dan sudut luar biasa untuk mengetahui nilai kesalaha index tersebut.

b.  Menggunakan Rambu
Cara menggunkan Rambu yaitu
a.   Letakan rambu pada daerah yang mudah di bidik
b.   Pastikan rambu berdiri tegak lurus
c.   Bacalah skala yang ada pada rambua jika kita menbidiknya dengan theodolit

c.   Menggunakan Kompas
a)  Peganglah kompas dengan tangan kanan dan cermin berada pada badan pengamat.
b)  Posisikan kompas horizontal di atas boardfiel atau alas yang permukaannya datar.
c)  Perhatikan nifo kotak (gelembung kecil yang terdapat pada lingkaran bagian atas kompas).
d)  Cari posisi kompas hingga nifo tersebut masuk ke dalam lingkaran kecil di dalam lingkaran bagian atas kompas.
e)  Setelah nifo berada pada posisi yang tepat (di tengah lingkaran), baca pengkuruan strike pada kompas.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.      Tabel : data hasil pengukuran
Data Kelompok 1, 2 dan 3 Besar
Titik
Tinggi
(cm)
BA
BB
Jarak
Azimuth
(HA)
Back
Azimuth
Kemiringan
VA
Sebenarnya
(m)
Peta
(cm)
0-1

154
128
26
1.3
88o42’53”
268o42’53”
72o22’45”
18o
1-2

156
126
30
1.5
97o25’37”
277o25’34”
97o29’05”
7o
2-3

153
123
30
1.5
92o26’20”
272o26’20”
89o54’44”
1o
3-4

152
126
26
1.3
99o57’47”
279o57’47”
93o35’44”
3o
4-5

148
141
7
0.35
59o11’07”
239o11’07”
87o06’19”
3o
5-6

163
133
30
1.5
80o13’52”

90o09’05”
0o
6-7

149
155
14
0.7
80o36’23”
260o36’23”
88o38’32”
-2o
7-8

158
126
32
1.6
79o50’30”

99o52’25”
-9o
8-9

156
130
26
1.3
77o10’08”
257o10’08”
82o10’35”
-8o
9-10

157
129
28
1.4
89o52’14”

97o53’42”
-7o
10-11

138
128
10
0.5
63o36’22”
543o36’22”
88o02’44”
-2o
11-12

147
117
30
1.5
48o03’58”

99o59’17”
-9o
12-13

148
124
24
1.2
43o21’05”
223o21’05”
83o46’03”
-7o
13-14

169
119
50
2.5
34o03’11”

99o33’23”
-9o
14-15

138
127
11
0.55
78o34’02”
258o34’02”
82o42’44”
-8o
15-16

142
125
17
0.85
73o31’34”

101o39’16”
-11o
16-17

151
131
20
1
49o46’45”
229o46’45”
93o35’01”
3o
17-18

151
127
30
1.5
17o15’32”

91o40’20”
-1o

Titik
Tinggi
(cm)
BA
BB
Jarak
Azimuth
(HA)
Back
Azimuth
Kemiringan
VA
Sebenarnya
(m)
Peta
(cm)
0-1
148
168
126
42
2.1
101o53’53”
281o53’53”
76o05’22”
14o
1-2
130
145
115
30
1.5
100o56’09”
280o56’09”
78o22’42”
12o
2-3
134
151
117
34
1.7
109o55’41”
289o55’41”
84o00’21”
6o
3-4
136
148
124
24
1.2
124o01’38”
304o01’38”
94o13’26”
4o
4-5
136
163
113
50
2.5
104o31’20”
284o31’20”
80o53’23”
10o
5-6
151
163
140
23
1.15
113o22’58”
293o22’58”
98o22’58”
8o
6-7
151
178
125
53
2.65
72o48’40”
252o48’40”
83o39’42”
7o
7-8
145
149
140
9
0.45
188o40’04”
08o40’04”
92o10’13”
2o
8-9
145
155
135
20
1
174o08’35”
354o08’35”
87o39’40”
3o
9-10
139
150
127
23
1.15
50o23’28”
230o23’28”
88o49’44”
2o
10-11
139
146
132
14
0.7
121o34’25”
301o34’25”
75o13’03”
15o
11-12
138
150
126
24
1.2
54o23’14”
234o23’14”
103o23’57”
13o
12-13
138
153
121
32
1.6
69o48’21”
249o48’21”
80o18’34”
10o
13-14
135
142
129
13
0.65
81o22’19”
261o22’19”
98o46’21”
8o
14-15
135
153
116
37
1.85
98o27’09”
278o27’09”
88o49’16”
2o
15-16
137
147
127
20
1
83o31’43”
263o31’43”
91o27’43”
1o
16-17
137
155
118
37
1.85
115o13’06”
295o13’06”
86o50’34”
4o
Titik
Tinggi
(cm)
BA
BB
Jarak
Azimuth
(HA)
Back
Azimuth
Kemiringan
VA
Sebenarnya
(m)
Peta
(cm)
0-1
147
155
139
16
0.8
234o06’38”
54o06’38”
98o01’56”
-8o
1-2
148
161
135
26
1.3
249o46’47”
69o46’47”
103o14’10”
-13o
2-3
154
169
139
30
1.5
261o18’04”
81o18’04”
103o40’27”
-13o
3-4
153
166
141
25
1.25
268o40’30”
88o40’30”
101o12’23”
-11o
4-5
144
157
132
25
1.25
279o51’47”
99o51’47”
80o12’28”
-10o
5-6
144
153
135
18
0.9
278o48’38”
98o48’38”
97o16’48”
-7o
6-7
143
158
129
29
1.45
274o16’48”
94o16’48”
82o39’09”
-8o
7-8
143
157
129
28
1.4
270o45’38”
90o45’38”
101o27’04”
-11o
8-9
143
165
121
44
2.2
265o10’23”
85o10’23”
81o10’01”
-9o
9-10
143
167
119
48
2.4
254o00’22”
74o00’22”
97o57’40”
-7o
10-11
144
168
120
48
2.4
256o38’37”
76o38’37”
83o59’49”
-7o
11-12
144
160
128
32
1.6
263o13’31”
85o13’31”
93o22’39”
-3o
12-13
143
166
121
45
2.25
0o40’32”
180o40’32”
90o43’27”
0o
13-14
142
165
121
44
2.2
01o54’10”
181o54’10”
94o14’39”
-4o
14-15
142
153
131
22
1.1
344o31’01”
164o31’01”
77o33’47”
13o
15-16
145
158
152
26
1.3
359o06’26”
174o06’26”
85o46’51”
7o


B.    Pembahasan
Panaikang adalah daerah yang berada di daerah pegunungan yang ada di daerah sekitar malino. Pada saat melakukan praktikum kami di bagi menjadi 3 kelompok besar di daerah yang di jadikan praktek antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lainnya. Kelompok satu melakukan pengukuran di daerah yang morfologinya naik dan turun, dan kelompok 2 di daerah yang morfologinya naik atau tanjakan sedangakan kelompok 3 di daerah yang morfologinya di daerah turunan dan setiap lokosi itu memiliki kemiringan yang berbeda-beda.
Daerah ini merupakan daerah ekstrim baik dari segi ketinggian maupun cuacanya. Daerah ini juga belum banyak tersentuh oleh era modern karna disana masih sulit untuk mendapatkan signal Handphone. Yang paling mendominasi di daerah panaikang adalah suku Bugis dan agamanya 100% Islam.
Di Panaikang terdapat gunung – gunung dan juga kita bisa melihat hamparan sawah dan disana masih terdapat sisah – sisah longsor yang terjadi akibat gunung Bawakaraeng.
 Dalam pembuatan peta arah jalan dan peta kemiringan secara manual kami menggunakan kertas grafik, pinsil, penggaris, busur dan data dari 3 kelompok yang telah kami tulis di dalam kertas kolom. Ada dua peta yang akan dibuat yaitu peta kemiringan lereng dan peta arah jalan. Saat pembuatan peta arah jalan data yang digunakan pengukuran jarak yang sebenarnya (jarak lapangan ). Dan di bagi dengan skalanya skala 1: 1500 dengan rumus.
Hasil dari perhitungan diatas adalah skala yang di pakai saat pembuatan peta. Saat kembali ke Makassar kami membuat peta yang sama tapi dengan skala yang berbeda yaitu dengan skala 1: 2000 untuk dilampirkan dilaporan. Pembuatan peta secara manual membutuhkan ketelitian yang tinggi untuk mendapatkan hasil yang benar-benar akurat.














BAB IV
PENUTUP


A.       Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil praktikum yang telahdilakukan dapat dimpulkan bahwa :
·      Dalam melakukan pengukuran diperlukan ketelitian tinggi.
·      Saat melakukan pengukuran digunakan alat seperti Thedolid, kompas, dan mistar bug
·      Kita harus bisa membaca petunjuk – petunjuk yang ada di thedolid
·      Kemiringan di setiap lokasi berbeda – beda antara lokasi satu dengan yang lainnya
·      Dalam proses pembuatan peta diperlikanketelitian agar hasilnya benar.
B.       Saran

·         Saran untuk pembibing
Saya berharap agar pemberian materinya ditingkatkan terus untuk semua pembelajaran baik saat praktikum maupun saat teori.

·         Saran untuk Asisten
Saya harap asisten sedikit membantu dalam penggambaran peta dan membimbing mahasiswa yang belum terampil dalam menggambar peta










DAFTAR PUSTAKA
Anonim 2013. kartografi

Anonim 2013.cara penggunaan theodolite dan pengertiannya..http://aimron90yahoo.blogspot.com/ Di akses pada tanggal 20 Mei 2013
Anonim 2013. Pengertian kompas dan gambar dan cara penggunaanya https://www.google.com/search?q=Gambar+kompas+dan+keterangannya&aq=f& Di akses pada tanggal 20 Mei 2013.












LAMPIRAN






No comments:

Post a Comment