WATER
BALANCE
A.
Pengertian Water Balance
Neraca
air (water balance) merupakan neraca masukan dan keluaran air disuatu
tempat pada periode tertentu, sehingga dapat untuk mengetahui jumlah air
tersebut kelebihan (surplus) ataupun kekurangan (defisit).
Kesetimbangan air dalam suatu sistem
tanah-tanaman dapat digambarkan melalui sejumlah proses aliran air yang
kejadiannya berlangsung dalam satuan waktu yang berbeda-beda. Beberapa proses
aliran air dan kisaran waktu kejadiannya yang dinilai penting adalah:
1.
Hujan
atau irigasi (mungkin dengan tambahan aliran permukaan yang masuk ke petak
atau run-on) dan pembagiannya menjadi infiltrasi dan limpasan
permukaan (dan/atau genangan di permukaan) dalam skala waktu detik sampai
menit.
2.
Infiltrasi
kedalam tanah dan drainasi (pematusan) dari dalam tanah melalui lapisan-
lapisan dalam tanah dan/atau lewat jalan pintas seperti retakan yang
dinamakan by-pass flow dalam skala waktu menit sampai jam.
3.
Drainasi lanjutan dan
aliran bertahap untuk menuju kepada kesetimbangan hidrostatik dalam skala waktu
jam sampai hari.
4.
Pengaliran
larutan tanah antara lapisan-lapisan tanah melalui aliran massa (mass flow).
5.
Penguapan
atau evaporasi dari permukaan tanah dalam skala waktu jam sampai hari.
6.
Penyerapan
air oleh tanaman dalam skala waktu jam hingga hari, tetapi sebagian besar
terjadi pada siang hari ketika stomata terbuka.
7.
Kesetimbangan
hidrostatik melalui sistem perakaran dalam skala waktu jam hingga hari, tetapi
hampir semua terjadi pada malam hari pada saat transpirasi nyaris tidak
terjadi.
8.
Pengendali
hormonal terhadap transpirasi (memberi tanda terjadinya kekurangan air) dalam
skala waktu jam hingga minggu.
Perubahan
volume ruangan pori makro (dan hal lain yang berkaitan) akibat penutupan dan
pembukaan rekahan (retakan) tanah yang mengembang dan mengerut serta
pembentukan dan penghancuran pori makro oleh hewan makro dan akar. Peristiwa
ini terjadi dalam skala waktu hari hingga minggu. Pengaruh utama kejadian adalah
terhadap aliran air melalui jalan pintas (by-pass flow) dan penghambatan
proses pencucian unsur hara.
B.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Water
Balance
Secara umum
analisis hidrologi merupakan satu bagian analisis awal dalam perancangan bangunan-bangunan
hidrolik. Pengertian yang terkandung didalamnya adalah informasi dan besaran-besaran
yang diperoleh dalam analisis hidrologi merupakan masukan penting dalam analisis
selanjutnya. Bangunan hidrol ik dalam bidang teknik sipil dapat berupa
gorong-gorong, saluran, sipon, bendung, waduk, bendungan, dsb.
Bangunan-bangunan tersebut sangat tergantung dari tujuan pembangunan dan
informasi yang diperoleh dari analisis hidrologi. Sebelum informasi yang jelas
tentang sifat-sifat dan besaran hidroliknya. Demikian pula, pada dasarnya
bangunan-bangunan tersebut di atas dirancang berdasar suatu patokan perancangan
yang benar, yang diharapkan akan dapat menghasilkan rancangan yang merumuskan.
Pengertian memuaskan dalam hal ini adalah bahwa bangunan hidrolik tersebut
harus dapat berfungsi baik struktural maupun fungsional dalam jangka waktu yang
ditetapkan. Dalam pengertian yang disebutkan di atas telah termasuk
pengertian-pengertian kompromistik antara berbagai faktor yang berpengaruh
dalam perancangan bangunan hidrolik (dan juga bangunan fisik pada umumnya) peranan
faktor teknis dapat menjadi kecil, tetapi faktor - faktor non teknis menjadi
berperan penting. Faktor-faktor yang dimaksudkan tersebut di antaranya :
1.
Faktor ekonomi
2.
Faktor sosial
3.
Faktor politik
4.
Faktor keamanan dan
5.
Faktor teknis serta
6.
Faktor lingkungan
Dan keenam
faktor di atas sebenarnya faktor teknis sangat ditentukan oleh faktor-faktor
lainnya. Misalkan dalam perancangan konstruksi tanggul pengaman banjir, untuk
melindungi daerah pemukiman terhadap banjir dengan besaran tertentu. Secara
teknis, tidak terlalu sulit untuk menetapkan berapa besar banjir yang
diperkirakan akan terjadi dengan kala ulang tertentu 25 tahun, 50 tahun, atau
100 tahun. Demikian pula tidak akan menyulitkan dalam analisis hidrolik dan
analisis perancangan tanggulnya. Ak a n tetapi, untuk menetapkan banjir yang
mana yang akan dihindari, tidak terlalu mudah untuk dijawab. Pertimbangan
sosial ekonomi, lingkungan dan faktor non teknis lain paling menentukan,
misalnya berapa luas daerah yang akan di lindungi bukan pemukiman, akan tetapi
misalnya daerah pertanian atau industri. Paling tidak, setiap perancangan
seperti ini harus melewati tahap analisis ekonomi, untuk melihat seberapa besar
keuntungan yang dapat diharapkan dari pekerjaan fisik tersebut. Analisis
ekonomi ini pun juga tidak terlalu mudah, berbagai pertimbangan dan kepekaan
terhadap keadaaan dan aspirasi wilayah sangat diperlukan.
C. Manfaat Water Balance
Manfaat secara umum yang dapat
diperoleh dari analisis neraca air antara lain:
1.
Digunakan
sebagai dasar pembuatan bangunan penyimpanan dan pembagi air serta
saluran-salurannya. Hal ini terjadi jika hasil analisis neraca air didapat
banyak bulan-bulan yang defisit air.
2.
Sebagai
dasar pembuatan saluran drainase dan teknik pengendalian banjir. Hal ini
terjadi jika hasil analisis neraca air didapat banyak bulan-bulan yang surplus
air.
3.
Sebagai
dasar pemanfaatan air alam untuk berbagai keperluan pertanian seperti tanaman
pangan – hortikultura, perkebunan, kehutanan hingga perikanan.
D. Mengapa Harus digunakan Water Balance?
Untuk
mengetahui kondisi air pada surplus dan defisit dapat mengantisipasi bencana
yang kemungkinan terjadi, serta dapat pula untuk mendayagunakan air
sebaik-baiknya.
No comments:
Post a Comment